SUMUTPOS.CO – Di tengah hangatnya penyidikan dugaan korupsi di tubuh Universitas Sumatera Utara, dua kubu mahasiswa di kampus itu terlibat tawuran, Rabu (12/11) sore. Puluhan mahasiswa Fakultas Hukum dan Teknik saling serang bersenjatakan batu dan kayu di dalam kampus. Suasana Kampus USU di Jalan Dr Mansyur itu sempat mencekam. Sejumlah mobil yang terparkir di halaman Fakultas Hukum rusak akibat terkena lemparan batu.
Seorang fotograper harian terbitan Medan bernama Rizki menjadi korban kebringasan sekelompok mahasiswa. Rizki yang tengah mengambil gambar diseret dan dipukul mahasiswa, serta dipaksa menghapus foto di kameranya. Beruntung, saat itu korban tengah menggunakan helm.
“Aku tadi lagi ambil foto. Terus ditarik, dan kepala ku dipukul,” kata Rizki.
Melihat kejadian itu, petugas pengamanan kampus pun melerai dan memisahkan Rizki dari kerumunan massa. Rizki pun akhirnya kembali bertugas meski beberapa foto bentrok yang diabadikannya telah dihapus mahasiswa.
Bentrokan tersebut tidak berlangsung lama. Kapolsek Medan Baru, Kompol Rony Nicholas Sidabutar, Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu Oscar Stefanus Setjo bersama anggotanya satpam kampus turun ke lokasi guna meredakan situasi.
Meski bentrok berhasil diredam, puluhan mahasiswa tetap meneriakkan yel-yel yang mengundang amarah mahasiswa lainnya. Guna membendung bentrokan susulan, Iptu Oscar Stefanus Setjo kembali melakukan pendekatan persuasif kepada para mahasiswa. “Tolong bubarlah. Nanti kalau enggak bubar juga kita akan merangsek masuk,” kata Oscar sembari menunjuk tim unit reaksi cepat (URC) Sabhara Polresta yang sudah bersiap di atas sepeda motor trail.
Dekan Fakultas Hukum USU, Runtung Sitepu menerangkan, tawuran antar mahasiswa dari dua fakultas ini dipicu perselisihan dalam pertandingan sepakbola unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bawah naungan Pembantu Rektor III USU.
“Kebetulan ada anak UKM menggelar turnamen bola. Tadi saya sempat tanya juga ke Wakil Rektor III,” ujar Runtung. Dalam permainan bola, katanya, kedua kubu merasa tidak senang dan saling serang. “Kita berupaya menenangkan mahasiswa. Saya sudah instruksikan kepada mahasiswa, siapa yang tidak mau bubar berarti menentang pimpinan fakultas,” ucapnya. (ris/tom)