26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Permudah Pasien Covid-19 Cari Kamar di RS, Pemprovsu Siapkan Aplikasi SIRANAP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banyak pasien Covid-19 meninggal dunia karena tak sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit. Pemprov Sumut mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan menyediakan aplikasi SIRANAP (Sistem Informasi Rawat Inap).

Pemprov Sumut melalui Satgas Penanganan Covid-19 mengkoordinir rumah sakit-rumah sakit yang ada di Sumut agar berada dalam satu pintu informasi soal update ketersediaan kamar inap dan ICU Covid-19.

Rumah sakit-rumah sakit itu dikumpulkan dalam satu aplikasi SIRANAP. Sejauh ini telah bergabung 28 rumah sakit yang ada di Medan dan sekitarnya dalam aplikasi itu.

Sehingga siapapun yang ingin mencari informasi dimana kosong kamar rawat inap dan ICU Covid-19, boleh mencarinya di dalam aplikasi SIRANAP tersebut, dengan terlebih dahulu mengunduhnya di play store maupun di app store.

Di dalam aplikasi itu, ditampilkan update informasi berapa unit kamar inap Covid-19 yang kosong, dan juga ICU. Selain kamar dan ICU untuk perawatan Covid, perawatan non-Covid juga tersedia di sana. “Hubungi saja Satgas (aplikasi SIRANAP), dimana rumah sakit yang masih kosong, dimana ICU-nya yang masih kosong, sehingga si pasien tidak mutar ke sana kemari,” ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (13/8).

Ketersediaan informasi kamar inap dan ICU covid di rumah sakit, kata Gubernur Edy, yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, sangat penting mengingat tingkat ketersediaan kamar (Bed oOccupancy Rate/BOR) di Sumut mencapai 71 persen-74 persen. “RSU Bunda Thamrin, mobil ambulance-nya langsung Bunda Thamrin. Oh ada di Binjai, dia bisa langsung ke Binjai. RSU Martha Friska dia bisa langsung ke Martha Friska,” ujar Gubernur Edy didampingi Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar.

Dengan membuka aplikasi SIRANAP, ujar Irman Oemar menambahkan, dapat diketahui bagaimana kondisi rawat inap, kondisi ICU, yang ada di Sumut. “Itulah yang dikoordinir Pak Gubernur agar rumah sakit-rumah sakit ini terkoordinir dalam satu sistem dibawah kendali pak gubernur sebagai Ketua Satgas,” tambah Irman.

Satgas dan RS Terintegrasi

Sebelumnya, saat rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama tenaga kesehatan dan kepala Dinas Kesehatan se-Sumut secara virtual di Aula Tengku Rizal Nurdin, Gubsu Edy Rahmayadi meminta manajerial antara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dengan pihak rumah sakit rujukan, lebih tersistematis dan terintegrasi agar penanganan pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di ICU (Intensive Care Unit) dapat tertangani dengan baik.

“Satgas dan pihak RS harus siap sedia selama 24 jam serta tetap berkomunikasi dalam hal ketersediaan ruangan termasuk ICU. Jadi, masyarakat bisa menghubungi Satgas, kemudian Satgas yang akan menempatkan ruang ICU di mana yang tersedia,” katanya.

Dalam arahannya, Edy pun memerintahkan Satgas Covid-19 Sumut untuk bertindak lebih serius dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) pada masyarakat. Ia melihat masyarakat masih banyak yang mengabaikan menggunakan masker di area publik. “Bagaimana caranya agar kesadaran memakai masker ini lebih tertib di masyarakat. Saya lihat di pasar dan tempat umum lainnya masih banyak yang tidak menggunakan masker. Saya minta satu kegiatan harus dievaluasi, kita harus tau mengantisipasi kenaikan ini yang dapat menjadi gejolak politik,” katanya.

Disamping itu, Satgas diminta untuk dapat menyosialisasikan penggunaan obat herbal seperti Sambiloto, meniran dan sebagainya pada masyarakat guna meningkatkan daya tahan tubuh. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banyak pasien Covid-19 meninggal dunia karena tak sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit. Pemprov Sumut mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan menyediakan aplikasi SIRANAP (Sistem Informasi Rawat Inap).

Pemprov Sumut melalui Satgas Penanganan Covid-19 mengkoordinir rumah sakit-rumah sakit yang ada di Sumut agar berada dalam satu pintu informasi soal update ketersediaan kamar inap dan ICU Covid-19.

Rumah sakit-rumah sakit itu dikumpulkan dalam satu aplikasi SIRANAP. Sejauh ini telah bergabung 28 rumah sakit yang ada di Medan dan sekitarnya dalam aplikasi itu.

Sehingga siapapun yang ingin mencari informasi dimana kosong kamar rawat inap dan ICU Covid-19, boleh mencarinya di dalam aplikasi SIRANAP tersebut, dengan terlebih dahulu mengunduhnya di play store maupun di app store.

Di dalam aplikasi itu, ditampilkan update informasi berapa unit kamar inap Covid-19 yang kosong, dan juga ICU. Selain kamar dan ICU untuk perawatan Covid, perawatan non-Covid juga tersedia di sana. “Hubungi saja Satgas (aplikasi SIRANAP), dimana rumah sakit yang masih kosong, dimana ICU-nya yang masih kosong, sehingga si pasien tidak mutar ke sana kemari,” ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (13/8).

Ketersediaan informasi kamar inap dan ICU covid di rumah sakit, kata Gubernur Edy, yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, sangat penting mengingat tingkat ketersediaan kamar (Bed oOccupancy Rate/BOR) di Sumut mencapai 71 persen-74 persen. “RSU Bunda Thamrin, mobil ambulance-nya langsung Bunda Thamrin. Oh ada di Binjai, dia bisa langsung ke Binjai. RSU Martha Friska dia bisa langsung ke Martha Friska,” ujar Gubernur Edy didampingi Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar.

Dengan membuka aplikasi SIRANAP, ujar Irman Oemar menambahkan, dapat diketahui bagaimana kondisi rawat inap, kondisi ICU, yang ada di Sumut. “Itulah yang dikoordinir Pak Gubernur agar rumah sakit-rumah sakit ini terkoordinir dalam satu sistem dibawah kendali pak gubernur sebagai Ketua Satgas,” tambah Irman.

Satgas dan RS Terintegrasi

Sebelumnya, saat rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama tenaga kesehatan dan kepala Dinas Kesehatan se-Sumut secara virtual di Aula Tengku Rizal Nurdin, Gubsu Edy Rahmayadi meminta manajerial antara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dengan pihak rumah sakit rujukan, lebih tersistematis dan terintegrasi agar penanganan pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di ICU (Intensive Care Unit) dapat tertangani dengan baik.

“Satgas dan pihak RS harus siap sedia selama 24 jam serta tetap berkomunikasi dalam hal ketersediaan ruangan termasuk ICU. Jadi, masyarakat bisa menghubungi Satgas, kemudian Satgas yang akan menempatkan ruang ICU di mana yang tersedia,” katanya.

Dalam arahannya, Edy pun memerintahkan Satgas Covid-19 Sumut untuk bertindak lebih serius dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) pada masyarakat. Ia melihat masyarakat masih banyak yang mengabaikan menggunakan masker di area publik. “Bagaimana caranya agar kesadaran memakai masker ini lebih tertib di masyarakat. Saya lihat di pasar dan tempat umum lainnya masih banyak yang tidak menggunakan masker. Saya minta satu kegiatan harus dievaluasi, kita harus tau mengantisipasi kenaikan ini yang dapat menjadi gejolak politik,” katanya.

Disamping itu, Satgas diminta untuk dapat menyosialisasikan penggunaan obat herbal seperti Sambiloto, meniran dan sebagainya pada masyarakat guna meningkatkan daya tahan tubuh. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/