30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Galian Proyek Underpass Titi Kuning Longsor

Parlaungan Simangunsong

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Galian proyek Underpass Titi Kuning yang mengalami longsor kemarin dinilai akibat tidak profesionalnya pengerjaan proyek tersebut. Bahkan, proyek yang dikerjakan PT Hutama Karya tersebut dinilai asal jadi.

Ketua Komisi D DPRD Medan Parlaungan Simangunsong mengatakan, pengerjaan proyek underpass yang seharusnya selesaiOktober mendatang ternyata mengalami longsor.

Akibatnya, pengerjaan proyek tersebut kemungkinan akan semakin lama selesai dan berimbas kepada arus lalu lintas menjadi semakin macet. Oleh karena itu, pengerjaan yang dilakukan harus dikebut dan jangan asal-asalan.

“Pelaksana proyek itu harusnya bekerja profesional dengan mempelajari kontur tanah dan lainnya, sehingga tidak terjadi masalah. Sepertinya, para pekerja dan tim ahlinya kurang memperhatikan sehingga terjadi longsor,” kata Parlaungan, kemarin.

Diutarakan dia, perusahaan kontraktor tersebut diminta segera memperbaiki kondisi yang longsor agar tidak lagi berdampak terhadap jaringan PLN yang mengakibatkan pemadaman bergilir. Selain itu, diharapkan proyek ini bisa selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik.”Bagaimanapun underpass itu akan digunakan masyarakat Medan atau Sumut bila kualitasnya tidak baik, maka warga juga yang akan merasakannya dan pasti banyak keluhan nantinya,” sebut Parlaungan.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi A, Proklamasi K Naibaho. Proyek underpass itu memang dibiayai APBN namun penerima hasilnya adalah warga Medan.”Pengerjaan underpass itu tidak banyak yang tahu seberapa jauh tahapan atau progresnya bagaimana. Hal ini karena kurang transparannya pelaksana proyek,” ketusnya.

Untuk itu, lanjut Proklamasi, diminta kepada PT Hutama Karya agar memberikan informasi bagaimana perkembangan pengerjaan proyek itu. “Belum selesai saja sudah ada masalah. Namun begitu, diharapkan pekerjaan selanjutnya dilakukan secara profesional sehingga hasilnya bisa maksimal dan berkualitas,” tegasnya.

Sementara, Wakil Pelaksana proyek tersebut, Dony, terkesan menutup diri. Berkali-kali dihubungi nomor ponselnya dalam beberapa hari terakhir tak kunjung merespon. Sempat dikirimkan pesan singkat dan juga melalui whatsapp, akan tetapi tak kunjung memberikan jawaban terkait perkembangan proyek itu dan kenapa bisa terjadi longsor. (ris/ila)

Parlaungan Simangunsong

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Galian proyek Underpass Titi Kuning yang mengalami longsor kemarin dinilai akibat tidak profesionalnya pengerjaan proyek tersebut. Bahkan, proyek yang dikerjakan PT Hutama Karya tersebut dinilai asal jadi.

Ketua Komisi D DPRD Medan Parlaungan Simangunsong mengatakan, pengerjaan proyek underpass yang seharusnya selesaiOktober mendatang ternyata mengalami longsor.

Akibatnya, pengerjaan proyek tersebut kemungkinan akan semakin lama selesai dan berimbas kepada arus lalu lintas menjadi semakin macet. Oleh karena itu, pengerjaan yang dilakukan harus dikebut dan jangan asal-asalan.

“Pelaksana proyek itu harusnya bekerja profesional dengan mempelajari kontur tanah dan lainnya, sehingga tidak terjadi masalah. Sepertinya, para pekerja dan tim ahlinya kurang memperhatikan sehingga terjadi longsor,” kata Parlaungan, kemarin.

Diutarakan dia, perusahaan kontraktor tersebut diminta segera memperbaiki kondisi yang longsor agar tidak lagi berdampak terhadap jaringan PLN yang mengakibatkan pemadaman bergilir. Selain itu, diharapkan proyek ini bisa selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik.”Bagaimanapun underpass itu akan digunakan masyarakat Medan atau Sumut bila kualitasnya tidak baik, maka warga juga yang akan merasakannya dan pasti banyak keluhan nantinya,” sebut Parlaungan.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi A, Proklamasi K Naibaho. Proyek underpass itu memang dibiayai APBN namun penerima hasilnya adalah warga Medan.”Pengerjaan underpass itu tidak banyak yang tahu seberapa jauh tahapan atau progresnya bagaimana. Hal ini karena kurang transparannya pelaksana proyek,” ketusnya.

Untuk itu, lanjut Proklamasi, diminta kepada PT Hutama Karya agar memberikan informasi bagaimana perkembangan pengerjaan proyek itu. “Belum selesai saja sudah ada masalah. Namun begitu, diharapkan pekerjaan selanjutnya dilakukan secara profesional sehingga hasilnya bisa maksimal dan berkualitas,” tegasnya.

Sementara, Wakil Pelaksana proyek tersebut, Dony, terkesan menutup diri. Berkali-kali dihubungi nomor ponselnya dalam beberapa hari terakhir tak kunjung merespon. Sempat dikirimkan pesan singkat dan juga melalui whatsapp, akan tetapi tak kunjung memberikan jawaban terkait perkembangan proyek itu dan kenapa bisa terjadi longsor. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/