MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Sumatera Utara memang masih terus meningkat. Hingga Senin (13/4) sore, kasus positif menjadi 96 orang, naik dibanding hari sebelumnya 90 orang. Korban meninggal bertambah satu orang menjadi 9 orang, serta sembuh menjadi 10 orang. Namun pergerakan angka yang relatif lambat ini menunjukkan adanya hasil dari upaya-upaya pemerintah maupun masyarakat –khususnya donatur— mencegah penyebaran Covid-19 di Sumut.
“TERIMA KASIH dan apresiasi kepada instansi maupun masyarakat, yang telah berpartisipasi melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing. Seperti pembagian masker, penyediaan sarana cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, serta penyemprotann
disinfektan di wilayah perumahan maupun di wilayah pemukiman umum dan fasilitas umum,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Whiko Irwan, dalam keterangan persnya melalui video streaming di Media Center Kantor Gubsu, Medan, Senin (13/4).
Menurutnya, sejumlah sumbangan dari donatur itu sangat membantu Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mencegah penyebaran virus corona di wilayah Sumut.
Data dihimpun Sumut Pos, sumbangan masker, APD, hand sanitizer, dan sebagainya datang dari berbagai perusahaan dan donatur. Antara lain Tambang Emas Martabe yang menyerahkan bantuan ke BPBD Sumut melalui Dinas ESDM Sumut, PDAM Tirtanadi dan Bank Sumut menyediakan sarana cuci tangan, Pelindo dan PMI menyumbangkan penyemprotan disinfektan, Partai Demokrat se-Sumut menyumbangkan masker, hand sanitizer, disinfektan, dan sarana cuci tangan. Regal Spring Indonesia menyumbangkan APD, masker, hand sanitizer, dan sebagainya ke Pemkab Tobasa. Dan masih banyak lagi perusahaan maupun donatur atas nama pribadi, yang ikut menyumbang.
“Covid-19 dapat mengenai siapapun, baik yang tua maupun muda, masyarakat umum maupun petugas kesehatan. Untuk itu, semua pihak harus mempersiapkan diri menghadapi penularan Covid-19, dengan cara meningkatkan imunitas, melalui istirahat yang cukup, olahraga teratur, makan-makanan yang bergizi, cukup minum dan minum vitamin,” katanya mengulang imbauan sebelumnya.
Selain itu, gunakan masker saat berada di luar rumah, selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menjaga jarak antar sesama sejauh 2 meter.
Perkembangan yang direkap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumut, kasus positif Covid-19 meningkat menjadi 96 orang, dengan perincian 72 hasil swap PCR dan 24 hasil rapid test. “Berdasarkan hasil sebaran terbanyak PDP di Sumut, tertinggi berada di Kota Medan sebanyak 51 orang. Selanjutnya, di Simalungun 20 orang dan Deliserdang 10 orang,” sebutnya.
Korban meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 9 orang serta sembuh bertambah satu orang menjadi 10 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 105 orang yang dirawat, menurun dibanding hari sebelumnya 145 orang.
“Sebelumnya kami memohon maaf dalam penyampaian data sebaran Covid-19, kami belum bisa memberikan data mengenai gender maupun umur, karena masalah teknis dan sebagainya. Namun kami akan terus berupaya untuk memperbaiki data tersebut,” ujarnya.
Terkait penanganan jenazah penderita DPD, menurut Whiko, tetap dilaksanakan sesuai protap yang berlaku, agar terhindar dari penularan terhadap keluarga maupun lingkungan sekitar.
“Kepada pihak keluarga yang berduka, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut turut berbela sungkawa. Kami mengimbau agar dapat mengiklaskan keluarganya, agar dapat diurus secara protokol sesuai pemulasaran jenazah Covid-19,” jelasnya.
Satu Positif di Sumut Sembuh
Senada dengan keterangan Whiko, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa), membenarkan bertambahnya pasien Covid-19 yang sembuh.
“Iya satu lagi pasien positif Covid-19 sembuh dan sudah dipulangkan hari ini (kemarin, red),” ujar Rosa, Senin (13/4).
Disebutkan Rosa, pasien yang sembuh ini berjenis kelamin perempuan asal Kota Medan. Usianya, sekitar 48 tahun. “Pasien dirawat sejak 28 Maret lalu,” ucapnya.
Rosa menjelaskan, pasien sembuh setelah menjalani perawatan dan isolasi di RSUP H Adam Malik, Medan. Ia dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan tidak ditemukan lagi gejala-gejala mengarah Covid-19. Selain itu, dari pemeriksaan swab dua kali berturut-turut terhadapnya dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Balitbangkes Kemenkes RI Jakarta, hasilnya negatif Covid-19. “Kita berharap pasien positif Covid-19 lainnya maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dapat sembuh,” kata Rosa.
Dengan bertambahnya satu orang lagi pasien positif Covid-19 di RSUP H Adam Malik, hingga kini sudah 9 orang yang sembuh. “Pasien positif Covid-19 yang masih dirawat sebanyak 3 orang dan PDP 9 orang. Yang meninggal dunia, positif 3 orang dan PDP 1 orang,” tukasnya.
Atasi Stres Membatasi Informasi
Mengenai langkah-langkah menghadapi pandemi Covid-19, Dessy Mawar Zalia dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), turut bersuara. Ia meminta masyarakat tidak khawatir dan panik berlebihan menghadapi wabah itu, karena dapat mengakibatkan stres, cemas, gelisah atau bahkan marah.
“Untuk menghadapi stres ini, pertama yang bisa kita lakukan adalah membatasi informasi. Jangan semua informasi itu kita terima. Carilah informasi yang sumbernya jelas, sehingga informasi yang kita dapatkan adalah informasi-informasi yang tidak berlebihan,” ujar Dessy Mawar Zalia di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Senin (13/4)
Apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, menurut Dessy, bisa melakukan teknik relaksasi. Yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi. Bisa juga melakukan olahraga secara teratur, seperti yoga untuk merelaksasikan tubuh, mengurangi rasa cemas ataupun gelisah yang berlebihan.
Ketiga, membatasi aktivitas. Apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak, yaitu melalui telepon ataupun media sosial.
Stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman, menurutnya bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah. Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi bisa mengakibatkan gangguan jiwa.
“Oleh karena itu, kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu yang akan menyebabkan psikosomatik,” terangnya.
Dessy pun memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan jiwa, di antaranya tetap berpikiran bahwa cemas yang berlebihan ini masih dalam batas normal. “Selama tinggal di rumah, harus tetap menjaga pola hidup yang sehat. Tetap mengonsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur ataupun melakukan aktivitas fisik, mungkin 3 sampai 5 kali seminggu yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga,” jelasnya.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi Sehatpedia yang dikelola oleh PDSKJI untuk berkonsultasi tentang Covid-19 dan mendapat pendampingan dari para profesional. “Silakan mendownload aplikasi Sehatpedia ini. Lalu nanti tinggal milih, masyarakat bisa konsultasi terkait dengan Covid-19. Kita akan lakukan pendampingan,” katanya.