MEDAN- Pengerjaan jalan lintas provinsi di Sumatera Utara rencananya akan dilakukan April mendatang. Proyek pembangunan jalan yang memprioritaskan jalur pantai barat, tengah, dan diagonal, sekarang ini masih dalam tahap tender
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala UPT Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Dinas Bina Marga Pemprovsu, Joni Siregar dalam acara Dialog dan Temu Media Gapeksindo yang mengangkat tema Infrastruktur Sumut kemarin (13/3).
Dijelaskannya, untuk tahun 2013 ini, Pemprovsu telah menganggarkan dana sebesar Rp650 miliar. Dimana, Rp500 miliar untuk peningkatan dan pembangunan jalan dengan target sepanjang 150 kilometer (Km).
Sedangkan dana sisanya untuk pemeliharaan jalan. “Saat ini, dari seluruh jumlah total jalan provinsi yang ada, yang rusak berat hanya 16,41 persen, sedangkan sisanya statusnya baik, sedang, dan rusak,” ujarnya.
Dijelaskannya, jalan yang rusak ini dikarenakan Sumut yang tidak memiliki jalan alternative, sehingga, dengan berat beban yang dibawa, dan dipakai secara membuat jalan menjadi cepat rusak. “Untuk tahun ini, kita lebih produktifkan untuk pembangunan jalan alternatif atau penghubung antara jalur barat dan jalur timur,” lanjutnya.
Selain jalan provinsi, jalan nasional yang tersebar di kawasan barat, timur, tengah, dan diagonal Sumut juga sedang dalam tahap pembangunan dengan anggaran keseluruhannya sebesar Rp1,9 triliun.
“Total jalan nasional kita sepanjang 2250 km, dan yang rusak sekitar 200 km atau sebesar 20 persen dari total,” ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Kementerian Pekerjaan Umum, Wijaya Seta yang hadir dalam acara itu.
Tahun ini pembangunan hanya dilakukan di beberapa daerah (lihat data di bawah). “Selain itu, target hingga 2014 mendatang lebar jalan Medan-Aceh itu 7 meter.” tambahnya.
Walaupun anggaran yang diberikan untuk 2013 ini termasuk besar, tetapi Wijaya Seta menegaskan bahwa dana termasuk untuk pembangunan jalan tidak bisa memperbaiki seutuhnya jalan nasional. “Jumlah yang harus diperbaiki itukan 20 persen, dengan anggaran sekarang, kita prediksi 10 persen.” lanjutnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalan ini menggunakan dana yang tidak dapat dikatakan sedikit. Karena itu, tidak pelak bila banyak kontraktor yang ingin bekerja sama dalam pembangunan jalan ini. Tidak terkecuali dengan kontraktor di Sumut.
“Walaupun kita putra daerah, kita tidak pernah mendapat kesempatan untuk membangun jalan kita sendiri. Padahal, kita juga ingin berkarya di daerah yang kita diami,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Kosntruksi Indonesia Sumut, Ericson Lumban Tobing dalam kesempatan yang sama.
Dikatakannya, selama ini untuk kerja sama ini selalu dilakukan secara tender terbuka. Tetapi, walaupun begitu, pengusaha lokal tidak pernah menang.
“Katanya, tawaran kita terlalu tinggi, dan lain sebagainya. Padahal, kalau kita mau bicara mutu ya jelas, harus ada harga,” tambahnya. (ram)