31.7 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Ditolak Ahmad Dani, Didukung Anang dan Nina Tamam

Siti Zulaika Sitanggang, dari Pematangsiantar ke Indonesian Idol

Audisi Indonesian Idol yang dilaksanakan di Hotel Asean Jalan H Adam Malik Medan, menghasilkan sejumlah talent yang melenggang ke babak selanjutnya di Jakarta. Diantaranya adalah Siti Zulaika Sitanggang.

Farida Noris Ritonga, Medan

Meraih ‘Golden Ticket’ dan akan menjalani audisi di Jakarta sungguh sangat menggembirakan bagi Siti Zulaika. Wanita kelahiran Pematangsiantar 26 tahun silam itu langsung bersujud syukur dan dengan penuh haru dan memeluk keluarganya.

“Nggak nyangka lolos ke Jakarta. Saya dapat Golden Ticket untuk ikut babak penyisihan selanjutnya. Padahal saingannya sangat ketat, banyak yang memiliki suara bagus. Tapi Alhamdulillah, saya lolos,” kata Siti Zulaika di Hotel Asean, kemarin (13/12).

Di depan dewan juri, Zulaika membawakan lagu Mimpi dari Anggun. Namun, penilaian dari Ahmad Dhani sempat membuatnya deg-degan. “Mas Dhani bilang vokal saya biasa-biasa aja. Aku kan mudah grogi, tapi untung saja dua juri lainnya mengatakan aku lolos. Spontan aku nangis dan sujud syukur,” jelas nya.

Setelah dua kali gagal dalam seleksi audisi pencari bakat Indonesian Idol yaitu pada 2006 dan 2008 lalu, tidak membuat Zulaika berputus asa untuk tetap mengikuti audisi yang diadakan FrentleMedia dan RCTI tersebutn
Alumni Universitas Sumatera Utara

Fakultas Etnomusikologi pada 2008 lalu ini terus mencoba dan membuat persiapan khusus dengan lebih meningkatkan latihan vokalnya.

“Saya mengikuti seleksi Indonesian Idol melalui jalur Special Hunt atau seleksi melalui sanggar-sanggar musik di Kota Medan. Kebetulan saya aktif di kursus nyanyi Cantabile Jalan Setia Budi. Saat itu, tim Indonesian Idol berkunjung dan mengadakan audisi. Saya menyanyikan lagu dari Band Kotak dan akhirnya saya lolos dan mengikuti tahap penyisihan selanjutnya,” ucapnya.

Demi mengikuti audisi Indonesian Idol dan menyalurkan bakat menyanyinya, anak ke 11 dari 13 bersaudara ini, rela meninggalkan pekerjaannya sebagai Customer Service di sebuah telepon seluler. “Saya mengundurkan diri dari pekerjaan karena ingin mendalami musik dan mengikuti audisi ini,” urainya.

Namun, perjuangan Zulaika tidak sia-sia, tekad yang kuat dan tingginya rasa keingintahuan untuk mengukur kualitas suaranya terjawab sudah. Kini, Zulaika tinggal menjalani beberapa langkah lagi untuk menjadi bintang terkenal. “Hanya ingin mengukur kualitas diri. Kalau memang kalah, salahnya dimana, supaya aku bisa perbaiki lagi. Meski nantinya aku nggak lolos, tapi yang penting aku sudah mencoba dan berusaha,” ujarnya.

Dari kecil, kata Zulaika, dirinya memang menyenangi musik dan sering memenangkan berbagai perlombaan menyanyi. “Saya memang suka nyanyi. Selama ini sering ngisi acara di kafe-kafe, pesta bahkan hingga acara wisuda. Aku nyanyi dengan teman-teman dan ikut band. Nyanyi untuk menyalurkan hoby sekaligus nyari uang,” katanya.
Kini, Zulaika hanya berharap lolos pada audisi di Jakarta nanti. “Aku akan berjuang habis-habisan. Karena sudah dijalani, jadi harus optimis dan yakin meskipun tantangannya sangat sulit. Sejauh ini kedua orangtuaku juga mendukung dan memberikan suport buat aku,” bebernya.

Menurut Communication Officer Marcomm Dept RCTI, Trista P Efendi, Siti Zulaika beserta 59 peserta yang diseleksi di  Universitas negeri Medan, berhadapan langsung dengan 43 peserta ternaik asal hasil audisi di Kota Padang dan Palembang. Seluruh peserta ini dihadapkan langsung dengan juri-juri Indonesian Idol yang datang dari Jakarta. Ada Anang Hermansyah, Ahmad Dhani dan Nina Tamam hadir sebagai juri Indonesian Idol untuk audisi Kota Medan kali ini.

“Jadi, masing-masing peserta harus menampilkan kemampuan bernyanyi yang terbaik,” kata Trista P Efendi, Selasa (13/12)

Para peserta yang terpilih dari audisi akhir per kota ini akan siap untuk dipertandingkan di Jakarta dan akan bertanding kembali menunjukan kualitas masing-masing dengan para peserta terbaik dari kota Surabaya, Bandung Yogyakarta dan Jakarta. “Jumlah yang dibawa ke Jakarta tidak kita tentukan, yang penting kita pilih terbaik diantara yang terbaik,” jelasnya. (*)

Siti Zulaika Sitanggang, dari Pematangsiantar ke Indonesian Idol

Audisi Indonesian Idol yang dilaksanakan di Hotel Asean Jalan H Adam Malik Medan, menghasilkan sejumlah talent yang melenggang ke babak selanjutnya di Jakarta. Diantaranya adalah Siti Zulaika Sitanggang.

Farida Noris Ritonga, Medan

Meraih ‘Golden Ticket’ dan akan menjalani audisi di Jakarta sungguh sangat menggembirakan bagi Siti Zulaika. Wanita kelahiran Pematangsiantar 26 tahun silam itu langsung bersujud syukur dan dengan penuh haru dan memeluk keluarganya.

“Nggak nyangka lolos ke Jakarta. Saya dapat Golden Ticket untuk ikut babak penyisihan selanjutnya. Padahal saingannya sangat ketat, banyak yang memiliki suara bagus. Tapi Alhamdulillah, saya lolos,” kata Siti Zulaika di Hotel Asean, kemarin (13/12).

Di depan dewan juri, Zulaika membawakan lagu Mimpi dari Anggun. Namun, penilaian dari Ahmad Dhani sempat membuatnya deg-degan. “Mas Dhani bilang vokal saya biasa-biasa aja. Aku kan mudah grogi, tapi untung saja dua juri lainnya mengatakan aku lolos. Spontan aku nangis dan sujud syukur,” jelas nya.

Setelah dua kali gagal dalam seleksi audisi pencari bakat Indonesian Idol yaitu pada 2006 dan 2008 lalu, tidak membuat Zulaika berputus asa untuk tetap mengikuti audisi yang diadakan FrentleMedia dan RCTI tersebutn
Alumni Universitas Sumatera Utara

Fakultas Etnomusikologi pada 2008 lalu ini terus mencoba dan membuat persiapan khusus dengan lebih meningkatkan latihan vokalnya.

“Saya mengikuti seleksi Indonesian Idol melalui jalur Special Hunt atau seleksi melalui sanggar-sanggar musik di Kota Medan. Kebetulan saya aktif di kursus nyanyi Cantabile Jalan Setia Budi. Saat itu, tim Indonesian Idol berkunjung dan mengadakan audisi. Saya menyanyikan lagu dari Band Kotak dan akhirnya saya lolos dan mengikuti tahap penyisihan selanjutnya,” ucapnya.

Demi mengikuti audisi Indonesian Idol dan menyalurkan bakat menyanyinya, anak ke 11 dari 13 bersaudara ini, rela meninggalkan pekerjaannya sebagai Customer Service di sebuah telepon seluler. “Saya mengundurkan diri dari pekerjaan karena ingin mendalami musik dan mengikuti audisi ini,” urainya.

Namun, perjuangan Zulaika tidak sia-sia, tekad yang kuat dan tingginya rasa keingintahuan untuk mengukur kualitas suaranya terjawab sudah. Kini, Zulaika tinggal menjalani beberapa langkah lagi untuk menjadi bintang terkenal. “Hanya ingin mengukur kualitas diri. Kalau memang kalah, salahnya dimana, supaya aku bisa perbaiki lagi. Meski nantinya aku nggak lolos, tapi yang penting aku sudah mencoba dan berusaha,” ujarnya.

Dari kecil, kata Zulaika, dirinya memang menyenangi musik dan sering memenangkan berbagai perlombaan menyanyi. “Saya memang suka nyanyi. Selama ini sering ngisi acara di kafe-kafe, pesta bahkan hingga acara wisuda. Aku nyanyi dengan teman-teman dan ikut band. Nyanyi untuk menyalurkan hoby sekaligus nyari uang,” katanya.
Kini, Zulaika hanya berharap lolos pada audisi di Jakarta nanti. “Aku akan berjuang habis-habisan. Karena sudah dijalani, jadi harus optimis dan yakin meskipun tantangannya sangat sulit. Sejauh ini kedua orangtuaku juga mendukung dan memberikan suport buat aku,” bebernya.

Menurut Communication Officer Marcomm Dept RCTI, Trista P Efendi, Siti Zulaika beserta 59 peserta yang diseleksi di  Universitas negeri Medan, berhadapan langsung dengan 43 peserta ternaik asal hasil audisi di Kota Padang dan Palembang. Seluruh peserta ini dihadapkan langsung dengan juri-juri Indonesian Idol yang datang dari Jakarta. Ada Anang Hermansyah, Ahmad Dhani dan Nina Tamam hadir sebagai juri Indonesian Idol untuk audisi Kota Medan kali ini.

“Jadi, masing-masing peserta harus menampilkan kemampuan bernyanyi yang terbaik,” kata Trista P Efendi, Selasa (13/12)

Para peserta yang terpilih dari audisi akhir per kota ini akan siap untuk dipertandingkan di Jakarta dan akan bertanding kembali menunjukan kualitas masing-masing dengan para peserta terbaik dari kota Surabaya, Bandung Yogyakarta dan Jakarta. “Jumlah yang dibawa ke Jakarta tidak kita tentukan, yang penting kita pilih terbaik diantara yang terbaik,” jelasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/