26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Pengurangan Mata Pelajaran Berdampak ke Guru

MEDAN-Perubahan kurikulum baru tahun 2013 saat ini tengah digodok di Jakarta. Dalam kurikulum baru itu nantinya, ada penggabungan mata pelajaran sehingga bakal berdampak pada guru pengajar.

Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdiksu Eduard Sinaga berpendapat, perubahan kurikulum baru nantinya dikhawatirkan menimbulkan persoalan baru. Sebab, adanya pengurangan jumlah mata pelajaran bisa berdampak pada jam mengajar para guru yang telah bersertifikasi dan memperoleh tunjangan profesi.

“Pada guru yang telah memperoleh tunjangan profesi diwajibkan harus 24 jam mengajar. Jadi dengan adanya pengurangan itu, mereka (guru-Red) akan kekurangan jam mengajar, meskipun jam belajar ditambah,” ujar Eduard.

Menurutnya Eduard, untuk perubahan kurikulum itu hendaknya perlu kajian lebih mendalam agar sinkronisasi antara tuntutan guru yang memperoleh tunjangan profesi dengan kekurangan jam belajar.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Guru Sumatera Utara (FKGS) Marudut Siringo-ringo mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan kurikulum baru nantinya. Asalkan, Dinas Pendidikan masih mengikuti petunjuk teknis Dirjen Pendidikan yang dipakai.”Tunjangan profesi guru tidak masalah dengan adanya pengurangan jam pelajaran. Tapi, kalau kepala sekolah dan Dinas Pendidikan buat aturan sendiri dalam jam mengajat itu yang masalah,” ujarnya.
Sementara, Tim Pengembang Kurikulum Sumut Dr Mutsuhito Solin mengatakan, penerapan kurikulum baru nantinya di Sumut, setiap siswa akan lebih banyak belajar di sekolah, mulai dari dua hingga empat jam setiap harinya untuk efektivitas belajar siswa.

“Setiap ada kebijakan atau perubahan dari pemerintah, pasti menimbulkan pro dan kontra. Tapi untuk tidak menimbulkan pro dan kontra atas kurikulum 2013, Tim Pengembang Kurikulum sedang membahasnya dengan jam yang bertambah, tapi pelajarannya berkurang,” tutur Solin.
Menurutnya, wacana pengembangan kurikulum baru akan membuat siswa lebih lama lagi di sekolah. Sebab, siswa setiap harinya ada penambahan waktu dari 2 sampai 4 jam setiap harinya. “Ini bertujuan agar siswa dapat memperkuat aspek belajar. Tapi, kita tunggu saja hasil dari pembahasan uji publik kurikulum baru,” pungkasnya. (omi)

MEDAN-Perubahan kurikulum baru tahun 2013 saat ini tengah digodok di Jakarta. Dalam kurikulum baru itu nantinya, ada penggabungan mata pelajaran sehingga bakal berdampak pada guru pengajar.

Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdiksu Eduard Sinaga berpendapat, perubahan kurikulum baru nantinya dikhawatirkan menimbulkan persoalan baru. Sebab, adanya pengurangan jumlah mata pelajaran bisa berdampak pada jam mengajar para guru yang telah bersertifikasi dan memperoleh tunjangan profesi.

“Pada guru yang telah memperoleh tunjangan profesi diwajibkan harus 24 jam mengajar. Jadi dengan adanya pengurangan itu, mereka (guru-Red) akan kekurangan jam mengajar, meskipun jam belajar ditambah,” ujar Eduard.

Menurutnya Eduard, untuk perubahan kurikulum itu hendaknya perlu kajian lebih mendalam agar sinkronisasi antara tuntutan guru yang memperoleh tunjangan profesi dengan kekurangan jam belajar.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Guru Sumatera Utara (FKGS) Marudut Siringo-ringo mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan kurikulum baru nantinya. Asalkan, Dinas Pendidikan masih mengikuti petunjuk teknis Dirjen Pendidikan yang dipakai.”Tunjangan profesi guru tidak masalah dengan adanya pengurangan jam pelajaran. Tapi, kalau kepala sekolah dan Dinas Pendidikan buat aturan sendiri dalam jam mengajat itu yang masalah,” ujarnya.
Sementara, Tim Pengembang Kurikulum Sumut Dr Mutsuhito Solin mengatakan, penerapan kurikulum baru nantinya di Sumut, setiap siswa akan lebih banyak belajar di sekolah, mulai dari dua hingga empat jam setiap harinya untuk efektivitas belajar siswa.

“Setiap ada kebijakan atau perubahan dari pemerintah, pasti menimbulkan pro dan kontra. Tapi untuk tidak menimbulkan pro dan kontra atas kurikulum 2013, Tim Pengembang Kurikulum sedang membahasnya dengan jam yang bertambah, tapi pelajarannya berkurang,” tutur Solin.
Menurutnya, wacana pengembangan kurikulum baru akan membuat siswa lebih lama lagi di sekolah. Sebab, siswa setiap harinya ada penambahan waktu dari 2 sampai 4 jam setiap harinya. “Ini bertujuan agar siswa dapat memperkuat aspek belajar. Tapi, kita tunggu saja hasil dari pembahasan uji publik kurikulum baru,” pungkasnya. (omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/