Lagi Salat Jumat, Rumah Dilalap Api
MEDAN-Satu unit rumah semi permanen milik M Dinar Musa (65), di Jalan Brigjen Katamso, Gang Pahlawan, Medan Maimon, musnah dilalap api saat pemilik rumah sedang melaksanakan ibadah Salat Jumat, Jumat (13/4) siang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun seorang warga Toni (43) mengalami luka-luka akibat tersengat listrik saat mencoba membantu petugas pemadam kebakaran.
Menurut tetangga korban, Arip (30), api berasal dari lantai dua. Karena kondisi rumah di lantai dua terbuat dari kayu dan di dalamnya banyak pakaian api cepat membesar. Api sempat menyambar dapur belakang rumah di sebelahnya milik Mahyar.
Ros, istri M Dinar yang saat itu berada di dalam rumah seorang diri tidak menyadari api sudah membesar. Beruntung, salah seorang warga yang melintas hendak berangkat menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Jalan Brigjen Katamso melihat kepulan asap tebal keluar dari seng rumahnya.
“Saya curiga saja kenapa ada asap hitam tebal di loteng rumahnya. Langsung saya beritahu warga sekitar dan langsung memanggil pemilik rumah. Ternyata api sudah membesar di atas rumahnya,” kata Syahwal, usai membantu memadamkan api bersama petugas Damkar.
Bersama warga lainnya, Ros dibopong keluar dari rumah. Warga secara bergotong royong menyelematkan harta benda yang berada di lantai I rumahnya sekaligus menghubungi petugas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan.
Warga sekitar yang rumahnya saling berdempetan mencoba menyelematkan harta benda miliknya ke tempat yang lebih aman karena takut api menyambar rumahnya.
Petugas Damkar datang ke lokasi dan langsung memadamkan api. Naas bagi Toni saat membantu petugas Damkar memadamkan api bersama warga lainnya, dirinya tersengat listrik dari trafo yang berada di atas rumah milik M Dinar. Dengan tubuh basah kuyup, Toni terpental dari atap rumah dengan ketinggian 2 meter.
Tanpa merasa kesakitan, Toni langsung berdiri dan terduduk di atas kursi sofa warna cokelat milik warga yang berada di depan rumah M Dinar. Sambil memegang telapak tangan kirinya yang mengeluarkan darah segar akibat goresan seng. Warga yang sudah ramai di lokasi langsung memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah warga untuk mendapatkan perawatan.
Api baru dapat dipadamkan setelah 2 jam petugas P2K bekerja dengan menurunkan 10 unit mobil pemadam.
M Dinar Musa mengaku, saat kebakaran terjadi dia sedang berada di masjid melaksanakan salat Jumat.
“Saya diberitahu tetangga,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh harta bendanya habis terbakar. Sedangkan Eka, anak Dinar langsung menjerit histeris mengetahui rumahnya terbakar. Dengan menggulingkan tubuh ke lantai, Eka terus menjerit sehingga menjadi perhatian warga.
“Aduh, kenapa rumah kami terbakar,” jeritnya.
Kapolsekta Medan Kota, Kompol Sandi Sinurat yang langsung turun ke lokasi menyebutkan, masih melakukan penyelidikan. (adl/jon)