32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

RSUD dr Pirngadi Medan Segera Jadi Rujukan Stroke

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan mengaku terus berusaha dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Teranyar, dalam waktu dekat RSUD dr Pirngadi Medan akan menjadi satu rumah sakit rujukan untuk penanganan stroke. Untuk mendukung rencana tersebut, Pemko Medan telah menyiapkan tenaga medis, peralatan, ruang Stroke Center, hingga ambulans penjemputan.

Targetnya, dalam rentang waktu 4,5 jam pertama terserang stroke, setiap pasien sudah dijemput dari rumah dan bisa mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

“RSUD dr Pirngadi Medan siap menjadi rumah sakit rujukan penanganan stroke, baik dari sisi tenaga medis maupun peralatan,” ungkap Dirut RSUD dr Pirngadi Medan, dr Syamsul Arifin Nasution, Sabtu (12/3) lalu.

Syamsul mengatakan, rumah sakit rujukan stroke ini dibutuhkan untuk memberikan penanganan cepat dan tepat kepada warga yang terserang stroke. Pasalnya semakin cepat pasien terkena serangan stroke pertama ditolong, maka semakin besar pula kemungkinan sembuhnya. Sebaliknya, keterlambatan justru akan berakibat fatal.

“Orang terserang stroke dalam waktu di bawah 4,5 jam harus dibawa ke rumah sakit untuk ditangani. Keterlambatan dalam penangananan akan berisiko pada kecacatan, bahkan kematian,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Kota Medan, juga mempunyai pandangan yang sama dan telah meminta kepada Pemko Medan agar RSUD dr Pirngadi Medan bisa menjadi rujukan pasien stroke.

“Tentunya kami siap menjadi satu rumah sakit rujukan bersama tim rumah sakit lainnya, yakni RSUP H Adam Malik, RSU Haji, dan RSU Bunda Thamrin,” kata Syamsul.

Untuk itu, Syamsul memaparkan, pihaknya telah mempersiapkan ambulans penjemputan pasien agar bisa cepat menangani pasien yang terkena serangan stroke pertama. Jika ada anggota keluarga terserang stroke, warga dapat segera menghubungi Call Center 112, atau nomor telepon 061-4158701, 08116140207, dan 082288770683.

“Kami juga sudah menyiapkan ruang IGD dan Stroke Center untuk perawatan. Yang penting adalah dalam 4,5 jam pertama itu pasien langsung ditangani,” jelasnya lagi.

Dalam penanganan 4,5 jam pertama ini, lanjutnya, dilakukan berbagai pemeriksaan, termasuk CT scan untuk mengetahui ada atau tidaknya pembuluh darah yang pecah.

“Kalau ada pembuluh darah yang pecah, itu segera dirujuk ke RSUP H Adam Malik, agar bisa langsung dioperasi. Kalau tidak ada, maka akan disuntikkan obat khusus, lalu pasien dibawa ke ruang Stroke Center untuk observasi selama 24 jam. Kalau keadaan membaik dalam 24 jam, pasien baru dikirim ke ruangan untuk perawatan biasa,” beber Syamsul.

Syamsul menuturkan, kesiapan RSUD dr Pirngadi Medan sebagai rujukan primary penanganan stroke ini, akan ditandai dengan pencanangan Gerakan Percepatan Penanganan Stroke di Kota Medan oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

“Pencanangan ini dijadwalkan berlangsung pada 19 Maret nanti, di RSUD dr Pirngadi Medan,” ujarnya.

Dia juga mangatakan, gerakan percepatan penanganan stroke ini memiliki nilai penting. Pasalnya, penyakit stroke menjadi satu penyebab utama kematian di hampir semua rumah sakit Indonesia.

“Selain itu, stroke juga berisiko menyisakan kecacatan yang menurunkan produktivitas dan juga membutuhkan biaya pengobatan yang besar,” pungkas Syamsul. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan mengaku terus berusaha dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Teranyar, dalam waktu dekat RSUD dr Pirngadi Medan akan menjadi satu rumah sakit rujukan untuk penanganan stroke. Untuk mendukung rencana tersebut, Pemko Medan telah menyiapkan tenaga medis, peralatan, ruang Stroke Center, hingga ambulans penjemputan.

Targetnya, dalam rentang waktu 4,5 jam pertama terserang stroke, setiap pasien sudah dijemput dari rumah dan bisa mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

“RSUD dr Pirngadi Medan siap menjadi rumah sakit rujukan penanganan stroke, baik dari sisi tenaga medis maupun peralatan,” ungkap Dirut RSUD dr Pirngadi Medan, dr Syamsul Arifin Nasution, Sabtu (12/3) lalu.

Syamsul mengatakan, rumah sakit rujukan stroke ini dibutuhkan untuk memberikan penanganan cepat dan tepat kepada warga yang terserang stroke. Pasalnya semakin cepat pasien terkena serangan stroke pertama ditolong, maka semakin besar pula kemungkinan sembuhnya. Sebaliknya, keterlambatan justru akan berakibat fatal.

“Orang terserang stroke dalam waktu di bawah 4,5 jam harus dibawa ke rumah sakit untuk ditangani. Keterlambatan dalam penangananan akan berisiko pada kecacatan, bahkan kematian,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Kota Medan, juga mempunyai pandangan yang sama dan telah meminta kepada Pemko Medan agar RSUD dr Pirngadi Medan bisa menjadi rujukan pasien stroke.

“Tentunya kami siap menjadi satu rumah sakit rujukan bersama tim rumah sakit lainnya, yakni RSUP H Adam Malik, RSU Haji, dan RSU Bunda Thamrin,” kata Syamsul.

Untuk itu, Syamsul memaparkan, pihaknya telah mempersiapkan ambulans penjemputan pasien agar bisa cepat menangani pasien yang terkena serangan stroke pertama. Jika ada anggota keluarga terserang stroke, warga dapat segera menghubungi Call Center 112, atau nomor telepon 061-4158701, 08116140207, dan 082288770683.

“Kami juga sudah menyiapkan ruang IGD dan Stroke Center untuk perawatan. Yang penting adalah dalam 4,5 jam pertama itu pasien langsung ditangani,” jelasnya lagi.

Dalam penanganan 4,5 jam pertama ini, lanjutnya, dilakukan berbagai pemeriksaan, termasuk CT scan untuk mengetahui ada atau tidaknya pembuluh darah yang pecah.

“Kalau ada pembuluh darah yang pecah, itu segera dirujuk ke RSUP H Adam Malik, agar bisa langsung dioperasi. Kalau tidak ada, maka akan disuntikkan obat khusus, lalu pasien dibawa ke ruang Stroke Center untuk observasi selama 24 jam. Kalau keadaan membaik dalam 24 jam, pasien baru dikirim ke ruangan untuk perawatan biasa,” beber Syamsul.

Syamsul menuturkan, kesiapan RSUD dr Pirngadi Medan sebagai rujukan primary penanganan stroke ini, akan ditandai dengan pencanangan Gerakan Percepatan Penanganan Stroke di Kota Medan oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

“Pencanangan ini dijadwalkan berlangsung pada 19 Maret nanti, di RSUD dr Pirngadi Medan,” ujarnya.

Dia juga mangatakan, gerakan percepatan penanganan stroke ini memiliki nilai penting. Pasalnya, penyakit stroke menjadi satu penyebab utama kematian di hampir semua rumah sakit Indonesia.

“Selain itu, stroke juga berisiko menyisakan kecacatan yang menurunkan produktivitas dan juga membutuhkan biaya pengobatan yang besar,” pungkas Syamsul. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/