30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Diajak Menyemir Agar Tak Diejek Tetangga

ANITA SINUHAJI Yunus mendapatkan perawatan di rumah sakit
ANITA SINUHAJI
Yunus mendapatkan perawatan di rumah sakit

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Bocah penyemir sepatu bernama Yunus (8) yang mendapatkan perawatan dan penanganan medis di Rumah Sakit Mitra Sejati sejak Sabtu (12/4) lalu, hingga kini masih dalam tahapan perbaikan gizi.

Saat di jenguk di Lantai II, Ruang 201 RSU Mitra Sejati, Yunus ditemani sang  abang Haidir Ali (12) dan Ibu Darni Yusridawati (37).

Saat itu Darni bercerita gejala awal yang diderita anak bungsunya tersebut berupa batuk yang berkepanjangan, sehingga timbuk benjolan di bagian leher yang kerap pecah dan timbul lagi.

“Bahkan pernah sampai membengkak dan melebar ke daerah tenggorokan. Sampai-sampai dia tak bisa makan nasi keras, melainkan makan nasi di tim (bubur). Gejala itu terlihat saat Yunus berusia sekitar 3 tahun,” ucap wanita yang kerja serabutan ini.

Sesekali terdengar suara Yunus mengerang sakit, karena infus yang berada di tangan kirinya. “Denyut infusnya yang ini,” ucapnya pada sang ibu yang berusaha untuk menenangkannya.

Darni melanjutkan, karena sakit yang dideritanya, tak pelak membuat  putranya dikucilkan dan diolok-olok tetangga. “Ayahnya sudah gak ada. Sudah meninggal sejak Yunus masih bayi. Mereka ini sepulang sekolah menyemir sepatu di jalanan. Saya sudah sering melarang, tapi si abang selalu bilang ingin saya (ibu, Red),” ungkapnya.

Di tempat terpisah Wakil Direktur (Wadir) RSU Mitra Sejati Medan, dr T Gita Aisyaritha menceritakan Yunus datang ke RS tersebut dengan diantar Plt. Wali Kota Medan dan Kepala Dinkes Medan pada Sabtu (12/4) lalu, selanjutnya dijenguk oleh istri Gubsu pada Minggu (13/4) lalu, untuk kemudian disusul Gubsu dan Sekretaris Dinkes Sumut pada Senin (14/4).

Gita menjelaskan M Yunus (8) menderita TB kelenjar. Menuruutnya, penyakit ini sering menyerang anak-anak yang tertular dari orang dewasa yang ada di sekitarnya.

“Penyebab lainnya, tentu saja masalah gizi buruk. Sebab gizi buruk akan mempermudah penyakit lain menyerang tubuh,” kata Gita kepada wartawan.

Dengan kondisinya yang sudah memperhatinkan, pihak rumah sakit kata Gita akan melakukan langkah perawatan yang cukup intensif lewat beragam diagnosa seperti mengambil sampel darahnya, memeriksa kelenjar yang ada di bagian leher Yunus. “Kita juga akan memperbaiki gizinya,” ujarnya.

Gita menambahkan, Yunus yang telah mendapatkan perawatan kini bisa tidur dengan pulas.

Menanggapi kondisi adiknya, sang abang Ali berkeinginan agar adiknya lekas sembuh. “Ali sama adek (Yunus, Red) mau bantu mamak. Kalau di dia di rumah, dia selalu diejek orang. Jadi Ali membawanya agar orang tak mengejeknya,” tandas Ali.

Terkait hasil menyemir, Ali mengungkapkan bahwa dalam sehari mereka bisa memperoleh Rp20 ribu sampai Rp100 ribu. “Semuanya kami serahkan ke ibu,” bilang Ali. (nit/ije)

ANITA SINUHAJI Yunus mendapatkan perawatan di rumah sakit
ANITA SINUHAJI
Yunus mendapatkan perawatan di rumah sakit

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Bocah penyemir sepatu bernama Yunus (8) yang mendapatkan perawatan dan penanganan medis di Rumah Sakit Mitra Sejati sejak Sabtu (12/4) lalu, hingga kini masih dalam tahapan perbaikan gizi.

Saat di jenguk di Lantai II, Ruang 201 RSU Mitra Sejati, Yunus ditemani sang  abang Haidir Ali (12) dan Ibu Darni Yusridawati (37).

Saat itu Darni bercerita gejala awal yang diderita anak bungsunya tersebut berupa batuk yang berkepanjangan, sehingga timbuk benjolan di bagian leher yang kerap pecah dan timbul lagi.

“Bahkan pernah sampai membengkak dan melebar ke daerah tenggorokan. Sampai-sampai dia tak bisa makan nasi keras, melainkan makan nasi di tim (bubur). Gejala itu terlihat saat Yunus berusia sekitar 3 tahun,” ucap wanita yang kerja serabutan ini.

Sesekali terdengar suara Yunus mengerang sakit, karena infus yang berada di tangan kirinya. “Denyut infusnya yang ini,” ucapnya pada sang ibu yang berusaha untuk menenangkannya.

Darni melanjutkan, karena sakit yang dideritanya, tak pelak membuat  putranya dikucilkan dan diolok-olok tetangga. “Ayahnya sudah gak ada. Sudah meninggal sejak Yunus masih bayi. Mereka ini sepulang sekolah menyemir sepatu di jalanan. Saya sudah sering melarang, tapi si abang selalu bilang ingin saya (ibu, Red),” ungkapnya.

Di tempat terpisah Wakil Direktur (Wadir) RSU Mitra Sejati Medan, dr T Gita Aisyaritha menceritakan Yunus datang ke RS tersebut dengan diantar Plt. Wali Kota Medan dan Kepala Dinkes Medan pada Sabtu (12/4) lalu, selanjutnya dijenguk oleh istri Gubsu pada Minggu (13/4) lalu, untuk kemudian disusul Gubsu dan Sekretaris Dinkes Sumut pada Senin (14/4).

Gita menjelaskan M Yunus (8) menderita TB kelenjar. Menuruutnya, penyakit ini sering menyerang anak-anak yang tertular dari orang dewasa yang ada di sekitarnya.

“Penyebab lainnya, tentu saja masalah gizi buruk. Sebab gizi buruk akan mempermudah penyakit lain menyerang tubuh,” kata Gita kepada wartawan.

Dengan kondisinya yang sudah memperhatinkan, pihak rumah sakit kata Gita akan melakukan langkah perawatan yang cukup intensif lewat beragam diagnosa seperti mengambil sampel darahnya, memeriksa kelenjar yang ada di bagian leher Yunus. “Kita juga akan memperbaiki gizinya,” ujarnya.

Gita menambahkan, Yunus yang telah mendapatkan perawatan kini bisa tidur dengan pulas.

Menanggapi kondisi adiknya, sang abang Ali berkeinginan agar adiknya lekas sembuh. “Ali sama adek (Yunus, Red) mau bantu mamak. Kalau di dia di rumah, dia selalu diejek orang. Jadi Ali membawanya agar orang tak mengejeknya,” tandas Ali.

Terkait hasil menyemir, Ali mengungkapkan bahwa dalam sehari mereka bisa memperoleh Rp20 ribu sampai Rp100 ribu. “Semuanya kami serahkan ke ibu,” bilang Ali. (nit/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/