NEW YORK-Langkah Novak Djokovic untuk meraih gelar Amerika Serikat (AS) Terbuka tak terbendung. Melawan Rafael Nadal di final, petenis Serbia itu menang 6-2, 6-4, 6-7 (4-6) dan 6-1 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, Selasa (13/9).
Djokovic kembali menghentikan langkah Nadal di final. Padahal Nadal sempat bangkit, namun di set keempat performa petenis Spanyol tersebut menurun.
Laga berjalan sangat menarik. Segenap penonton yang memadati lapangan tenis center, tak henti-hentinya bersorak-sorai saat kedua petenis terbaik dunia ini menghasilkan poin demi poin.
Djokovic yang tak kesulitan memenangkan set pertama dengan poin 6-2, mulai merasakan agresivitas Nadal di set kedua. Namun The Joker (sebutan Djokovic) tetap dapat mengamankan set keduanya dengan mengakhirinya di angka 6-4.
Duel di antara dua seteru ini kian mencapai klimaks. Di set ketiga, Djokovic sempat mendapat kesempatan untuk menutup pertandingan final lebih cepat. Namun Nadal yang menolak menyerah, memberi perlawanan terbaiknya saat keduanya mencapai angka sama, 6-6. Setelah melalui 10 tie break, akhirnya Nadal mampu menjaga kansnya dengan mengakhiri set ketiga untuk kemenangannya 7-6.
Tampil habis-habisan di set ketiga, Nadal stamina dan konsentrasi Nadal mulai terlihat merosot. Keadaan tersebut, dimanfaatkan Djokovic untuk menekan batas kemampuannya untuk menutup final lebih cepat dengan memenangkan satu game bagi Nadal. Enam game tersisa sukses dimiliki Djokovic.”Ini terdengar seperti tidak nyata. Ini adalah perasaan luar biasa,” ujar Djokovic mengenai kemenangan yang diraihnya, seperti dilansir dari Eurosport.
Kemenangan ini membuat petenis asal Serbia ini berhasil merengkuh gelar grand slam ketiganya. Sebelumnya petenis peringkat satu dunia ini berhasil menggondol Australia Open dan Wimbledon.
“Saya memiliki tahun yang menakjubkan dan itu masih terus berjalan. Setiap kali melawan Rafa, itu adalah tantangan besar. Saya ingin kembali memberi dia selamat pada turnamen hebat lain dan saya berharap kami memiliki banyak pertandingan sulit lain di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.
Novak Djokovic kini baru berusia 24 tahun, usia yang masih muda dalam dunia tenis. Sejauh ini petenis yang dikenal dengan rasa humor di luar lapangan itu telah merengkuh tujuh gelar grand slam dan nampaknya jumlah itu masih akan terus bertambah tiap tahunnya.
Bagi Nadal kekalahan yang dialaminya ini sangat mengecekan dirinya. Kendati begitu Nadal tetap memuji Djokovic. “Jelas saya kecewa sekarang, tetapi pria ini (Djokovic) melakukan hal-hal yang tidak dapat dipercaya,” tutur Nadal seperti dilansir dari Eurosport.
Nadal sendiri sebenarnya cukup memberikan perlawanan bagi Djokovic. Namun ketenangan The Djoker dalam mengontrol tempo dan membalikan keadaan membuat petenis berusia 25 tahun itu bertekuk lutut.
“Saya melakukan yang terbaik di setiap momen. Pertandingan seperti ini sangatlah sulit, ini membawa tubuhmu pada batas (ketahanan) akhir. Saya mencoba bermain dengan segila mungkin tetapi dia selalu membuat pengembalian fantastis. Itulah tenis,” pungkasnya.
Petenis peringkat dua dunia ini memang takjub dengan performa petenis nomor satu dunia itu. Pasalnya sang lawan bermain di final dengan tenaga yang sudah terkuras setelah meladeni Roger Federer di semifinal. Meski begitu, dengan umur yang masih 25 tahun masih banyak waktu bagi Nadal untuk membalas kekalahannya dan menambah pundit-pundi gelarnya.(net/jpnn)