30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Selamatkan Istri, Suami Tewas Tertimbun

MENCARI KORBAN
Tim gabungan dibantu warga berupaya mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Tobasa, Kamis (13/12).

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – CURAH hujan yang tinggi juga mengakibatkan lima lokasi di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, mengalami longsor. Bencana tersebut merenggut satu korban jiwa dan dua rumah serta satu mobil tertimbun tanah, Rabu(12/12) malam pukul 22.30 WIB. Korban meninggal dunia adalah Garoga Rumahorbo (44).

Suami dari Renta br Sirait itu tewas setelah tertimbun tanah longsor di belakang rumahnya. “Malam itu, suami saya baru pulang dari warung. Lalu dia menyuruh saya menyediakan makanan. Siap makan, dia langsung ke kamar mandi untuk buang hajat,” tutur Renta br Sirait, Kamis (13/12).

Saat itulah tiba-tiba tanah di belakang rumah mereka longsor dan menimbun tubuh suaminya. “Saya didorongnya, makanya tak ikut tertimbun tanah,” lanjut Renta berlinang air mata di rumah duka.

Masih menurut Renta, saat peristiwa longsor itu, lampu di rumah mereka langsung gelap gulita. “Saya berteriak minta tolong. Berdatanganlah warga menolong suami saya, begitu juga anak saya. Sebagian ada yang menghubungi polisi. Kemudian, anak saya yang tertimpa kereta ikut dibawa ke rumah sakit Parapat,” tuturnya lirih.

Pantauan di lokasi, jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka. Selanjutnya Tim Muspika Girsip melibatkan Polsek Parapat, Koramil II dan anggota DPRD Simalungun meninjau beberapa titik lokasi tanah longsor, serta mengevakuasi sejumlah penduduk yang tinggal di lereng bukit yang longsor.

Terpisah, Sekretaris Camat Donni Ferry Sinaga SH menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban yang tertimpa musibah. Pihaknya bersama Kapolsek Parapat, anggota DPRD Simalungun dan Danramil II telah meninjau lokasi tanah longsor di 5 titik. “Turun hujan diperkirakan 4 jam lamanya. Dan lokasi rawan longsor di daerah ini ada 5 titik, yaitu Jalan Sisingamangaraja depan Hotel Sedayu, Jalan Bangun Dolok (satu rumah tertimpa), Jalan Sisingamangaraja arah Tobasa, Jalan TPR Sinaga PTPN dan di Jalan Yosep Sinaga ada 1 mobil dan rumah tertimbun longsor,” papar Donni di lokasi.

Setelah meninjau lokasi beberapa titik tanah longsor, mereka langsung menghubungi alat berat PT Bumi Karsa, sekaligus melaporkan kejadian kepada pimpinan dan Dinas PUPR Simalungun. “Kita bersama Kapolsek langsung turun ke lokasi malam itu. Akses jalan menuju kampung Bangun Dolok masih tertimbun dan tak dapat dilalui kendaraan warga,” jelas Donni.

Sementara itu, DPRD Simalungun, Mansur Purba SE berharap agar semua elemen masyarakat sama-sama sadar dan was-was terhadap bencana alam tanah longsor yang kerap terjadi di Parapat. “Diminta warga tetap was-was apalagi musim hujan. Di sini juga Pemerintah harus proaktif dalam menangani bencana alam,” pintanya.

Sementara itu, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno mengimbau supaya masyarakat tetap waspada pada musim hujan ini. Mengingat, banyak rawan longsor di wilayah Kecamatan Girsip. “Masyarakat kita sarankan supaya meninggalkan rumah pada saat turun hujan. Itu untuk menjaga hal tidak diinginkan. Begitu juga pada penguna jalan supaya lebih berhati-hati saat melintas di seputar Jalan Panatapan, Sibaganding. Mengingat, jalan rawan longsor,” sarannya.

Dikatakannya, korban tewas akibat tertimbun tanah longsor dan terkena kayu broti kamar mandi. Dan langsung dilakukan evakuasi lalu dibawa ke RS UGD Parapat. “Kondisi korban tertimbun dan mengeluarkan darah segar dari kepala. Kemudian langsung kita evakuasi dan dibawa ke rumah sakit UGD Parapat dengan kondisi tak bernyawa. Dan saya tetap berharap sinergitas dan solidaritas bersama Muspika mau pun masyarakat umtuk menangulangi segala bencana alam di Kecamatan Girsip ini,” pinta Kapolsek. (net/bbs/adz)

MENCARI KORBAN
Tim gabungan dibantu warga berupaya mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Tobasa, Kamis (13/12).

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – CURAH hujan yang tinggi juga mengakibatkan lima lokasi di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, mengalami longsor. Bencana tersebut merenggut satu korban jiwa dan dua rumah serta satu mobil tertimbun tanah, Rabu(12/12) malam pukul 22.30 WIB. Korban meninggal dunia adalah Garoga Rumahorbo (44).

Suami dari Renta br Sirait itu tewas setelah tertimbun tanah longsor di belakang rumahnya. “Malam itu, suami saya baru pulang dari warung. Lalu dia menyuruh saya menyediakan makanan. Siap makan, dia langsung ke kamar mandi untuk buang hajat,” tutur Renta br Sirait, Kamis (13/12).

Saat itulah tiba-tiba tanah di belakang rumah mereka longsor dan menimbun tubuh suaminya. “Saya didorongnya, makanya tak ikut tertimbun tanah,” lanjut Renta berlinang air mata di rumah duka.

Masih menurut Renta, saat peristiwa longsor itu, lampu di rumah mereka langsung gelap gulita. “Saya berteriak minta tolong. Berdatanganlah warga menolong suami saya, begitu juga anak saya. Sebagian ada yang menghubungi polisi. Kemudian, anak saya yang tertimpa kereta ikut dibawa ke rumah sakit Parapat,” tuturnya lirih.

Pantauan di lokasi, jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka. Selanjutnya Tim Muspika Girsip melibatkan Polsek Parapat, Koramil II dan anggota DPRD Simalungun meninjau beberapa titik lokasi tanah longsor, serta mengevakuasi sejumlah penduduk yang tinggal di lereng bukit yang longsor.

Terpisah, Sekretaris Camat Donni Ferry Sinaga SH menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban yang tertimpa musibah. Pihaknya bersama Kapolsek Parapat, anggota DPRD Simalungun dan Danramil II telah meninjau lokasi tanah longsor di 5 titik. “Turun hujan diperkirakan 4 jam lamanya. Dan lokasi rawan longsor di daerah ini ada 5 titik, yaitu Jalan Sisingamangaraja depan Hotel Sedayu, Jalan Bangun Dolok (satu rumah tertimpa), Jalan Sisingamangaraja arah Tobasa, Jalan TPR Sinaga PTPN dan di Jalan Yosep Sinaga ada 1 mobil dan rumah tertimbun longsor,” papar Donni di lokasi.

Setelah meninjau lokasi beberapa titik tanah longsor, mereka langsung menghubungi alat berat PT Bumi Karsa, sekaligus melaporkan kejadian kepada pimpinan dan Dinas PUPR Simalungun. “Kita bersama Kapolsek langsung turun ke lokasi malam itu. Akses jalan menuju kampung Bangun Dolok masih tertimbun dan tak dapat dilalui kendaraan warga,” jelas Donni.

Sementara itu, DPRD Simalungun, Mansur Purba SE berharap agar semua elemen masyarakat sama-sama sadar dan was-was terhadap bencana alam tanah longsor yang kerap terjadi di Parapat. “Diminta warga tetap was-was apalagi musim hujan. Di sini juga Pemerintah harus proaktif dalam menangani bencana alam,” pintanya.

Sementara itu, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno mengimbau supaya masyarakat tetap waspada pada musim hujan ini. Mengingat, banyak rawan longsor di wilayah Kecamatan Girsip. “Masyarakat kita sarankan supaya meninggalkan rumah pada saat turun hujan. Itu untuk menjaga hal tidak diinginkan. Begitu juga pada penguna jalan supaya lebih berhati-hati saat melintas di seputar Jalan Panatapan, Sibaganding. Mengingat, jalan rawan longsor,” sarannya.

Dikatakannya, korban tewas akibat tertimbun tanah longsor dan terkena kayu broti kamar mandi. Dan langsung dilakukan evakuasi lalu dibawa ke RS UGD Parapat. “Kondisi korban tertimbun dan mengeluarkan darah segar dari kepala. Kemudian langsung kita evakuasi dan dibawa ke rumah sakit UGD Parapat dengan kondisi tak bernyawa. Dan saya tetap berharap sinergitas dan solidaritas bersama Muspika mau pun masyarakat umtuk menangulangi segala bencana alam di Kecamatan Girsip ini,” pinta Kapolsek. (net/bbs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/