KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang ingin pergi ke Jakarta via Bandara Kualanamu, harus merogoh koceknya dalam-dalam. Pasalnya Kamis (13/6) kemarin, maskapai di Bandara Kualanamu tidak ada lagi menjual tiket penerbangan kelas ekonomi dengan alasan seat sudah penuh. Dengan begitu, masyarakat terpaksa menggunakan pesawat kelas bisnis yang harga tiketnya mencapai Rp13 juta.
Menurut seorang agen travel, Pilion Hutabarat, melonjaknya harga tiket mencapai Rp10 juta hingga Rp13 juta untuk kelas bisnis, sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Dan pihak maskapai sudah tidak lagi menjual tiket ekonomi di harga standart.
“Kemarin Rp8 juta hingga Rp10 jutaan, kini naik lagi jadi Rp13 jutaan untuk kelas bisnis Garuda rute Medan-Jakarta. Tiket ekonomi mana ada lagi sampai tiga hari ke depan. Mestinya extra flight itu diadakan, inikan masih suasana lebaran. Tapi malah banyak yang i batalkan, supaya bisa pakai tarif bisnis terus yang harganya mahal,” ucap Pilion.
Dengan harga tiket yang mahal ini, Pilion berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk memasukkan perusahaan maskapai luar untuk bersaing di penerbangan domestik. Pilion menduga, mahalnya harga tiket karena permainan maskapai dengan mensiasati kebijakan pemerintah dalam ketentuan batas atas untuk penerbangan kelas ekonomi dengan alasan ketersedianan tiket kelas ekonomi sudah penuh yang ada hanya kursi bisnis dengan harga mahal.
Kemudian, maskapai lebih memilih membatalkan jadwal penerbangan yang ada demi bisa menjual harga tiket kelas bisnis karena menguntungkan operasional. Masyarakat kini semakin pesimis dengan pemerintah dalam mengatur regulasi transportasi udara karena tidak ada lagi layanan penerbangan untuk masyarakat kelas ekonomi. Maskapai sudah semakin tidak menghargai imbauan pemerintah untuk melayani masyarakat sama sekali tidak digubris oleh maskapai yang ada melayani penerbangan domestik saat ini.(btr)
KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang ingin pergi ke Jakarta via Bandara Kualanamu, harus merogoh koceknya dalam-dalam. Pasalnya Kamis (13/6) kemarin, maskapai di Bandara Kualanamu tidak ada lagi menjual tiket penerbangan kelas ekonomi dengan alasan seat sudah penuh. Dengan begitu, masyarakat terpaksa menggunakan pesawat kelas bisnis yang harga tiketnya mencapai Rp13 juta.
Menurut seorang agen travel, Pilion Hutabarat, melonjaknya harga tiket mencapai Rp10 juta hingga Rp13 juta untuk kelas bisnis, sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Dan pihak maskapai sudah tidak lagi menjual tiket ekonomi di harga standart.
“Kemarin Rp8 juta hingga Rp10 jutaan, kini naik lagi jadi Rp13 jutaan untuk kelas bisnis Garuda rute Medan-Jakarta. Tiket ekonomi mana ada lagi sampai tiga hari ke depan. Mestinya extra flight itu diadakan, inikan masih suasana lebaran. Tapi malah banyak yang i batalkan, supaya bisa pakai tarif bisnis terus yang harganya mahal,” ucap Pilion.
Dengan harga tiket yang mahal ini, Pilion berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk memasukkan perusahaan maskapai luar untuk bersaing di penerbangan domestik. Pilion menduga, mahalnya harga tiket karena permainan maskapai dengan mensiasati kebijakan pemerintah dalam ketentuan batas atas untuk penerbangan kelas ekonomi dengan alasan ketersedianan tiket kelas ekonomi sudah penuh yang ada hanya kursi bisnis dengan harga mahal.
Kemudian, maskapai lebih memilih membatalkan jadwal penerbangan yang ada demi bisa menjual harga tiket kelas bisnis karena menguntungkan operasional. Masyarakat kini semakin pesimis dengan pemerintah dalam mengatur regulasi transportasi udara karena tidak ada lagi layanan penerbangan untuk masyarakat kelas ekonomi. Maskapai sudah semakin tidak menghargai imbauan pemerintah untuk melayani masyarakat sama sekali tidak digubris oleh maskapai yang ada melayani penerbangan domestik saat ini.(btr)