MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dugaan malpraktek menimpa Erwinsyah alias Erwin (35), seorang penarik becak bermotor warga Jalan Letda Sujono Medan. Pasca operasi usus buntu di RSU Citra Medika Pasar 9, Jalan Batang Kuis Medan, usus besar Erwin malah berlipat dan bekas jahitan di perutnya tak behenti mengeluarkan nanah. Mirisnya lagi, infeksi juga menjalar ke (maaf) kemaluan korban.
Saat ditemui di RS Haji Medan, Kamis (12/11) siang, Erwin hanya bisa terbaring lemah ditemani Salmiah (32), istrinya. “Sebelumnya berat tubuh suami saya 60 kg, sekarag tinggal 30 kg. Wajahnya juga terlihat menua,” lirih Salmiah dengan berlinang air mata.
Ia menuturkan, awalnya suaminya sakit usus buntu. Tapi usai operasi, kondisinya makin buruk dan parah. ”Karena itulah kami sekeluarga sepakat merujuknya ke rumah sakit ini (RS Haji-red),” kata Salmiah.
Dengan suara terbata-bata, Erwin mengaku jadi korban malpraktek di RSU Citra Medika. “Kata dokter sini usus besarku berlipat dan bekas jahitan operasi ini terus mengeluarkan nanah,” ungkap Erwin dengan mata berkaca-kaca.
Abang kandung Erwin berinisial H mengaku, kasus itu telah mereka laporkan ke Polresta Medan.
Karena kondisi Erwin masih lemah, H pun menggantikannya menceritakan awal petaka itu. Awalnya Erwin hanya mengeluh sakit perut dan tak bisa berjalan. Karena dekat dengan rumahnya, Erwin pun mereka larikan ke RSU Citra Medika. Hasik pemeriksaan dokter di sana, Erwin didiagnosa menderita sakit usus buntu, hingga harus dioperasi. Singkat cerita, Jumat 9 Oktober 2015 lalu, Erwin pun dioperasi.
Namun seminggu pasca operasi, bekas jahitan di perut Erwin malah terus mengeluarkan cairan berbentuk nanah dan terasa gatal. Yakin ada yang tak beres, Erwin kembali dilarikan keluarganya ke klinik tak jauh dari kediamannya. Hasil pemeriksaan menyatakan usus besar Erwin berlipat dan terjadi infeksi.
Tak terima dengan kondisi itu, Erwin dan keluarganya kembali mendatangi RSU Citra Medika, dan Erwin kembali dirawat di sana. Karena kondisi Erwin makin memburuk, pihak rumah sakit pun merujuk korban ke RS Haji Medan.
“Sebelum dipindahkan kami diberi surat ancaman agar tidak memperkarakan kasus tersebut. Karna kami orang miskin, kami pun jadi takut dan maggut manggut saja waktu itu,” beber Erwin. “Pedih kali rasanya bang,sampai kemaluan aku juga kena imbasnya,” lirih Erwin.
Sementara itu, dokter RS Haji yang merawat mengatakan Erwin mengalami infeksi serius akibat tidak sterilnya alat-alat yang dipakai saat operasi. “Ini bisa jadi karena kurang sterilnya alat-alat operasi sebelu beliau dirawat di sini,” kata dokter yang minta namanya tidak dituliskan itu.
Saat wartawan menyambangi RSU Citra Medika, tak ada satu pun dokter maupun pegawai di sana yang bersedia berkomentar. Salah seorang perawat di sana malah meminta wartawan mengonfirmasi langsung ke pemilik rumah sakit itu. “Kalau mau bertanya langsung saja sama yang punya RS ini, dia dokter Manurung. Besok saja abang jumpai dia,” kata perawat bernama Sri itu. (mri/deo)