30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Gatot Terlalu Sibuk dengan Agenda Partai

Soal Pemberhentian Tidak dengan Hormat dari PNS

MEDAN-Soal pemberhentian tidak dengan hormat terhadap Gatot Pujo Nugroho sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dipaparkan massa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Penyalur Aspirasi Rakyat (Lempar) dalam aksi sebelumnya langsung mendapat respon. Adalah Penasihat Fraksi PKS DPRD Sumut Muhammad Nuh yang buka suara.
M Nuh mengatakan, untuk persoalan tersebut sebaiknya merujuk pada detil munculnya masalah itu.

“Untuk masalah ini, harusnya berdasarkan kronologisnya. Dulu beliau (Gatot, Red), sudah mengajukan pengunduran diri. Namun tidak diterima di institusi (Polmed, Red) yang bersangkutan. Kemudian, beliau terpilih sebagai ketua DPW PKS. Karena kesibukan mengurusi kegiatan di jalur yang baru itu, secara otomatis menyita waktu. Nah, ini sebenarnya terjadi politiki internal di institusi dimana beliau (Gatot, Red) sebelumnya mendedikasikan diri dan kemampuannya. Ini juga tidak terlepas dari faktor like or dislike (suka atau tidak suka), antara pimpinan institusi sebelumnya dengan beliau,” ungkap M Nuh, Selasa (13/12).

Dalam aksi pada Senin (12/12) lalu, Lempar memang menyebarkan selebaran surat pemberhentian tidak dengan hormat dari PNS terhadap Gatot yang ditandatangani Mendiknas. Kemarin, Ketua LSM Lempar Picky Fadly Pardede mengatakan kepada Sumut Pos, adanya predikat diberhentikan secara tidak dengan hormat menunjukkan sikap asli Gatot. Dalam arti kata, hal itu sudah mencemarkan Sumut karena memiliki pemimpin yang tidak baik. “Berarti kalau begitu, dia (Gatot, Red) kan tidak baik. Kalau dia baik, tidak mungkin dia dipecat dengan tidak hormat,” ungkapnya.
Karena itu, Picky, menilai pemerintahan di Sumut saat ini sudah sangat bobrok. “Iya, udah bobrok lah. Dia (Gatot, Red) terlalu gampang mengambil kebijakan. Dan kebijakannya salah pula. Salah satunya pemutasian pejabat eselon III itu. Terlalu berani dia. Kami akan terus mengkritisi kebijakan-kebijakan Plt Gubsu,” tegasnya.

Dikatakanya, dalam rentang satu pekan ke depan, aksi massa untuk melakukan kritik-kritik kepada Gatot akan dilakukan. “Tidak minggu ini, mungkin minggu depan. Kita akan terus melakukan itu,” pungkasnya. (ari)

Soal Pemberhentian Tidak dengan Hormat dari PNS

MEDAN-Soal pemberhentian tidak dengan hormat terhadap Gatot Pujo Nugroho sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dipaparkan massa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Penyalur Aspirasi Rakyat (Lempar) dalam aksi sebelumnya langsung mendapat respon. Adalah Penasihat Fraksi PKS DPRD Sumut Muhammad Nuh yang buka suara.
M Nuh mengatakan, untuk persoalan tersebut sebaiknya merujuk pada detil munculnya masalah itu.

“Untuk masalah ini, harusnya berdasarkan kronologisnya. Dulu beliau (Gatot, Red), sudah mengajukan pengunduran diri. Namun tidak diterima di institusi (Polmed, Red) yang bersangkutan. Kemudian, beliau terpilih sebagai ketua DPW PKS. Karena kesibukan mengurusi kegiatan di jalur yang baru itu, secara otomatis menyita waktu. Nah, ini sebenarnya terjadi politiki internal di institusi dimana beliau (Gatot, Red) sebelumnya mendedikasikan diri dan kemampuannya. Ini juga tidak terlepas dari faktor like or dislike (suka atau tidak suka), antara pimpinan institusi sebelumnya dengan beliau,” ungkap M Nuh, Selasa (13/12).

Dalam aksi pada Senin (12/12) lalu, Lempar memang menyebarkan selebaran surat pemberhentian tidak dengan hormat dari PNS terhadap Gatot yang ditandatangani Mendiknas. Kemarin, Ketua LSM Lempar Picky Fadly Pardede mengatakan kepada Sumut Pos, adanya predikat diberhentikan secara tidak dengan hormat menunjukkan sikap asli Gatot. Dalam arti kata, hal itu sudah mencemarkan Sumut karena memiliki pemimpin yang tidak baik. “Berarti kalau begitu, dia (Gatot, Red) kan tidak baik. Kalau dia baik, tidak mungkin dia dipecat dengan tidak hormat,” ungkapnya.
Karena itu, Picky, menilai pemerintahan di Sumut saat ini sudah sangat bobrok. “Iya, udah bobrok lah. Dia (Gatot, Red) terlalu gampang mengambil kebijakan. Dan kebijakannya salah pula. Salah satunya pemutasian pejabat eselon III itu. Terlalu berani dia. Kami akan terus mengkritisi kebijakan-kebijakan Plt Gubsu,” tegasnya.

Dikatakanya, dalam rentang satu pekan ke depan, aksi massa untuk melakukan kritik-kritik kepada Gatot akan dilakukan. “Tidak minggu ini, mungkin minggu depan. Kita akan terus melakukan itu,” pungkasnya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/