26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Komisi D Segera Panggil Satker MMSHP

akhrul rozi/ sumut pos Berlubang: Beberapa pengendara sepeda motor menghindari lubang yang ada di jalanan sekitar Jalan Komodor Laut Yos Sudarso Pajak Rambe Simpang Kantor, Medan Labuhan, Senin (3/11) kemarin.
fakhrul rozi/ sumut pos

SUMUTPOS.CO- Proyek Medan Metropolitan Sanitation Health Project (MMSHP) atau pemasangan pipa air limbah yang mengakibatkan rusaknya sejumlah ruas jalan di Kota Medan, tak terlepas dari buruknya kinerja Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarukim) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), beserta satuan kerja (satker) yang ada.

Pasalnya, kerap kali usai pengerjaan yang dilakukan oleh pemborong, kondisi jalan terkesan dibiarkan begitu saja. Alhasil, selain jalan menjadi rusak, jika cuaca panas mengakibatkan abu dan bila turun hujan jalanan menjadi becek dan licin.

Bukan hanya Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin yang gerah melihat kondisi jalan Kota Medan yang rusak akibat proyek MMSHP itu, kalangan legislatif bahkan mengecam hasil kerja Satker MMSHP Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarukim) Sumut yang terkesan asal-asalan. Bahkan, sudah hampir dua tahun terakhir ruas jalan yang menjadi titik pemasangan pipa air limbah itu mengalami kerusakan tanpa diperbaiki seperti sedia kala.

“Kita juga sangat menyesalkan ini sampai terjadi,” kata Ketua Komisi D DPRD Medan, Ahmad Arif kepada wartawan, Selasa (7/4).

Arif mengakui, sampai saat ini sejumlah ruas jalan masih kupak-kapik akibat proyek yang mempergunakan dana APBN tersebut. Bahkan, janji untuk segera memperbaiki ruas jalan yang rusak itu tidak kunjung mampu direalisasikan Satker MMSHP.

Dalam waktu dekat, politisi PAN itu mengaku akan menjadwalkan agenda pemanggilan Satker MMSHP untuk rapat dengar pendapat (RDP) mengenai progres (perkembangan) pekerjaan pipanisasi itu.

“Pasti akan kita jadwalkan agenda pemanggilan guna memberikan klarifikasi mengenai proyek yang bersumber dari APBN tersebut,” tegas Ketua Fraksi PAN itu.

Sebelum menjadwalkan pemanggilan, Arif mengimbau Satker untuk segera merealisasikan janjinya memperbaiki ruas jalan yang rusak akibat pemasangan pipa air limbah. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak atau manfaat pembangunan tersebut juga harus dilakukan kembali. Sebab, masyarakat Kota Medan terlalu lama menunggu.

“Sosialisasi kepada masyarakat juga minim, jadi jangan mau seenaknya saja memperbaiki jalan di Kota Medan. Dampak pembangunannya juga harus dijelaskan agar masyarakat tidak bertanya-tanya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin juga berang melihat hasil pekerjaan Satker MMSHP. Sebab, banyak ruas jalan yang rusak bahkan sampai dibiarkan dalam waktu yang kurun lama karena proyek tersebut.

Orang nomor satu di Pemko Medan itu meminta kepada Satker yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut bekerja secara profesional dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Bahkan, Eldin segera mengadukan Satker MMSHP ke Menteri Pekerjaan Umum.

Sayang, Kepala Satker MMSHP, Sahat Tampubolon masih belum bersedia memberikan respon mengenai keluhan tentang proyek pemasangan pipa air limbah. Tentang rencana pemanggilan oleh Komisi D DPRD Medan juga ditanggapi dingin oleh Sahat.

“Nanti saja, saya lagi sibuk,” ujarnya singkat ketika dihubungi, Selasa (7/4).

Sementara Kepala Dinas Tarukim Sumut Binsar Situmorang berjanji segera memperbaiki kondisi jalan usai pengerjaan dan pemasangan pipa tersebut. Kendati begitu, ia belum dapat memastikan kapan pengaspalan jalan itu akan dilakukan.

“Iya, kita pahami bahwa itu menjadi tanggung jawab kita. Pasti segera kita bereskan,” kata Binsar kepada Sumut Pos, di Kantor Gubsu, Selasa (7/4).

Ia mengatakan, perbaikan badan jalan yang hancur akibat pengerjaan dan pemasangan pipa itu hanya persoalan waktu saja. Sebab tidak hanya Distarukim Sumut saja, melainkan ada Satker dan stakeholder lain termasuk Pemko Medan, yang memiliki tanggung jawab serupa.

“Pasti kita selesaikan. Cuma masalah waktu saja. Karena pengerjaannya berkoordinasi dengan Pemko Medan juga,” katanya.

Namun sayang, ketika disinggung ada berapa titik pengerjaan yang termasuk tugas dan kewenangan pihaknya, Binsar tidak mengingatnya. “Oh saya tidak ingat kalau data-datanya. Coba tanya ke satkernya saja,” ujar Binsar.

Mantan Kepala Badan Penanaman Modal Pemko Medan ini menambahkan, kiranya masyarakat dapat bersabar dengan kondisi jalan di Kota Medan saat ini. Terutama di titik-titik usai pengerjaan proyek pipanisasi tersebut. Apalagi tak bisa dikesampingkan bahwa persoalan cuaca turut memengaruhi pengerjaan perbaikan yang akan dilakukan.

“Kita tetap koordinasilah dengan Pemko Medan dan satkernya. Yang pasti jalan itu akan kita perbaiki, meski waktunya juga agak bergeser karena faktor cuaca cukup mempengaruhi,” pungkasnya. (dik/prn/adz)

akhrul rozi/ sumut pos Berlubang: Beberapa pengendara sepeda motor menghindari lubang yang ada di jalanan sekitar Jalan Komodor Laut Yos Sudarso Pajak Rambe Simpang Kantor, Medan Labuhan, Senin (3/11) kemarin.
fakhrul rozi/ sumut pos

SUMUTPOS.CO- Proyek Medan Metropolitan Sanitation Health Project (MMSHP) atau pemasangan pipa air limbah yang mengakibatkan rusaknya sejumlah ruas jalan di Kota Medan, tak terlepas dari buruknya kinerja Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarukim) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), beserta satuan kerja (satker) yang ada.

Pasalnya, kerap kali usai pengerjaan yang dilakukan oleh pemborong, kondisi jalan terkesan dibiarkan begitu saja. Alhasil, selain jalan menjadi rusak, jika cuaca panas mengakibatkan abu dan bila turun hujan jalanan menjadi becek dan licin.

Bukan hanya Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin yang gerah melihat kondisi jalan Kota Medan yang rusak akibat proyek MMSHP itu, kalangan legislatif bahkan mengecam hasil kerja Satker MMSHP Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarukim) Sumut yang terkesan asal-asalan. Bahkan, sudah hampir dua tahun terakhir ruas jalan yang menjadi titik pemasangan pipa air limbah itu mengalami kerusakan tanpa diperbaiki seperti sedia kala.

“Kita juga sangat menyesalkan ini sampai terjadi,” kata Ketua Komisi D DPRD Medan, Ahmad Arif kepada wartawan, Selasa (7/4).

Arif mengakui, sampai saat ini sejumlah ruas jalan masih kupak-kapik akibat proyek yang mempergunakan dana APBN tersebut. Bahkan, janji untuk segera memperbaiki ruas jalan yang rusak itu tidak kunjung mampu direalisasikan Satker MMSHP.

Dalam waktu dekat, politisi PAN itu mengaku akan menjadwalkan agenda pemanggilan Satker MMSHP untuk rapat dengar pendapat (RDP) mengenai progres (perkembangan) pekerjaan pipanisasi itu.

“Pasti akan kita jadwalkan agenda pemanggilan guna memberikan klarifikasi mengenai proyek yang bersumber dari APBN tersebut,” tegas Ketua Fraksi PAN itu.

Sebelum menjadwalkan pemanggilan, Arif mengimbau Satker untuk segera merealisasikan janjinya memperbaiki ruas jalan yang rusak akibat pemasangan pipa air limbah. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak atau manfaat pembangunan tersebut juga harus dilakukan kembali. Sebab, masyarakat Kota Medan terlalu lama menunggu.

“Sosialisasi kepada masyarakat juga minim, jadi jangan mau seenaknya saja memperbaiki jalan di Kota Medan. Dampak pembangunannya juga harus dijelaskan agar masyarakat tidak bertanya-tanya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin juga berang melihat hasil pekerjaan Satker MMSHP. Sebab, banyak ruas jalan yang rusak bahkan sampai dibiarkan dalam waktu yang kurun lama karena proyek tersebut.

Orang nomor satu di Pemko Medan itu meminta kepada Satker yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut bekerja secara profesional dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Bahkan, Eldin segera mengadukan Satker MMSHP ke Menteri Pekerjaan Umum.

Sayang, Kepala Satker MMSHP, Sahat Tampubolon masih belum bersedia memberikan respon mengenai keluhan tentang proyek pemasangan pipa air limbah. Tentang rencana pemanggilan oleh Komisi D DPRD Medan juga ditanggapi dingin oleh Sahat.

“Nanti saja, saya lagi sibuk,” ujarnya singkat ketika dihubungi, Selasa (7/4).

Sementara Kepala Dinas Tarukim Sumut Binsar Situmorang berjanji segera memperbaiki kondisi jalan usai pengerjaan dan pemasangan pipa tersebut. Kendati begitu, ia belum dapat memastikan kapan pengaspalan jalan itu akan dilakukan.

“Iya, kita pahami bahwa itu menjadi tanggung jawab kita. Pasti segera kita bereskan,” kata Binsar kepada Sumut Pos, di Kantor Gubsu, Selasa (7/4).

Ia mengatakan, perbaikan badan jalan yang hancur akibat pengerjaan dan pemasangan pipa itu hanya persoalan waktu saja. Sebab tidak hanya Distarukim Sumut saja, melainkan ada Satker dan stakeholder lain termasuk Pemko Medan, yang memiliki tanggung jawab serupa.

“Pasti kita selesaikan. Cuma masalah waktu saja. Karena pengerjaannya berkoordinasi dengan Pemko Medan juga,” katanya.

Namun sayang, ketika disinggung ada berapa titik pengerjaan yang termasuk tugas dan kewenangan pihaknya, Binsar tidak mengingatnya. “Oh saya tidak ingat kalau data-datanya. Coba tanya ke satkernya saja,” ujar Binsar.

Mantan Kepala Badan Penanaman Modal Pemko Medan ini menambahkan, kiranya masyarakat dapat bersabar dengan kondisi jalan di Kota Medan saat ini. Terutama di titik-titik usai pengerjaan proyek pipanisasi tersebut. Apalagi tak bisa dikesampingkan bahwa persoalan cuaca turut memengaruhi pengerjaan perbaikan yang akan dilakukan.

“Kita tetap koordinasilah dengan Pemko Medan dan satkernya. Yang pasti jalan itu akan kita perbaiki, meski waktunya juga agak bergeser karena faktor cuaca cukup mempengaruhi,” pungkasnya. (dik/prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/