30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

ESJA Imbau Generasi Muda Jangan Terjerat Narkoba

MEDAN-Peredaran narkotika dan obat-obat terlarang di Indonesia belakangan ini semakin intens dilakukan oleh bandar-bandar narkoba dari dalam dan luar negeri. Pintu masuk mereka semakin beragam. Ada yang lewat bandar udara, kapal laut dan lewat darat.

INTERAKSI: Effendi MS Simbolon (tengah) berinteraksi  mahasiswa  Kantor Tim Pemenangan Jalan KH Wahid Hasyim Medan. ESJA mengimbau generasi muda agar tidak terjerat narkoba.//istimewa/sumut pos
INTERAKSI: Effendi MS Simbolon (tengah) berinteraksi dengan mahasiswa di Kantor Tim Pemenangan Jalan KH Wahid Hasyim Medan. ESJA mengimbau generasi muda agar tidak terjerat narkoba.//istimewa/sumut pos

Semua modus peredaran narkoba ini tujuannya adalah untuk merusak generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa. Mengantisipasi peredaran barang haram tersebut untuk tidak masuk ke seluruh daerah di Sumatera Utara, Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Effendi MS Simbolon berharap semua pintu gerbang masuk kota Medan mulai dari udara, laut dan darat sudah harus dijaga sangat ketat.

Sepanjang tahun 2012 saja, Kantor Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Medan, Bandara Polonia mengklaim berhasil menggagalkan 10 aksi penyelundupan narkoba. Aksi penyelundupan itu dilakukan dengan modus beragam, di antaranya menyimpan di dubur, koper, atau mengirimnya melalui paket ekspres.

“Saya yakin adik-adik mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sini tidak terlibat narkoba dan mau bersama-sama dengan kami untuk memerangi narkoba dan juga korupsi. Mahasiswa berprestasi, yes ! Narkoba dan korupsi, no !” seru Effendi MS Simbolon didampingi calon Wakil Gubernur Jumiran Abdi pada saat berinteraksi dengan mahasiswa beberapa waktu lalu dalam kegiatan Gerakan Pulang Kampung.

Berani mencoba narkoba, kata Effendi berarti harus berani menanggung risikonya. Masyarakat juga harus menyadari bahwa belakangan ini ada upaya negara-negara luar yang ingin menghancurkan negara kita melalui narkoba. Ketika generasi muda kita saat ini sudah diracuni dengan narkoba, sudah pasti ke depan kita akan kehilangan generasi-generasi cerdas (lost generation).

“Upaya penolakan terhadap bujuk rayu narkoba harus dilakukan setiap saat, termasuk keikutsertaan orangtua dalam mengawasi tumbuh kembang anak-anaknya. Harapan kita ke depan adalah, generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa jangan sampai terjerat narkoba,” tandas Effendi.

Keprihatinan Effendi terhadap kondisi bangsa yang sampai hari ini masih terus melakukan perang terhadap narkoba juga disahuti Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Jumiran Abdi yang mengingatkan agar pemuda tidak mudah tergiur dengan bujuk rayu teman atau orang-orang yang baru dikenal untuk mencoba narkoba.

Lebih lanjut pasangan yang akrab disapa ESJA ini meminta agar masyarakat tidak hanya dituntut pintar tetapi juga harus cerdas dan berani bersikap tegas menanggapi bujukan, rayuan manis atau pendapat-pendapat orang tentang hal-hal yang instan. Seperti, misalnya menggapai kesehatan, kebugaran atau menyelesaikan masalah dengan menggunakan narkoba.

Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, kasus penyalahgunaan narkoba mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan rata-rata 26 persen setiap tahun. Kenaikan rata-rata 26 persen itu dari sekitar 26.531 kasus. Sejumlah kasus terjadi 70 persen dalam usia produktif dan dari komunitas seni dan hiburan.(*)

MEDAN-Peredaran narkotika dan obat-obat terlarang di Indonesia belakangan ini semakin intens dilakukan oleh bandar-bandar narkoba dari dalam dan luar negeri. Pintu masuk mereka semakin beragam. Ada yang lewat bandar udara, kapal laut dan lewat darat.

INTERAKSI: Effendi MS Simbolon (tengah) berinteraksi  mahasiswa  Kantor Tim Pemenangan Jalan KH Wahid Hasyim Medan. ESJA mengimbau generasi muda agar tidak terjerat narkoba.//istimewa/sumut pos
INTERAKSI: Effendi MS Simbolon (tengah) berinteraksi dengan mahasiswa di Kantor Tim Pemenangan Jalan KH Wahid Hasyim Medan. ESJA mengimbau generasi muda agar tidak terjerat narkoba.//istimewa/sumut pos

Semua modus peredaran narkoba ini tujuannya adalah untuk merusak generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa. Mengantisipasi peredaran barang haram tersebut untuk tidak masuk ke seluruh daerah di Sumatera Utara, Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Effendi MS Simbolon berharap semua pintu gerbang masuk kota Medan mulai dari udara, laut dan darat sudah harus dijaga sangat ketat.

Sepanjang tahun 2012 saja, Kantor Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Medan, Bandara Polonia mengklaim berhasil menggagalkan 10 aksi penyelundupan narkoba. Aksi penyelundupan itu dilakukan dengan modus beragam, di antaranya menyimpan di dubur, koper, atau mengirimnya melalui paket ekspres.

“Saya yakin adik-adik mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sini tidak terlibat narkoba dan mau bersama-sama dengan kami untuk memerangi narkoba dan juga korupsi. Mahasiswa berprestasi, yes ! Narkoba dan korupsi, no !” seru Effendi MS Simbolon didampingi calon Wakil Gubernur Jumiran Abdi pada saat berinteraksi dengan mahasiswa beberapa waktu lalu dalam kegiatan Gerakan Pulang Kampung.

Berani mencoba narkoba, kata Effendi berarti harus berani menanggung risikonya. Masyarakat juga harus menyadari bahwa belakangan ini ada upaya negara-negara luar yang ingin menghancurkan negara kita melalui narkoba. Ketika generasi muda kita saat ini sudah diracuni dengan narkoba, sudah pasti ke depan kita akan kehilangan generasi-generasi cerdas (lost generation).

“Upaya penolakan terhadap bujuk rayu narkoba harus dilakukan setiap saat, termasuk keikutsertaan orangtua dalam mengawasi tumbuh kembang anak-anaknya. Harapan kita ke depan adalah, generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa jangan sampai terjerat narkoba,” tandas Effendi.

Keprihatinan Effendi terhadap kondisi bangsa yang sampai hari ini masih terus melakukan perang terhadap narkoba juga disahuti Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Jumiran Abdi yang mengingatkan agar pemuda tidak mudah tergiur dengan bujuk rayu teman atau orang-orang yang baru dikenal untuk mencoba narkoba.

Lebih lanjut pasangan yang akrab disapa ESJA ini meminta agar masyarakat tidak hanya dituntut pintar tetapi juga harus cerdas dan berani bersikap tegas menanggapi bujukan, rayuan manis atau pendapat-pendapat orang tentang hal-hal yang instan. Seperti, misalnya menggapai kesehatan, kebugaran atau menyelesaikan masalah dengan menggunakan narkoba.

Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, kasus penyalahgunaan narkoba mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan rata-rata 26 persen setiap tahun. Kenaikan rata-rata 26 persen itu dari sekitar 26.531 kasus. Sejumlah kasus terjadi 70 persen dalam usia produktif dan dari komunitas seni dan hiburan.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/