25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Warga Helvetia Keluhkan Drainase

MEDAN – Masyarakat di Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia mengeluhkan buruknya drainase di daerah tersebut. Karena buruknya drainase yang ada, pada akhirnya membuat rumah penduduk acapkali diterpa banjir bila terjadi hujan.

“Kelurahan Dwikora lazimnya bukan kawasan banjir karena diapit dua sungai. Tetapi karena drainase yang sangat buruk dan sungai tidak dimanfaatkan sebagai pengalihan luapan air, maka banjir menjadi langganan dikala hujan,” ujar Rudianto, warga setempat yang menyampaikan hal tersebut kepada anggota DPRD Medan, Herri Zulkarnain, Selasa (13/11), pada pelaksanaan reses II tahun 2012, di halaman kantor Kelurahan Dwikora.
Dikemukakannya, parit-parit di lingkungan mereka kondisinya tidak sebanding dengan drainase yang ada di tepi jalan induk.

Drainase inti lebih rendah dibanding dengan parit, sehingga air tidak mengalir. Jika hujan luapan air meluap ke pemukiman. “Selain dangkal dan kecil, parit di lingkungan warga lebih rendah dari drainase induk, sehingga bagaimanapun luapan air tetap meluber ke rumah penduduk,” katanya.
Dikatakannya, jika hal ini terus dibiarkan tanpa ada pendalaman parit warga dan drainase induk, proyek pengerukan drainase hanya membuang-buang biaya. Solusinya, parit dan drainase harus sama-sama dikeruk sampai dalam sehingga air dapat mengalir.

“Sangat disayangkan banyak anggaran yang terbuang ke parit, namun banjir belum juga teratasi. Kondisi ini dikarenakan Pemko Medan tidak melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melakukan pengerukan drainase,” ujar Rudianto.

Dalam kesempatan itu, Rudianto menyampaikan kekecewaan atas kinerja Dinas Bina Marga Kota Medan.
Keluhan yang sama disampaikan Linda Manurung warga Jalan Budi Luhur, Lorong Asep Gang Pembangunan, dan P Tambunan warga Lingkungan III Jalan Bakti Luhur.

Linda,  menuturkan,  setiap hujan turun rumah mereka banjir dikarenakan drainase banyak yang tersumbat. Karenanya, dirinya dan masyarakat lainnya meminta agar anggota DPRD Medan, melalui Herri Zulkarnaen sebagai perwakilan masyarakat untuk memperjauangan masalah ini.
Menanggapi  keluhan itu, Herri  yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, meminta agar Dinas Bina Marga  segera mengeruk drainase yang mengalami pendangkalan. Herri  juga meminta  masyarakat  ikut mengawasi pengerjaan proyek yang ada di lingkungannya. (ari)

MEDAN – Masyarakat di Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia mengeluhkan buruknya drainase di daerah tersebut. Karena buruknya drainase yang ada, pada akhirnya membuat rumah penduduk acapkali diterpa banjir bila terjadi hujan.

“Kelurahan Dwikora lazimnya bukan kawasan banjir karena diapit dua sungai. Tetapi karena drainase yang sangat buruk dan sungai tidak dimanfaatkan sebagai pengalihan luapan air, maka banjir menjadi langganan dikala hujan,” ujar Rudianto, warga setempat yang menyampaikan hal tersebut kepada anggota DPRD Medan, Herri Zulkarnain, Selasa (13/11), pada pelaksanaan reses II tahun 2012, di halaman kantor Kelurahan Dwikora.
Dikemukakannya, parit-parit di lingkungan mereka kondisinya tidak sebanding dengan drainase yang ada di tepi jalan induk.

Drainase inti lebih rendah dibanding dengan parit, sehingga air tidak mengalir. Jika hujan luapan air meluap ke pemukiman. “Selain dangkal dan kecil, parit di lingkungan warga lebih rendah dari drainase induk, sehingga bagaimanapun luapan air tetap meluber ke rumah penduduk,” katanya.
Dikatakannya, jika hal ini terus dibiarkan tanpa ada pendalaman parit warga dan drainase induk, proyek pengerukan drainase hanya membuang-buang biaya. Solusinya, parit dan drainase harus sama-sama dikeruk sampai dalam sehingga air dapat mengalir.

“Sangat disayangkan banyak anggaran yang terbuang ke parit, namun banjir belum juga teratasi. Kondisi ini dikarenakan Pemko Medan tidak melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melakukan pengerukan drainase,” ujar Rudianto.

Dalam kesempatan itu, Rudianto menyampaikan kekecewaan atas kinerja Dinas Bina Marga Kota Medan.
Keluhan yang sama disampaikan Linda Manurung warga Jalan Budi Luhur, Lorong Asep Gang Pembangunan, dan P Tambunan warga Lingkungan III Jalan Bakti Luhur.

Linda,  menuturkan,  setiap hujan turun rumah mereka banjir dikarenakan drainase banyak yang tersumbat. Karenanya, dirinya dan masyarakat lainnya meminta agar anggota DPRD Medan, melalui Herri Zulkarnaen sebagai perwakilan masyarakat untuk memperjauangan masalah ini.
Menanggapi  keluhan itu, Herri  yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, meminta agar Dinas Bina Marga  segera mengeruk drainase yang mengalami pendangkalan. Herri  juga meminta  masyarakat  ikut mengawasi pengerjaan proyek yang ada di lingkungannya. (ari)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/