30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gunung Sinabung Bisa Meletus Kapan Saja

MEDAN-Ketua Pos Pengamat Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengeluarkan maklumat tentang status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang kini berstatus Waspada II. Armen berharap dalam radius 2 kilometer dari Gunung Sinabung tidak ada lagi aktivitas warga di sana.

Gunung Sinabung
Gunung Sinabung

“Kita sudah memberitahukan kepada pemerintah bahwa kawasan Gunung Sinabung sudah tertutup, atau waspada. Jadi, bagi yang ingin berlibur kemari, jangan dulu ya. Karena kita tidak menanggung risikonya,” imbau Armen saat dihubungi Sumut Pos, kemarin (14/8).Dijelaskannya, status Waspada yang disandang oleh Gunung Sinabung sudah melekat sejak letusan besar terakhir pada Oktober 2010 lalu. Hanya saja, kecemasan masyarakat kembali lagi, setelah awal Agustus kemarin, terjadi hembusan asap tebal dari Gunung Sinabung.

Armen mengaku tidak dapat membedakan aktivitas Gunung Sinabung saat ini dengan ledakan pada 2010 yang lalu. Karena, intensitas waktu pengamatan yang berbeda.

Terkait status Gunung Sinabung dalam Waspada II, Armen menyatakan beberapa masyarakat memang sudah mulai cemas. Tetapi ada juga yang masih terlihat santai. “Sudah ada yang panik, datang ke pos kita. Tapi kita jelaskan, bahwa tidak boleh ada aktivitas itu jarak 2 kilomter. Kalau di Laukawar itu kan agak jauh. Desa paling dekat dari Sinabung itu desa Sukameriah, yang jaraknya hanya 2,4 kilometer,” ungkapnya.

Dirinya juga tidak bisa menjelaskan, kenapa hingga kini status Gunung Sinabung belum juga turun. Ini menunjukkan bahwa Gunung Sinabung dapat meletus kapan saja. “Kalau alam kita tidak dapat prediksi, karena kalau sudah level ini kita harapkan kewaspadaan masyarakat. Terkait masyarakat yang ingin kemping di puncak Gunung Sinabung kita rekomendasikan jangan dulu lakukan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pertambangan Sumatera Utara, Gagarin Sembiring menyatakan bahwa pihaknya masih terus mendapatkan laporan dari Pos Pengamat Gunung Api Sinabung. Karena, untuk daerah, pos ini berada di bawah wewenang dinasnya. “Tiap bulan kita masih dapat laporan dari sana (Karo), dari laporan terakhir status Gunung Sinabung masih baik atau waspada,” ujarnya.
Dijelaskannya, secara otoritas, Pos Pengamat tersebut bertanggung jawab langsung ke Pusat Vulkananologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Walaupun begitu, mereka harus mengirim laporan terkait gunung tertinggi di Sumatera Utara itu. “Kalau saat ini, intensitasnya masih sebulan sekali. Tetapi, kalau sudah naik ke level Siaga (III), baru setiap hari dilakukan,” jelasnya.

Terkait kebebasan masyarakat untuk mengunjungi kawasan pariwisata tersebut, Gagarin belum bisa memastikan, apakah tertutup atau terbuka. Karena yang lebih baik memberikan jawaban adalah pos pengamat. “Saya hanya bisa berkata, siapa yang ingin berkunjung ke Sinabung, lapor dulu lah ke Pos Pengamatan. Karena mereka yang lebih relevan memberikan jawaban. Apakah diperbolehkan atau tidak, karena bentar lagi masuk 17 Agustus, jadi akan lebih banyak yang berkunjung ke sana,” pungkasnya. (ram)

MEDAN-Ketua Pos Pengamat Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengeluarkan maklumat tentang status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang kini berstatus Waspada II. Armen berharap dalam radius 2 kilometer dari Gunung Sinabung tidak ada lagi aktivitas warga di sana.

Gunung Sinabung
Gunung Sinabung

“Kita sudah memberitahukan kepada pemerintah bahwa kawasan Gunung Sinabung sudah tertutup, atau waspada. Jadi, bagi yang ingin berlibur kemari, jangan dulu ya. Karena kita tidak menanggung risikonya,” imbau Armen saat dihubungi Sumut Pos, kemarin (14/8).Dijelaskannya, status Waspada yang disandang oleh Gunung Sinabung sudah melekat sejak letusan besar terakhir pada Oktober 2010 lalu. Hanya saja, kecemasan masyarakat kembali lagi, setelah awal Agustus kemarin, terjadi hembusan asap tebal dari Gunung Sinabung.

Armen mengaku tidak dapat membedakan aktivitas Gunung Sinabung saat ini dengan ledakan pada 2010 yang lalu. Karena, intensitas waktu pengamatan yang berbeda.

Terkait status Gunung Sinabung dalam Waspada II, Armen menyatakan beberapa masyarakat memang sudah mulai cemas. Tetapi ada juga yang masih terlihat santai. “Sudah ada yang panik, datang ke pos kita. Tapi kita jelaskan, bahwa tidak boleh ada aktivitas itu jarak 2 kilomter. Kalau di Laukawar itu kan agak jauh. Desa paling dekat dari Sinabung itu desa Sukameriah, yang jaraknya hanya 2,4 kilometer,” ungkapnya.

Dirinya juga tidak bisa menjelaskan, kenapa hingga kini status Gunung Sinabung belum juga turun. Ini menunjukkan bahwa Gunung Sinabung dapat meletus kapan saja. “Kalau alam kita tidak dapat prediksi, karena kalau sudah level ini kita harapkan kewaspadaan masyarakat. Terkait masyarakat yang ingin kemping di puncak Gunung Sinabung kita rekomendasikan jangan dulu lakukan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pertambangan Sumatera Utara, Gagarin Sembiring menyatakan bahwa pihaknya masih terus mendapatkan laporan dari Pos Pengamat Gunung Api Sinabung. Karena, untuk daerah, pos ini berada di bawah wewenang dinasnya. “Tiap bulan kita masih dapat laporan dari sana (Karo), dari laporan terakhir status Gunung Sinabung masih baik atau waspada,” ujarnya.
Dijelaskannya, secara otoritas, Pos Pengamat tersebut bertanggung jawab langsung ke Pusat Vulkananologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Walaupun begitu, mereka harus mengirim laporan terkait gunung tertinggi di Sumatera Utara itu. “Kalau saat ini, intensitasnya masih sebulan sekali. Tetapi, kalau sudah naik ke level Siaga (III), baru setiap hari dilakukan,” jelasnya.

Terkait kebebasan masyarakat untuk mengunjungi kawasan pariwisata tersebut, Gagarin belum bisa memastikan, apakah tertutup atau terbuka. Karena yang lebih baik memberikan jawaban adalah pos pengamat. “Saya hanya bisa berkata, siapa yang ingin berkunjung ke Sinabung, lapor dulu lah ke Pos Pengamatan. Karena mereka yang lebih relevan memberikan jawaban. Apakah diperbolehkan atau tidak, karena bentar lagi masuk 17 Agustus, jadi akan lebih banyak yang berkunjung ke sana,” pungkasnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/