MEDAN- Pengolahan limbah untuk dijadikan produk daur ulang, menarik minat pengusaha Republik Ceko. Ketertarikan itu langsung dituangkan dalam bentuk kerja sama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara dengan Kadin Republik Ceko.
Hal ini dipaparkan Wakil Ketua Kadin Sumut bagian Hubungan Perdagangan Luar Negeri, Syahrian Harahap, kepada wartawan ketika acara Seminar kerjasama Kadinsu dengan Kadin Republik Ceko, di Cypress Room lantai 1, Grand Aston Hotel, Senin (13/5).
Kerja sama pengolahan limbah ini berpotensi menurunkan gas emisi hingga 50 persen. “Secara nasional target penurunan gas emisi (gas buang yang berasal dari limbah) yang digadang-gadang Presiden SBY sebesar 50 Persen. Jadi melalui pengolahan ini, ditargetkan menurunkan (emisi) sebesar 50 persen,” ujar Syahrian Harahap.
Menurut Syahrian, program kerjasama lebih bervariasi seperti mengolah sampah solid, plastik bekas, keleng bekas dan sebagainya. Bentuk kerja sama paling utama nantinya adalah pengolahan air bersih yang diharapkan mendapat dukungan pihak swasta, BUMN maupun BUMD.
Produk hasil daur ulangnya adalah pembangkit listrik dari hasil pembakaran sampah. Untuk mendukung itu semua, pengusaha Ceko menyumbangkan teknologi canggih untuk mendaur ulang sampah misalnya.
Hadir dalam pertemuan itu, President of Czech Confederation of Industry MR Jaroslav Hanak serta 28 delegasi perusahaan dari Ceko, termasuk perusahaan pengolahan limbah, sampah, perbankan, dan lainnya. “ Banyak delegasi yang hadir dan mereka ingin melihat bagaimana kondisi di Indonesia khususnya di Sumut bagaimana pengolahan sampahnya,” ucapnya.
Sementara, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sumut, R Sabrina, mengatakan bahwa Ceko sangat ahli di bidang teknologi pengolahan limbah. Jadi dengan adanya kerjasam ini pengusaha bisa membangun bisnis yang sifatnya memfasilitasi dan mendorong supaya terealisasi dengan baik. (mag-9)
“ Jadi apa yang mereka punya bisa kita manfaatkan dengan baik dan apa yang kita punya pun bisa termanfaat dengan baik. Selain pengolahan limbah dan sampah, potensi daerah Sumut juga juga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.
Seperti yang dikatakan Sabrina bahwa kerjasama ini nantinya melibatkan banyak pihak, BUMN dan BUMD, serta perusahaan swasta yang akan mendukung baik secara tehnis dan pelayanan.
Diungkapkan Sabrina juga bahwa kerjasama ini juga untuk membangun industri yang nantinya bisa membuka lapangan pekerjaan. (mag-9)