26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Cegah Perilaku Seks Beresiko

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DOSEN Institut Kesehatan Helvetia (IKH) menggelar kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang merupakan salah satunya Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

KESPRO: Penyuluhan kesehatan reproduksi tentang perilaku seks beresiko oleh dosen IKH di Pesantren Ma’had Muhammad Saman.

Kegiatan dilaksanakan di Pesantren Ma’had Muhammad  Saman, Desa Telaga Sari, Kecamatan  Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
 
Pengabdian bertemakan kesehatan reproduksi dan pengenalan tanda–tanda bahaya dari perilaku seks beresiko
 
Dosen Diploma 4 Kebidanan Fakultas Farmasi dan Kesehatan IKH Rina Hanum, SST.,M.Kes mengatakan kepada Sumut Pos, kemarin bahwa PKM tersebut  dilaksanakan pada 2 Juni 2021. ”Yang terlibat dalam PKM adalah Rina Hanum, SST.,M.Kes (ketua) bersama Elvi Era Liesmayani SSiT MKeb , Indah Pratiwi,  Irma Sari dan Natasya Elvira Sukma (anggota)”.
.
 
”Tema PKM adalah penyuluhan kesehatan Reproduksi tentang perilaku seks beresiko,” kata Rina Hanum, SST.,M.Kes selaku ketua tim pengabdian tersebut.
 
Pimpinan yayasan, kepala sekolah, seluruh staf struktural dan santri memberikan dukungan dan mengikuti jalannya acara dengan penuh antusias
 
Rina  menjelaskan pengabdian ini bagian dari  Tridharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan. Kegiatan ini memberikan pendidikan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja putri supaya mampu mengenal tanda–tanda bahaya dari perilaku seks bebas.
 
Kepala Sekolah Pesantren Ma’had Muhammad Saman, Nur’ani SPd selaku  koordinator acara sangat mendukung dan berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara kontemporel. Hal tersebut tidak terlepas dari tuntutan perkembangan lingkungan.
 
Disamping itu juga kegiatan ini sangat membantu para guru dalam dalam mengenalkan tumbuh kembang remaja sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi pengaruh dari lingkungan.
 
Dalam kegiatan ini peserta sangat terbuka dan bersemangat dalam penyampaian problema yang sedang mereka hadapi. 
 
Kegiatan ini juga dapat memberikan informasi seputar perkembangan mereka selaku remaja tahap tengah. Terlihat bahwa penyuluhan ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan mereka tentang perilaku seks
 
Para santri pun menjadi lebih paham tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah seks bebas seperti menjaga menjaga sikap dan tingkah laku dalam pergaulan terutama dengan yang bukan muhrimnya.
 
Kegiatan ini juga  membuat para santri lebih termotivasi untuk menerapkan hidup sehat,  khususnya dalam pencegahan perilaku seks bebas. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DOSEN Institut Kesehatan Helvetia (IKH) menggelar kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang merupakan salah satunya Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

KESPRO: Penyuluhan kesehatan reproduksi tentang perilaku seks beresiko oleh dosen IKH di Pesantren Ma’had Muhammad Saman.

Kegiatan dilaksanakan di Pesantren Ma’had Muhammad  Saman, Desa Telaga Sari, Kecamatan  Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
 
Pengabdian bertemakan kesehatan reproduksi dan pengenalan tanda–tanda bahaya dari perilaku seks beresiko
 
Dosen Diploma 4 Kebidanan Fakultas Farmasi dan Kesehatan IKH Rina Hanum, SST.,M.Kes mengatakan kepada Sumut Pos, kemarin bahwa PKM tersebut  dilaksanakan pada 2 Juni 2021. ”Yang terlibat dalam PKM adalah Rina Hanum, SST.,M.Kes (ketua) bersama Elvi Era Liesmayani SSiT MKeb , Indah Pratiwi,  Irma Sari dan Natasya Elvira Sukma (anggota)”.
.
 
”Tema PKM adalah penyuluhan kesehatan Reproduksi tentang perilaku seks beresiko,” kata Rina Hanum, SST.,M.Kes selaku ketua tim pengabdian tersebut.
 
Pimpinan yayasan, kepala sekolah, seluruh staf struktural dan santri memberikan dukungan dan mengikuti jalannya acara dengan penuh antusias
 
Rina  menjelaskan pengabdian ini bagian dari  Tridharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan. Kegiatan ini memberikan pendidikan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja putri supaya mampu mengenal tanda–tanda bahaya dari perilaku seks bebas.
 
Kepala Sekolah Pesantren Ma’had Muhammad Saman, Nur’ani SPd selaku  koordinator acara sangat mendukung dan berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara kontemporel. Hal tersebut tidak terlepas dari tuntutan perkembangan lingkungan.
 
Disamping itu juga kegiatan ini sangat membantu para guru dalam dalam mengenalkan tumbuh kembang remaja sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi pengaruh dari lingkungan.
 
Dalam kegiatan ini peserta sangat terbuka dan bersemangat dalam penyampaian problema yang sedang mereka hadapi. 
 
Kegiatan ini juga dapat memberikan informasi seputar perkembangan mereka selaku remaja tahap tengah. Terlihat bahwa penyuluhan ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan mereka tentang perilaku seks
 
Para santri pun menjadi lebih paham tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah seks bebas seperti menjaga menjaga sikap dan tingkah laku dalam pergaulan terutama dengan yang bukan muhrimnya.
 
Kegiatan ini juga  membuat para santri lebih termotivasi untuk menerapkan hidup sehat,  khususnya dalam pencegahan perilaku seks bebas. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/