Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) yang baru Irjen Pol Drs Syarief Gunawan berjanji akan memperhatikan karakter daerah yang dipimpinnya. Untuk Sumatera Utara, dia berjanji akan memakai kepemimpinan ala Melayu.
“Saya akan sesuaikan dengan kepemimpinan Melayu,” kata Irjen Syarief Gunawan yang baru tiba, di Bandara Polonia Medan, kemarin siang.
Saat tiba Medan, Syarief memang disambut dengan tarian Melayu. Kehadiran pria berkumis yang akan menjadi orang nomor satu dalam jajaran kepolisian di Sumut ini disambut oleh seluruh unsur Muspida.
Tiba dengan Garuda GA 138 pada pukul 13.20 WIB, Irjen Pol Syarief Gunawan juga disambut oleh para Jaka Dara Kota Medan yang mengenakan berbagai pakaian adat yang ada di Sumut.
Lalu, bagaimana dengan rencana kerjanya selama bertugas di Poldasu? Untuk hal ini, Syarief menyatakan bahwa dirinya akan terus meneruskan program Kapolda sebelumnya untuk memberantas korupsi. “Tentu ada kiat-kiatnya. Untuk itu, saya akan meneruskan kinerja beliau untuk memberantas kasus korupsi tersebut,” ujarnya.
Dia berjanji mempelajari terlebih dahulu program apa yang akan menjadi program utama untuk menjalankan amanah Kapolri dan warga Sumatera Utara. “Karena saya baru datang, nanti saya akan tanya dahulu kepada Wakapolda apa yang diprioritaskan,” ujarnya.
Ditambahkannya, karena agenda untuk Poldasu. Namun demikian, dia berjanji akan menyampaikannya kepada masyarakat melalui media tentang tugas prioritasnya.
Sebelumnya, Syarief dengan tegas mengaku siap mengemban tugas sebagai Kapoldasu saat upacara pelantikan yang dilakukan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/6).
“Insya Allah saya akan menunaikan amanah-Nya dan melaksanakan perintah Kapolri dengan sebaik-baiknya,” ujar Syarief kepada koran ini di Jakarta.
Menurutnya, ada enam perintah Kapolri yang nantinya akan menjadi perhatian utama untuk segera dilaksanakan. Yaitu memantau dan memastikan persiapan Pemilu 2014 berjalan dengan baik dimana kondisi keamanan harus dapat dipastikan kondusif.
Kemudian Kapolri juga meminta Kapoldasu untuk dapat menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang diduga selama ini banyak terjadi di Sumatera Utara. Dalam hal ini, Kapolri meminta Kapolda menjalin kerja sama yang baik dengan instansi terkait seperti dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal lain, masalah konflik sosial seperti pertambangan, perkebunan dan pertanahan juga diminta harus juga ditangani dengan baik. Demikian juga terhadap ancaman terorisme yang saat ini masih merajalela di Indonesia, mendahulukan sumber daya manusia dan memberantas masalah narkoba yang saat ini sangat rawan dikalangan pelajar atau anak-anak muda.
“Selain itu dengan jabatan yang diberikan, saya juga siap mengemban harapan-harapan warga Sumatera Utara. Karena itu saya mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang ada,” katanya.
Sebelumnya, beberapa tokoh masyarakat asal Sumatera Utara menyatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Kapoldasu yang baru. Di antaranya sebagaimana dikemukakan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra Hasibuan. Yaitu Kapolda diharapkan dapat lebih humanis dan segera menyelesaikan keluhan yang selama ini banyak disampaikan masyarakat Sumut langsung ke Mabes Polri maupun lewat Kompolnas. Semisal terkait kasus penembakan 11 orang masyarakat di Tapanuli Selatan (Tapsel), dimana 2 orang diantaranya ibu rumah tangga yang diduga tidak bersalah, telah ikut ditembak.
Hal yang sama juga dikemukakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S.Pane, juga menyatakan hal senada. Menurutnya, Syarief ditempatkan sebagai Kapoldasu karena Kapolri menilai ia mampu melakukan pendekatan kepada masyarakat yang punya tipikal keras.
“Jadi harapan kita Kapoldasu yang baru dapat menyelesaikan persoalan sebagaimana tugas yang diberikan. Di antaranya memberantas perjudian yang kian marak di Sumut, utamanya judi togel, tewasnya Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Yonas Siahaan yang diamuk massa saat menggerebek judi togel dan sejumlah kasus lain,” ujarnya.
Dari Medan, harapan juga muncul dari Direktur Pusat Studi Hukum dan Pembaruan (Pushpa) Muslim Muis. Menurtnya, Syarif harus bisa menyelasaikan kasus yang menjerat Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumut Ivan Batubara dan ayahnya Maslin Batubara. Sebelumnya, anak-bapak itu, tiga kali mangkir dalam pemeriksaan sebagai tersangka dugaan pemalsuan surat-menyurat perkebunan sawit di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Mereka diadukan oleh mantan wakil wali kota Medan, Ramli Lubis. Namun, setelah ditetap jadi tersangka, keduanya bak menghilang. Kabar terakhir, keduanya berada di luar negeri. Namun, setelah satu bulan lewat, belum diketahui keberadaan kedua tersangka itu. “Seharusnya, sebelum Ivan Batubara dan Maslin Batubara ke luar negeri, mereka langsung saja membuat pencekalan. Inilah ‘penyakit’ aparat penegak hukum kita, selalu terlambat untuk mengambil keputusan. Saya harap, di era kepemimpinan Kapolda Sumut Irjen Syarief Gunawan, Polda Sumut ke bisa lebih baik,” kata Muslim. (gus/ram/gir)