30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Baliho Amri-RE Swadaya Sahabat

MEDAN- Berbeda dengan empat pasangan cagubsu lainnya, materi sosialisasi pasangan nomor 4 yakni Drs H Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan cenderung tidak seragam, baik dari segi materi, desain, maupun pesan yang disampaikan. Pasangan ini bahkan tidak memiliki akronim baku. Setidaknya ada 5 macam yang sudah muncul hingga saat ini, mulai dari Harum, Arena, Arus Bawah, Amri Rustam, dan Amri-RE.

Ketika hal itu ditanyakan wartawan kepada RE Nainggolan, mantan Sekdaprovsu ini menyebut hal itu disebabkan karena hampir keseluruhan sosialisasi itu muncul secara swadaya dari para simpatisan. “Itu gerakan rakyat, dan mereka membuat seperti yang mereka inginkan. Kebetulan ada simpatisan kita suka warna coklat misalnya, dicetaknya sendiri baliho dengan nuansa coklat. Ada juga yang favoritnya warna merah, dibuatnya warna merah,” kata RE Nainggolan sambil tertawa kecil, saat ditemui di kediamannya di Medan, Minggu (6/1) kemarin.

Karena itu, diungkapkan mantan Bupati Tapanuli Utara itu, corak baliho di tiap daerah berbeda-beda. Pesan yang disampaikan pun bermacam-macam, sesuai dengan persepsi mereka tentang Pak Amri dan saya. “Dan saya rasa kurang tepat kalau kami bersama Pak Amri membatasi atau mengatur mereka, namanya juga swadaya,” ujarnya.

Dituturkannya, para pendukung juga menciptakan akronim mereka sendiri. “Itulah bukti sosialisasi itu bersifat bottom up, muncul dari bawah, dan bukan top down, atau kita turunkan seragam dari atas,” katanya. (rel)

MEDAN- Berbeda dengan empat pasangan cagubsu lainnya, materi sosialisasi pasangan nomor 4 yakni Drs H Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan cenderung tidak seragam, baik dari segi materi, desain, maupun pesan yang disampaikan. Pasangan ini bahkan tidak memiliki akronim baku. Setidaknya ada 5 macam yang sudah muncul hingga saat ini, mulai dari Harum, Arena, Arus Bawah, Amri Rustam, dan Amri-RE.

Ketika hal itu ditanyakan wartawan kepada RE Nainggolan, mantan Sekdaprovsu ini menyebut hal itu disebabkan karena hampir keseluruhan sosialisasi itu muncul secara swadaya dari para simpatisan. “Itu gerakan rakyat, dan mereka membuat seperti yang mereka inginkan. Kebetulan ada simpatisan kita suka warna coklat misalnya, dicetaknya sendiri baliho dengan nuansa coklat. Ada juga yang favoritnya warna merah, dibuatnya warna merah,” kata RE Nainggolan sambil tertawa kecil, saat ditemui di kediamannya di Medan, Minggu (6/1) kemarin.

Karena itu, diungkapkan mantan Bupati Tapanuli Utara itu, corak baliho di tiap daerah berbeda-beda. Pesan yang disampaikan pun bermacam-macam, sesuai dengan persepsi mereka tentang Pak Amri dan saya. “Dan saya rasa kurang tepat kalau kami bersama Pak Amri membatasi atau mengatur mereka, namanya juga swadaya,” ujarnya.

Dituturkannya, para pendukung juga menciptakan akronim mereka sendiri. “Itulah bukti sosialisasi itu bersifat bottom up, muncul dari bawah, dan bukan top down, atau kita turunkan seragam dari atas,” katanya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/