22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Indonesia Kehilangan Juara Dunia

Indonesia kehilangan juara dunia. Daud Yordan, kampiun kelas bulu IBO, harus merelakan gelarnya melayang setelah kalah TKO pada ronde ke-12 oleh Simpiwe Vetyeka.

Padahal, setelah pertarungan itu, bapak satu anak tersebut berniat naik kelas dan meninggalkan kelas bulu.
Daud total hanya sekali mempertahankan gelar juara. Yakni, saat menang angka atas Choi Tseveenpurev November lalu di Singapura.

BERDARAH: Petinju Indonesia, Daud
BERDARAH: Petinju Indonesia, Daud “Cino” Yordan saat melawan petinju Afrika Selatan, Simphiwe Vetyeka//HENDRA EKA/JAWA POS/jpnn

Daud roboh saat pertarungan memasuki ronde terakhir. Kedua petinju terlihat sudah kehabisan tenaga. Simpiwe sendiri sempat jatuh. Akan tetapi, petinju asal Afsel itu membalas dengan menganvaskan Daud di menit satu detik ke 39 ronde ke-12.

Daud pun sempat bangkit dan melawan. Tapi, tekanan bertubi-tubi Simpiwe tak mampu dia bendung. Wasit Phil Austin akhirnya menghentikan laga setelah melihat Daud tak berdaya saat ronde terakhir berjalan 2 menit 12 detik.

“Saya membuktikan apa yang saya katakan. Terima kasih atas dukungan kepada saya. Buat saya, ini adalah satu kesempatan yang bagus sekali,” tutur Simpiwe seusai pertarungan.

Dalam duel kemarin Simpiwe memanfaatkan betul keunggulan jangkauan pukulan. Petinju Afsel itu menjaga jarak dengan Daud. Daud pada dua ronde awal cukup sulit mendaratkan pukulan ke arah Simpiwe. Baru di ronde ketiga satu hook kanan Daud sempat membuat Simpiwe goyang.
Dominasi Daud berlanjut pada ronde kelima. Simpiwe terlihat lemas. Daud pun berusaha merangsek. Sayang, di ronde ketujuh kedua petinju sudah lemas. Wajah Daud juga lebam.

Masuk ronde kesembilan, Daud hanya bertahan tanpa melepaskan pukulan. Sedangkan Simpiwe terus menekan serta melancarkan jab dan straight. Di ronde kesepuluh, Daud bangkit.

Kombinasi hook dan jab petinju berusia 25 tahun itu kembali menggoyahkan Simpiwe.  Memasuki ronde kesebelas, Simpiwe sempat terpeleset dan jatuh. Namun, Daud pun tampaknya sudah kehabisan napas.

Sementara itu, dalam empat partai ekshibisi tim Indonesia versus Tanzania, Merah Putih memenangi dua laga. Salah satunya adalah kemenangan KO Rasmunadan atas J.J. Ngotike saat laga berlangsung sebelas detik. Kemenangan kedua diraih Sahlan Coral atas Fabian Willbard dengan angka mutlak. Sedangkan kekalahan satu-satunya wakil Indonesia diterima Heri Amol. Heri dinyatakan kalah angka tipis atas Fadhili Majia. “  Satu laga lain antara Yohanes Yordan dan Sadiki Momba dinyatakan wasit Nus Ririhena berakhir technical draw. Pertarungan dihentikan pada ronde ketiga dari enam ronde yang direncanakan gara-gara pelipis kanan Yohanes berdarah. Sesuai dengan aturan, jika laga masih di bawah ronde keempat dan salah satu petinju dinyatakan tak layak, pertarungan dinyatakan technical draw.

Sabuk juara dunia kelas bulu WBA masih menjadi milik Chris John. Petinju terbaik Indonesia itu memang gagal menyelesaikan pertarungan melawan penantang asal Jepang Satoshi Hasono di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, tadi malam. Duel dihentikan pada ronde ketiga dengan status technical draw karena luka di pelipis Chris John yang terus mengeluarkan darah.

“Saya tidak puas dengan hasil ini karena seluruh persiapan yang sudah saya lakukan tak bisa dikeluarkan dalam pertarungan ini. Tetapi, inilah tinju. Saya mengalami cedera cukup parah di pelipis,” ungkap Chris John, 33, saat menyampaikan pernyataan di atas ring. (dra/c11/ttg/jpnn)

Indonesia kehilangan juara dunia. Daud Yordan, kampiun kelas bulu IBO, harus merelakan gelarnya melayang setelah kalah TKO pada ronde ke-12 oleh Simpiwe Vetyeka.

Padahal, setelah pertarungan itu, bapak satu anak tersebut berniat naik kelas dan meninggalkan kelas bulu.
Daud total hanya sekali mempertahankan gelar juara. Yakni, saat menang angka atas Choi Tseveenpurev November lalu di Singapura.

BERDARAH: Petinju Indonesia, Daud
BERDARAH: Petinju Indonesia, Daud “Cino” Yordan saat melawan petinju Afrika Selatan, Simphiwe Vetyeka//HENDRA EKA/JAWA POS/jpnn

Daud roboh saat pertarungan memasuki ronde terakhir. Kedua petinju terlihat sudah kehabisan tenaga. Simpiwe sendiri sempat jatuh. Akan tetapi, petinju asal Afsel itu membalas dengan menganvaskan Daud di menit satu detik ke 39 ronde ke-12.

Daud pun sempat bangkit dan melawan. Tapi, tekanan bertubi-tubi Simpiwe tak mampu dia bendung. Wasit Phil Austin akhirnya menghentikan laga setelah melihat Daud tak berdaya saat ronde terakhir berjalan 2 menit 12 detik.

“Saya membuktikan apa yang saya katakan. Terima kasih atas dukungan kepada saya. Buat saya, ini adalah satu kesempatan yang bagus sekali,” tutur Simpiwe seusai pertarungan.

Dalam duel kemarin Simpiwe memanfaatkan betul keunggulan jangkauan pukulan. Petinju Afsel itu menjaga jarak dengan Daud. Daud pada dua ronde awal cukup sulit mendaratkan pukulan ke arah Simpiwe. Baru di ronde ketiga satu hook kanan Daud sempat membuat Simpiwe goyang.
Dominasi Daud berlanjut pada ronde kelima. Simpiwe terlihat lemas. Daud pun berusaha merangsek. Sayang, di ronde ketujuh kedua petinju sudah lemas. Wajah Daud juga lebam.

Masuk ronde kesembilan, Daud hanya bertahan tanpa melepaskan pukulan. Sedangkan Simpiwe terus menekan serta melancarkan jab dan straight. Di ronde kesepuluh, Daud bangkit.

Kombinasi hook dan jab petinju berusia 25 tahun itu kembali menggoyahkan Simpiwe.  Memasuki ronde kesebelas, Simpiwe sempat terpeleset dan jatuh. Namun, Daud pun tampaknya sudah kehabisan napas.

Sementara itu, dalam empat partai ekshibisi tim Indonesia versus Tanzania, Merah Putih memenangi dua laga. Salah satunya adalah kemenangan KO Rasmunadan atas J.J. Ngotike saat laga berlangsung sebelas detik. Kemenangan kedua diraih Sahlan Coral atas Fabian Willbard dengan angka mutlak. Sedangkan kekalahan satu-satunya wakil Indonesia diterima Heri Amol. Heri dinyatakan kalah angka tipis atas Fadhili Majia. “  Satu laga lain antara Yohanes Yordan dan Sadiki Momba dinyatakan wasit Nus Ririhena berakhir technical draw. Pertarungan dihentikan pada ronde ketiga dari enam ronde yang direncanakan gara-gara pelipis kanan Yohanes berdarah. Sesuai dengan aturan, jika laga masih di bawah ronde keempat dan salah satu petinju dinyatakan tak layak, pertarungan dinyatakan technical draw.

Sabuk juara dunia kelas bulu WBA masih menjadi milik Chris John. Petinju terbaik Indonesia itu memang gagal menyelesaikan pertarungan melawan penantang asal Jepang Satoshi Hasono di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, tadi malam. Duel dihentikan pada ronde ketiga dengan status technical draw karena luka di pelipis Chris John yang terus mengeluarkan darah.

“Saya tidak puas dengan hasil ini karena seluruh persiapan yang sudah saya lakukan tak bisa dikeluarkan dalam pertarungan ini. Tetapi, inilah tinju. Saya mengalami cedera cukup parah di pelipis,” ungkap Chris John, 33, saat menyampaikan pernyataan di atas ring. (dra/c11/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/