BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Warga bermukim di Lingkungan 4, 7, 8 dan 13 Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan, memprotes atas penutupan saluran drainase dilakukan oleh PT Pertagas (Persero) yang saat ini tengah melakukan penanaman pipa gas. Pasalnya, akibat dari penutupan drainase sepanjang 400 meter, permukiman warga kini jadi banjir, kemarin.
Arisman Manalu (46), salah seorang warga mengatakan, sejak penanaman pipa gas milik Pertagas dikerjakan, saluran drainase yang selama ini menjadi saranan pembuangan air masyarakat menjadi tidak berfungsi akibat dari adanya penutupan tersebut. “Kami hanya meminta Pertagas membongkar drainase yang ditutup. Karena warga yang terkena dampaknya kalau hujan dan pasang air laut,” ujar Arisman warga Lingkungan 7 Kelurahan Belawan Bahari.
Menurutnya, dampak dari genangan itu menyebabkan kerusakan jalan, dan yang dikhawatirkan menimbulkan bibit penyakit. “Sudah pernah kami tanyakan sama pemborong proyeknya, tapi mereka seperti tidak mempeduli. Untuk itu, kami minta pemerintah dan DPRD Medan menindak lanjuti keluhan warga disini,” ungkapnya.
Lurah Belawan Bahari, Yusrizal Nasution mengatakan, persoalan penutupan saluran drainase sepanjang 400 meter yang menjadi keluhan warga, sebelumnya sudah pernah disampaikan kepada pihak kontraktor proyek penanaman pipa gas Arun-Belawan. “Apa yang menjadi keluhan warga sudah kita sampaikan kepada pihak kontraktor. Mereka berjanji akan membuka dan memperbaiki drainase yang ditutup setelah pengerjaan proyek selesai,” kata Yusrizal.
Yusrizal mengatakan, yang terparah rumah warga tergenang air di Lingkungan 7. “Nanti kita akan koordinasikan lagi,” janjinya. (rul/ila)
akan kembali mengkoordinasikan persoalan tersebut kepada pihak kontraktor penanaman pipa gas terkait atas keluhan warganya yang bermukim di empat lingkungan.
“Yang terparah rumah warga tergenang air di Lingkungan 7. Nanti kita akan koordinasikan lagi, apalagi pengerjaan penanaman pipa untuk sementara ini sedang berhenti,” tegasnya.(rul/ila)