31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Jembatan Penyeberangan tak Berfungsi

MEDAN-Keberadaan jembatan penyeberangan di Medan sepertinya tidak berfungsi. Terbukti dari beberapa jembatan penyeberangan sedikit pejalan kaki yang memilih menyeberang dengan fasilitas tersebut. Seperti jembatan penyeberangan di sekitar Lapangan Merdeka Medan yang sangat lowong dan hanya dilalui beberapa orang.

Padahal situasi lalulintas sangat ramai. Mereka lebih memilih menyeberang seperti biasa dengan bahaya yang mengancam.  “Mending nyeberang langsung saja. Capek naik tangga lagi. Lebih praktis,” ujar Adit (25), seorang pejalan kaki.

Pemandangan yang sama juga terlihat di jembatan penyeberangan di Jalan Guru Patimpus. Begitu juga di Jalan Gatot Subroto. Di kawasan ini terdapat dua jembatan penyeberangan. Namun para pejalan kaki nekat menyeberang langsung di badan jalan. Jembatan penyeberangan pun seakan tidak berfungsi.
Kondisi jembatan penyeberangan yang tidak memadai juga menjadi penghalang. Seperti jembatan penyeberangan di kawasan Masjid Raya Medan yang terlihat usang. Besi-besinya terlihat berkarat. “Malas nyeberang pakai jembatan penyeberangan. Besi-besinya sudah tua. Berkarat lagi. Takutnya nanti tidak kuat lagi,” kata Prima (27), yang terlihat memilih menyeberang tanpa melalui jembatan.

Selain itu menurut Prima jembatan penyeberangan di Medan tidak nyaman dilalui. “Sempit. Tidak nyaman sih. Masak harus berdesak-desakan,” tambahnya.
Kondisi ini layak menjadi perhatian pemerintah. Harusnya jembatan penyeberangan layak dipugar kembali. Bahkan dibuat semenarik mungkin seperti di kota-kota lain. (don)

MEDAN-Keberadaan jembatan penyeberangan di Medan sepertinya tidak berfungsi. Terbukti dari beberapa jembatan penyeberangan sedikit pejalan kaki yang memilih menyeberang dengan fasilitas tersebut. Seperti jembatan penyeberangan di sekitar Lapangan Merdeka Medan yang sangat lowong dan hanya dilalui beberapa orang.

Padahal situasi lalulintas sangat ramai. Mereka lebih memilih menyeberang seperti biasa dengan bahaya yang mengancam.  “Mending nyeberang langsung saja. Capek naik tangga lagi. Lebih praktis,” ujar Adit (25), seorang pejalan kaki.

Pemandangan yang sama juga terlihat di jembatan penyeberangan di Jalan Guru Patimpus. Begitu juga di Jalan Gatot Subroto. Di kawasan ini terdapat dua jembatan penyeberangan. Namun para pejalan kaki nekat menyeberang langsung di badan jalan. Jembatan penyeberangan pun seakan tidak berfungsi.
Kondisi jembatan penyeberangan yang tidak memadai juga menjadi penghalang. Seperti jembatan penyeberangan di kawasan Masjid Raya Medan yang terlihat usang. Besi-besinya terlihat berkarat. “Malas nyeberang pakai jembatan penyeberangan. Besi-besinya sudah tua. Berkarat lagi. Takutnya nanti tidak kuat lagi,” kata Prima (27), yang terlihat memilih menyeberang tanpa melalui jembatan.

Selain itu menurut Prima jembatan penyeberangan di Medan tidak nyaman dilalui. “Sempit. Tidak nyaman sih. Masak harus berdesak-desakan,” tambahnya.
Kondisi ini layak menjadi perhatian pemerintah. Harusnya jembatan penyeberangan layak dipugar kembali. Bahkan dibuat semenarik mungkin seperti di kota-kota lain. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/