25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pujakesuma Medan Laporkan Pengrusakan Plang Pembagunan Masjid dan Panti Asuhan

DIRIKAN: Plang milik Pujakesuma Medan sempat didirikan satuan tugas mereka setelah ditumbangkan oleh oknum yang diduga orang suruhan pimpinan salah satu ormas di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Organisasi masyarakat Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Kota Medan melaporkan pengrusakan plang pembangunan masjid dan panti asuhan ke Mapolsek Sunggal.

Dalam kronologis laporan polisi diketahui, plang bertuliskan ‘Mohon Doa dan Dukungan Pembangunan Masjid dan Panti Asuhan Pujakesuma’ di Jalan Kirab Remaja, Dusun V Kali Rejo, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang itu, dirusak hingga dua kali. Kuat dugaan, plang dimaksud dirusak oleh oknum suruhan dari salah satu ormas yang berada di desa tersebut.

“Plang dirusak oleh orang suruhan itu sebanyak dua kali pada Selasa siang (10/8/2020), kemudian dipasang kembali oleh anggota satgas kami namun pada Kamis (13/8/2020) pukul 00.08 WIB dirusak dan dicabut kembali bahkan bendera yang terpasang juga dibuang ke lubang sampah,” ucap Sekretaris Pujakesuma Kota Medan, Adep Prabudi dan Muhammad Rizal, Kepala Markas Satgas Pujakesuma melalui keterangan tertulis kepada SUMUTPOS.CO, Sabtu (15/8/2020).

Pembuatan LP sudah dilakukan Pujakesuma Medan sekira pukul 13.30 di Mapolsek Sunggal, Jumat kemarin. Pujakusuma Medan yang sekaligus panitia pembangunan menyatakan rencana diatas tanah seluas 3 hektar yang dibeli oleh pengurus Juli 2020 tersebut, akan dibangun fasilitas umum berupa masjid dan panti asuhan serta sarana pendidikan dari TK sampai SMK bagi masyarakat miskin, khususnya keluarga Pujakesuma di kawasan Sunggal yang terdampak Covid-19. Sambil pembangunan dijalankan, direncanakan akan digunakan untuk tanaman palawija sebagai bentuk ketahanan pangan warga.

“Dan dijadwalkan Bobby Nasution, bakal calon wali kota Medan akan melakukan peletakkan batu pertama pembangunan yang direncanakan pada 16 Agustus, namun karena insiden tersebut akan diundur selama dua minggu menunggu titik terang kasus ini dan sampai suasana kondusif,” imbuh Rizal.

Menurutnya, kondusifitas menjadi pertimbangkan diundurnya kegaiatan peletakkan batu pertama dari16 Agustus ke September mendatang sebagai bentuk kepercayaan pihaknya kepada Korps Bhayangkara untuk dapat menyelesaikan kasus dimaksud.

“Sebelumnya Satgas Pujakesuma pada malam kejadian sempat mengamankan dua orang terduga yang melakukan pengrusakan namun dilepas karena yang bersangkutan mengaku hanya orang suruhan dari seorang pimpinan ormas yang ada di Desa Sei Semayang. Pada malam itu turut diamankan satu unit sepeda motor BK 3419 ADV, setelah dimintai keterangan pelaku dilepas dan dibuat laporan kepada pihak kepolisian sebagai bentuk kepatuhan kami terhadap hukum,” sambung Rizal.

Sekjen Pujakesuma Dr Abdianto ketika dikonfirmasi ihwal ini, berang dan menyebut hanya mereka yang tak berketuhanan yang tidak menyetujui dan menghalang-halangi rencana mulia dimaksud. Ia berharap pihak kepolisian segera memproses kasus ini dan mengungkap aktor dibalik pengrusakan tersebut.

“Ini penting untuk menghindari tindakan anarkis yang mungkin dilakukan warga Pujakesuma yang marah mengetahui adanya insiden tersebut. Sehingga juga dapat merusak ketenangan dan ketentraman warga yang hidup berdampingan secara damai selama ini,” harapnya. (rel/prn)

DIRIKAN: Plang milik Pujakesuma Medan sempat didirikan satuan tugas mereka setelah ditumbangkan oleh oknum yang diduga orang suruhan pimpinan salah satu ormas di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Organisasi masyarakat Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Kota Medan melaporkan pengrusakan plang pembangunan masjid dan panti asuhan ke Mapolsek Sunggal.

Dalam kronologis laporan polisi diketahui, plang bertuliskan ‘Mohon Doa dan Dukungan Pembangunan Masjid dan Panti Asuhan Pujakesuma’ di Jalan Kirab Remaja, Dusun V Kali Rejo, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang itu, dirusak hingga dua kali. Kuat dugaan, plang dimaksud dirusak oleh oknum suruhan dari salah satu ormas yang berada di desa tersebut.

“Plang dirusak oleh orang suruhan itu sebanyak dua kali pada Selasa siang (10/8/2020), kemudian dipasang kembali oleh anggota satgas kami namun pada Kamis (13/8/2020) pukul 00.08 WIB dirusak dan dicabut kembali bahkan bendera yang terpasang juga dibuang ke lubang sampah,” ucap Sekretaris Pujakesuma Kota Medan, Adep Prabudi dan Muhammad Rizal, Kepala Markas Satgas Pujakesuma melalui keterangan tertulis kepada SUMUTPOS.CO, Sabtu (15/8/2020).

Pembuatan LP sudah dilakukan Pujakesuma Medan sekira pukul 13.30 di Mapolsek Sunggal, Jumat kemarin. Pujakusuma Medan yang sekaligus panitia pembangunan menyatakan rencana diatas tanah seluas 3 hektar yang dibeli oleh pengurus Juli 2020 tersebut, akan dibangun fasilitas umum berupa masjid dan panti asuhan serta sarana pendidikan dari TK sampai SMK bagi masyarakat miskin, khususnya keluarga Pujakesuma di kawasan Sunggal yang terdampak Covid-19. Sambil pembangunan dijalankan, direncanakan akan digunakan untuk tanaman palawija sebagai bentuk ketahanan pangan warga.

“Dan dijadwalkan Bobby Nasution, bakal calon wali kota Medan akan melakukan peletakkan batu pertama pembangunan yang direncanakan pada 16 Agustus, namun karena insiden tersebut akan diundur selama dua minggu menunggu titik terang kasus ini dan sampai suasana kondusif,” imbuh Rizal.

Menurutnya, kondusifitas menjadi pertimbangkan diundurnya kegaiatan peletakkan batu pertama dari16 Agustus ke September mendatang sebagai bentuk kepercayaan pihaknya kepada Korps Bhayangkara untuk dapat menyelesaikan kasus dimaksud.

“Sebelumnya Satgas Pujakesuma pada malam kejadian sempat mengamankan dua orang terduga yang melakukan pengrusakan namun dilepas karena yang bersangkutan mengaku hanya orang suruhan dari seorang pimpinan ormas yang ada di Desa Sei Semayang. Pada malam itu turut diamankan satu unit sepeda motor BK 3419 ADV, setelah dimintai keterangan pelaku dilepas dan dibuat laporan kepada pihak kepolisian sebagai bentuk kepatuhan kami terhadap hukum,” sambung Rizal.

Sekjen Pujakesuma Dr Abdianto ketika dikonfirmasi ihwal ini, berang dan menyebut hanya mereka yang tak berketuhanan yang tidak menyetujui dan menghalang-halangi rencana mulia dimaksud. Ia berharap pihak kepolisian segera memproses kasus ini dan mengungkap aktor dibalik pengrusakan tersebut.

“Ini penting untuk menghindari tindakan anarkis yang mungkin dilakukan warga Pujakesuma yang marah mengetahui adanya insiden tersebut. Sehingga juga dapat merusak ketenangan dan ketentraman warga yang hidup berdampingan secara damai selama ini,” harapnya. (rel/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/