MEDAN- Jamaah calon haji (calhaj) sedang menunggu pelaksanaan wukuf di Arafah yang jatuh pada Kamis (29/10). Nantinya, saat wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, jumrah dan mabit di Mina (Armina), jamaah benar-benar diuji secara fisik, karena prosesi yang sangat melelahkan.
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Sazli Nasution mengatakan pada Sabtu (30/9), seluruh jamaah calhaj sudah berada di Mekah. Begitu juga jamaah asal Embarkasi Medan dari Kloter 01- Kloter 18 dengan jumlah keseluruhan mencapai 8.118 jamaah.
“Saat ini seluruh jamaah calhaj sedang menunggung prosesi wuquf di Arafah yang jatuh pada Kamis 29 Oktober. Jadi, dari sekarang, setelah ke Mekah, jamaah harus istirahat yang cukup, makan bergizi dari paket makanan yang telah disiapkan pelaksana katering,” sebutnya, Sabtu (13/10)
Ditambahkan Sazli, suhu udara di tanah suci Mekah saat ini cenderung panas. Pada siang hari bisa mencapai 41-43 derajat celcius, sedangkan malam mencapai 26-28 derajat celcius. Dengan kondisi cuaca tersebut, diharapkan para jamaah calon haji (Calhaj) dapat menjaga kesehatannya dengan terus mengkonsumsi air putih.
“Memang sudah dibekali para jamaah ini dengan masker. Diharapkan jamaah calhaj dapat memanfaatkan masker tersebut membasahinya dan memakainya pada saat suhu udara panas. Kita juga harap mereka dapat menjaga stamina, kebugaran dan kesehatan tubuh. Jangan melakukan kegiatan di luar kemampuan. Karena pada puncaknya, selain aspek rohani, juga sangat memerlukan kesiapan jasmani,” ungkapnya.
Hingga kini, lanjutnya, tiga orang jamaah calhaj yang masih mendapat perawatan di RS Haji Medan akan diupayakan untuk diberangkatkan dengan bergabung bersama Kloter 19/MES jika kondisinya sudah membaik. “Kita berharap mereka ini sembuh dan dinyatakan dapat berangkat melaksanakan ibadah haji,” urainya.
Jamaah tersebut diantaranya Maas Efendi Tanjung (68) manifest 197 asal Padanglawas tergabung dalam Kloter 17/MES menderita hepatitis, Asnah Malim Badollah Rambe (64) asal Gunung Tua Penyambungan Kabupaten Madina mederita penyakit jantung dan Muhammad Lokot Hasibuan (69) eks Kloter 16/MES asal Medan menderita post stroke.
“Ketiga jamaah ini, bila layak terbang, akan diberangkatkan bersama Kloter 19/MES langsung ke Mekah. Namun jika penyakitnya tidak memungkinkan dan membutuhkan perawatan khusus, maka akan ditunda keberangkatannya pada tahun 2013 musim haji mendatang. Mereka akan mendapatkan prioritas pada pemberangkatan haji nantinya,” ujar Sazli. (far)