28 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Jalan Rusak, Warga Hadang Truk Tanah

MEDAN-Puluhan warga yang tinggal di Jalan Santun Ujung, Kelurahan Sudirejo I, Medan Kota, menghadang dua unit truk pengangkut material tanah, saat melintas di Jalan itu, Rabu (13/6) kemarin.

Warga kesal akibat truk-truk itu keluar masuk, sepanjang Jalan Santun Ujung mengalami kerusakan. Irul (35), warga yang tinggal di Jalan Santun Ujung mengaku kesal, karena truk-truk itu telah membuat jalan tempat tinggalnya menjadi rusak.

“Jalan ini dulunya bagus. Tapi sekarang sudah rusak. Dimana-mana ada lubang,” ujarnya.

Dikatakan Irul, jika hujan datang, ruas jalan sepanjang Jalan Santun Ujung menjadi berlumpur dan sulit untuk dilalui.
“Kalau hujan turun, jalan ini berlumpur. Murid-murid SD kesusahan jika mau melintas di jalan itu,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Fai warga sekitar. “Dulunya jalan ini kami perbaiki atas swadaya masyarakat. Tapi, selama dua bulan terakhir ini, banyak lubang dimana-mana akibat truk-truk ini berlewatan,” sebutnya.

Sebelum mengahadang truk-truk itu, puluhan warga yang didominasi kaum bapak-bapak, mendatangi kantor Kecamatan Medan Kota. Kedatangan mereka, untuk meminta pertanggungjawaban pihak kecamatan, yang selama dua bulan terakhir terkesan membiarkan truk-truk penimbun tanah itu masuk di areal tempat tinggal mereka.

Budiah, Lurah Sudirejo I, yang menemui warga, mengatakan kalau dia bertanggungjawab penuh apabila terjadi kerusakan di Jalan Santun Ujung.  Dia juga mengatakan, sudah membuat kesepakatan kepada pihak pengembang untuk membenahi jalan yang rusak itu.

“Kalau pihak pengembang tidak mau bertanggungjawab atas kerusakan itu, saya yang akan melaporkannya ke Polsek Medan Kota,” ujarnya dihadapan warga.

Mendengar jawaban Lurah, akhirnya warga membubarkan diri.

Sementara, Suroso dari pihak pengembang, yang ditemui Sumut Pos mengaku, sudah membuat pernyataan dengan pihak kelurahan. Dalam surat pernyataan itu, dikatakannya pihak pengembang bersedia melakukan perbaikan jalan, akibat dampak penimbunan di atas arel tanah seluas 1.000 meter per segi itu.

“Kami sudah buat pernyataan dengan lurah. Kalau jalan rusak kami akan memperbaiki, termasuk parit-parit yang rusak juga akan kami perbaiki,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai apakah proyek pembangunan 10 unit komplek perumahan ini sudah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau tidak, Suroso berdalih IMB nya sudah ada. “Ada izin IMB-nya. Tapi saya tidak tau berapa nomor IMB-nya,” ucapnya.

Dikatakan Suroso, surat IMB tersebut sudah diserahkan kepada Lurah setempat. “Surat IMB nya sudah ada ditangan lurah,” ucapnya sembari tetap tidak bisa menyebut berapa nomor surat IMB itu.  Sekadar infromasi, nantinya diatas tanah 1.000 meter persegi yang ada di Jalan Santun Ujung ini akan dibangun sekitar 10 komplek perumahan.(mag-12)

MEDAN-Puluhan warga yang tinggal di Jalan Santun Ujung, Kelurahan Sudirejo I, Medan Kota, menghadang dua unit truk pengangkut material tanah, saat melintas di Jalan itu, Rabu (13/6) kemarin.

Warga kesal akibat truk-truk itu keluar masuk, sepanjang Jalan Santun Ujung mengalami kerusakan. Irul (35), warga yang tinggal di Jalan Santun Ujung mengaku kesal, karena truk-truk itu telah membuat jalan tempat tinggalnya menjadi rusak.

“Jalan ini dulunya bagus. Tapi sekarang sudah rusak. Dimana-mana ada lubang,” ujarnya.

Dikatakan Irul, jika hujan datang, ruas jalan sepanjang Jalan Santun Ujung menjadi berlumpur dan sulit untuk dilalui.
“Kalau hujan turun, jalan ini berlumpur. Murid-murid SD kesusahan jika mau melintas di jalan itu,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Fai warga sekitar. “Dulunya jalan ini kami perbaiki atas swadaya masyarakat. Tapi, selama dua bulan terakhir ini, banyak lubang dimana-mana akibat truk-truk ini berlewatan,” sebutnya.

Sebelum mengahadang truk-truk itu, puluhan warga yang didominasi kaum bapak-bapak, mendatangi kantor Kecamatan Medan Kota. Kedatangan mereka, untuk meminta pertanggungjawaban pihak kecamatan, yang selama dua bulan terakhir terkesan membiarkan truk-truk penimbun tanah itu masuk di areal tempat tinggal mereka.

Budiah, Lurah Sudirejo I, yang menemui warga, mengatakan kalau dia bertanggungjawab penuh apabila terjadi kerusakan di Jalan Santun Ujung.  Dia juga mengatakan, sudah membuat kesepakatan kepada pihak pengembang untuk membenahi jalan yang rusak itu.

“Kalau pihak pengembang tidak mau bertanggungjawab atas kerusakan itu, saya yang akan melaporkannya ke Polsek Medan Kota,” ujarnya dihadapan warga.

Mendengar jawaban Lurah, akhirnya warga membubarkan diri.

Sementara, Suroso dari pihak pengembang, yang ditemui Sumut Pos mengaku, sudah membuat pernyataan dengan pihak kelurahan. Dalam surat pernyataan itu, dikatakannya pihak pengembang bersedia melakukan perbaikan jalan, akibat dampak penimbunan di atas arel tanah seluas 1.000 meter per segi itu.

“Kami sudah buat pernyataan dengan lurah. Kalau jalan rusak kami akan memperbaiki, termasuk parit-parit yang rusak juga akan kami perbaiki,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai apakah proyek pembangunan 10 unit komplek perumahan ini sudah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau tidak, Suroso berdalih IMB nya sudah ada. “Ada izin IMB-nya. Tapi saya tidak tau berapa nomor IMB-nya,” ucapnya.

Dikatakan Suroso, surat IMB tersebut sudah diserahkan kepada Lurah setempat. “Surat IMB nya sudah ada ditangan lurah,” ucapnya sembari tetap tidak bisa menyebut berapa nomor surat IMB itu.  Sekadar infromasi, nantinya diatas tanah 1.000 meter persegi yang ada di Jalan Santun Ujung ini akan dibangun sekitar 10 komplek perumahan.(mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/