30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kopka TS Diusir dari Rumah Dinas TNI

V terus menerus mengatakan, kalau bisnis daging ilegal ini tidak ada sangkut pautnya dengan suaminya Kopka TS yang merupakan anggota TNI aktif. Bisnis tersebut murni dia kelola bersama seorang rekannya. “Suami saya enggak tau apa-apa pak. Tolonglah jangan difoto dia. Enggak ada terlibat dia,” kata V melindungi suaminya.

Usai menggerebek rumah Kopka TS itu, kepada wartawan, Asisten Logistik (Aslog) Kasdam I/BB Kolonel Arm Anggoro Setiawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas, diketahui bahwa daging berjumlah 8 ton tersebut dikirim dari India melalui jalur laut. Daging itu dikemas lewat paket, lalu diberangkatkan melalui jalur pelabuhan Tanjungbalai, Karimun.

“Daging itu sebanyak 400 bungkus dengan berat 20 kg perbungkusnya. Jadi, jika ditotalkan menjadi 8 ton keseluruhannya. Sebagiannya, sudah sempat dijual ke pasar tradisional di Medan di tengah harga daging yang melonjak tinggi sekarang ini. Sisanya, ratusan bungkus lagi ditemukan di asrama TNI Gaperta XII, Jalan HA Manaf Lubis, Blok K-48, tepatnya di rumah Kopka TS,” ungkap Anggoro.

Menurutnya, penimbunan daging ilegal asal India ini sudah dipantau Intel Kodam I/BB sejak 10 hari yang lalu. Setelah dipastikan daging tersebut berada di asrama TNI, petugas kemudian menangkap kurirnya.

“Kemungkinan besar ada keterlibatan oknum di sini dan sejauh ini masih dalam pengembangan lebih lanjut,” tukasnya.

Anggoro juga menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Sumut dan Bea Cukai. “Untuk istrinya dan dua orang kurir akan diperiksa di Polda Sumut. Sementara, untuk suaminya (Kopka TS) akan diperiksa di POM,” jelasnya.

Anggoro juga mengungkapkan, Kopka TS dan keluarganya akan dikeluarkan dari rumah dinas tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi kebijakan dari pimpinan mereka yang menyatakan tidak boleh ada kegiatan bisnis di dalam asrama TNI.

“Di dalam asrama tak boleh ada kegiatan bisnis jual beli apapun, terpaksa nanti akan kita keluarkan,” tutup Anggoro.(gus/ris)

V terus menerus mengatakan, kalau bisnis daging ilegal ini tidak ada sangkut pautnya dengan suaminya Kopka TS yang merupakan anggota TNI aktif. Bisnis tersebut murni dia kelola bersama seorang rekannya. “Suami saya enggak tau apa-apa pak. Tolonglah jangan difoto dia. Enggak ada terlibat dia,” kata V melindungi suaminya.

Usai menggerebek rumah Kopka TS itu, kepada wartawan, Asisten Logistik (Aslog) Kasdam I/BB Kolonel Arm Anggoro Setiawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas, diketahui bahwa daging berjumlah 8 ton tersebut dikirim dari India melalui jalur laut. Daging itu dikemas lewat paket, lalu diberangkatkan melalui jalur pelabuhan Tanjungbalai, Karimun.

“Daging itu sebanyak 400 bungkus dengan berat 20 kg perbungkusnya. Jadi, jika ditotalkan menjadi 8 ton keseluruhannya. Sebagiannya, sudah sempat dijual ke pasar tradisional di Medan di tengah harga daging yang melonjak tinggi sekarang ini. Sisanya, ratusan bungkus lagi ditemukan di asrama TNI Gaperta XII, Jalan HA Manaf Lubis, Blok K-48, tepatnya di rumah Kopka TS,” ungkap Anggoro.

Menurutnya, penimbunan daging ilegal asal India ini sudah dipantau Intel Kodam I/BB sejak 10 hari yang lalu. Setelah dipastikan daging tersebut berada di asrama TNI, petugas kemudian menangkap kurirnya.

“Kemungkinan besar ada keterlibatan oknum di sini dan sejauh ini masih dalam pengembangan lebih lanjut,” tukasnya.

Anggoro juga menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Sumut dan Bea Cukai. “Untuk istrinya dan dua orang kurir akan diperiksa di Polda Sumut. Sementara, untuk suaminya (Kopka TS) akan diperiksa di POM,” jelasnya.

Anggoro juga mengungkapkan, Kopka TS dan keluarganya akan dikeluarkan dari rumah dinas tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi kebijakan dari pimpinan mereka yang menyatakan tidak boleh ada kegiatan bisnis di dalam asrama TNI.

“Di dalam asrama tak boleh ada kegiatan bisnis jual beli apapun, terpaksa nanti akan kita keluarkan,” tutup Anggoro.(gus/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/