25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pomdam I/BB Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Prajurit Harus Tingkatkan Iman dan Takwa

SAMBUTAN: Denpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan saat memberikan kata sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (13/11).  
istimewa/sumut pos
SAMBUTAN: Denpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan saat memberikan kata sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (13/11). istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga besar Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) I/Bukit Barisan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Ikhlas Pomdam I/BB di Jalan Sena Kota Medan, Rabu (13/11).

Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad 1441H/2019M ini berjalan khidmat dan penuh nilai kebaikan. Acara semakin meriah dengan lantunan salawat dari tim nasyid yang ditampilkan panitia.

Dalam kesempatan itu, Danpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan meminta agar personelnya menerapkan keteladanan Rasulullah dan menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai Islam dan konsisten dalam menjadikan Islam sebagai pedoman hidup.

Ia mengajak agar setiap prajurit khususnya muslim terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta menjalankan sunnah rasul. “Dengan kisah dan riwayat hidup Nabi Muhammad, agar kita dapat mengambil hikmah untuk menjalankan kehidupan di dunia serta untuk menjaga amanah atas tugas-tugas yang diberikan,” ujarnyan

Sudarma juga sekilas mengulik perjalanan sejarah nabi yang dapat diambil nilai serta pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan bagi umat saat ini. “Suri tauladan dari Nabi Muhammad merupakan sumber semangat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal baik termasuk dalam melaksanakan sunnah-sunnahnya,” terangnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang dibawakan oleh ustad H Haryono, SAg. Dalam materi ceramahnya, dia menyampaikan tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad yang penuh dengan hikmah di segala aspeknya.

Sebagaimana Alquran sebutkan suri tauladan yang baik terpancar dari diri Rasulullah. Keteladanan nabi meliputi aspek kepemimpinannya yang mampu adil dalam memperlakukan suku-suku Arab kala itu. “Hal ini menjelaskan, pemimpin saat ini harus mampu bersikap adil, tawadhu dan tidak sombong,” ujar ustad H Haryono.

Menilik kepemimpinan nabi dengan kondisi keindonesiaan saat ini, ia menjelaskan penting meyakini segala perbedaan adalah keberkahan. Jadi ia berpesan jangan jadikan itu hambatan dalam menggapai perdamaian sesama manusia.

Ustad mengajak agar muslim senantiasa membangun ketakwaan terlebih dahulu baru bisa berpedoman dengan Alquran sebagai tuntunan dan petunjuk. “Insyaallah dengan iman, takwa dan keyakinan kita bisa berkomitmen dalam menegakkan ajaran Allah. Termasuk peringatan Maulid ini dalam rangka kita memuliakan Rasulullah SAW,” jelasnya.

Selanjutnya, dijelaskan tentang tahapan keyakinan. Yaitu keyakinan dengan mata yaitu melihat baru menyatakan yakin, lalu yakin dengan ilmu yaitu memutuskan yakin dengan suatu hal dengan landasan ilmu.

Lalu tahap yakin tertinggi yaitu ia jelaskan seperti yakinnya Abu Bakar, seorang sahabat nabi yang punya keyakinan mutlak atas perjalanan Isramiraj Nabi Muhammad. Terakhir, ia menegaskan sifat nabi yang begitu penting dimiliki kita semua dalam rangka membangun peradaban yaitu sifat pemaaf dan tawadhu. (tri/ila)

SAMBUTAN: Denpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan saat memberikan kata sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (13/11).  
istimewa/sumut pos
SAMBUTAN: Denpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan saat memberikan kata sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (13/11). istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga besar Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) I/Bukit Barisan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Ikhlas Pomdam I/BB di Jalan Sena Kota Medan, Rabu (13/11).

Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad 1441H/2019M ini berjalan khidmat dan penuh nilai kebaikan. Acara semakin meriah dengan lantunan salawat dari tim nasyid yang ditampilkan panitia.

Dalam kesempatan itu, Danpomdam I/BB, Kolonel Cpm Sudarma Setiawan meminta agar personelnya menerapkan keteladanan Rasulullah dan menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai Islam dan konsisten dalam menjadikan Islam sebagai pedoman hidup.

Ia mengajak agar setiap prajurit khususnya muslim terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta menjalankan sunnah rasul. “Dengan kisah dan riwayat hidup Nabi Muhammad, agar kita dapat mengambil hikmah untuk menjalankan kehidupan di dunia serta untuk menjaga amanah atas tugas-tugas yang diberikan,” ujarnyan

Sudarma juga sekilas mengulik perjalanan sejarah nabi yang dapat diambil nilai serta pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan bagi umat saat ini. “Suri tauladan dari Nabi Muhammad merupakan sumber semangat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal baik termasuk dalam melaksanakan sunnah-sunnahnya,” terangnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang dibawakan oleh ustad H Haryono, SAg. Dalam materi ceramahnya, dia menyampaikan tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad yang penuh dengan hikmah di segala aspeknya.

Sebagaimana Alquran sebutkan suri tauladan yang baik terpancar dari diri Rasulullah. Keteladanan nabi meliputi aspek kepemimpinannya yang mampu adil dalam memperlakukan suku-suku Arab kala itu. “Hal ini menjelaskan, pemimpin saat ini harus mampu bersikap adil, tawadhu dan tidak sombong,” ujar ustad H Haryono.

Menilik kepemimpinan nabi dengan kondisi keindonesiaan saat ini, ia menjelaskan penting meyakini segala perbedaan adalah keberkahan. Jadi ia berpesan jangan jadikan itu hambatan dalam menggapai perdamaian sesama manusia.

Ustad mengajak agar muslim senantiasa membangun ketakwaan terlebih dahulu baru bisa berpedoman dengan Alquran sebagai tuntunan dan petunjuk. “Insyaallah dengan iman, takwa dan keyakinan kita bisa berkomitmen dalam menegakkan ajaran Allah. Termasuk peringatan Maulid ini dalam rangka kita memuliakan Rasulullah SAW,” jelasnya.

Selanjutnya, dijelaskan tentang tahapan keyakinan. Yaitu keyakinan dengan mata yaitu melihat baru menyatakan yakin, lalu yakin dengan ilmu yaitu memutuskan yakin dengan suatu hal dengan landasan ilmu.

Lalu tahap yakin tertinggi yaitu ia jelaskan seperti yakinnya Abu Bakar, seorang sahabat nabi yang punya keyakinan mutlak atas perjalanan Isramiraj Nabi Muhammad. Terakhir, ia menegaskan sifat nabi yang begitu penting dimiliki kita semua dalam rangka membangun peradaban yaitu sifat pemaaf dan tawadhu. (tri/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/