26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Dosen Polmed Manfaatkan Teknologi sebagai Media Pembelajaran Siswa

PELATIHAN: Dosen Polmed memberi pelatihan membuat video pembelajaran kepada guru SD Muhammadiyah 6 Kecamatan Medan Perjuangan.
, saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat baru-baru ini.
PELATIHAN: Dosen Polmed memberi pelatihan membuat video pembelajaran kepada guru SD Muhammadiyah 6 Kecamatan Medan Perjuangan. , saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berbagai upaya dilakukan guru untuk membantu siswa, salah satunya adalah melalui pengadaan media pembelajaran berupa video yang memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman baru dalam belajar.

Berangkat dariitu, Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed)melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SD Muhammadiyah 6, Kecamatan Medan Perjuangan, baru-baru ini.

Dosen Polmed, Dr Ilham H Napitupulu yang juga selaku ketua tim kegiatan pengabdian tersebut menjelaskan, selama ini telah banyak media yang digunakan guru SD Muhammadiyah 6 dalam pembelajaran siswanya. Namun, masih belum maksimal dalam memotivasi belajar para siswa.

Padahal, SD Muhammadiyah 6 memiliki sarana prasarana belajar, seperti televisi yang terdapat di setiap kelas. Akan tetapi, televisi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan proses pembelajaran. “Keberadaan televisi di sekolah harus bisa dimasksimalkan. Sebab, televisi dapat digunakan sebagai media pembelajaran siswa agar lebih interaktif dan tidak membosankan,” ungkap Ilham didampingi Cahyoginarti SE MSi dan Selfi Afriani Gultom SE Ak MSi, Jumat (13/12).

Dijelaskan Ilham, memanfaatkan televisi sebagai sarana belajar dengan membuat video pembelajaran. Dengan adanya video tersebut, diharapkan dapat membuat siswa lebih semangat dalam belajar sehingga prestasi meningkat. “Guru-guru di sekolah tersebut, diberi pelatihan pembuatan video pembelajaran interaktif sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Dengan begitu, para guru memiliki skill membuat video yang lebih menarik dan interaktif,” terangnya.

Ilham menyebutkan, dalam video tersebut harus terdapat gambar, suara yang jelas, didukung musik dan runnning text, sehingga informasi tersampaikan secara maksimal. “Video berisikan informasi dan gambar-gambar animasi yang bisa menarik bagi siswa untuk mempelajarinya. Dengan demikian, siswa mendapatkan pengalaman baru dalam belajar,” tuturnya.

Menurut Ilham, terdapat tiga macam model siswa dalam menyerap pembelajaran, yaitu model kinestetik (gerakan/demonstrasi), model audio (mendengar) dan model visual (melihat). “Melalui video pembelajaran yang dibuat menggunakan animasi melalui pemanfaatan teknologi, diharapkan siswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar karena bisa lebih memahami isi materi ,” pungkasnya.

Anggota tim pengabdian, Cahyoginarti menambahkan, media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar-mengajar yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik. (azw/ila)

PELATIHAN: Dosen Polmed memberi pelatihan membuat video pembelajaran kepada guru SD Muhammadiyah 6 Kecamatan Medan Perjuangan.
, saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat baru-baru ini.
PELATIHAN: Dosen Polmed memberi pelatihan membuat video pembelajaran kepada guru SD Muhammadiyah 6 Kecamatan Medan Perjuangan. , saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berbagai upaya dilakukan guru untuk membantu siswa, salah satunya adalah melalui pengadaan media pembelajaran berupa video yang memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman baru dalam belajar.

Berangkat dariitu, Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed)melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SD Muhammadiyah 6, Kecamatan Medan Perjuangan, baru-baru ini.

Dosen Polmed, Dr Ilham H Napitupulu yang juga selaku ketua tim kegiatan pengabdian tersebut menjelaskan, selama ini telah banyak media yang digunakan guru SD Muhammadiyah 6 dalam pembelajaran siswanya. Namun, masih belum maksimal dalam memotivasi belajar para siswa.

Padahal, SD Muhammadiyah 6 memiliki sarana prasarana belajar, seperti televisi yang terdapat di setiap kelas. Akan tetapi, televisi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan proses pembelajaran. “Keberadaan televisi di sekolah harus bisa dimasksimalkan. Sebab, televisi dapat digunakan sebagai media pembelajaran siswa agar lebih interaktif dan tidak membosankan,” ungkap Ilham didampingi Cahyoginarti SE MSi dan Selfi Afriani Gultom SE Ak MSi, Jumat (13/12).

Dijelaskan Ilham, memanfaatkan televisi sebagai sarana belajar dengan membuat video pembelajaran. Dengan adanya video tersebut, diharapkan dapat membuat siswa lebih semangat dalam belajar sehingga prestasi meningkat. “Guru-guru di sekolah tersebut, diberi pelatihan pembuatan video pembelajaran interaktif sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Dengan begitu, para guru memiliki skill membuat video yang lebih menarik dan interaktif,” terangnya.

Ilham menyebutkan, dalam video tersebut harus terdapat gambar, suara yang jelas, didukung musik dan runnning text, sehingga informasi tersampaikan secara maksimal. “Video berisikan informasi dan gambar-gambar animasi yang bisa menarik bagi siswa untuk mempelajarinya. Dengan demikian, siswa mendapatkan pengalaman baru dalam belajar,” tuturnya.

Menurut Ilham, terdapat tiga macam model siswa dalam menyerap pembelajaran, yaitu model kinestetik (gerakan/demonstrasi), model audio (mendengar) dan model visual (melihat). “Melalui video pembelajaran yang dibuat menggunakan animasi melalui pemanfaatan teknologi, diharapkan siswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar karena bisa lebih memahami isi materi ,” pungkasnya.

Anggota tim pengabdian, Cahyoginarti menambahkan, media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar-mengajar yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik. (azw/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/