25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kapoldasu Kejar OKP Peletus Senjata Api

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo saat berkunjung ke Graha Pena Medan, Rabu (24/9).
FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo saat berkunjung ke Graha Pena Medan, Rabu (24/9).

MEDAN, SUMUTPOS Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo menegaskan akan memburu massa OKP yang menggunakan senjata api dalam bentrokan di sekitar Perumahan Grand Banten atau Cipta Land di Diski, Desa Payabakung, Hamparan Perak, Senin (13/10) sore lalu.

“Kalau memang kelompok tersebut ada yang menggunakan senjata api, kita akan kejar, karena itu salah,” tegasnya usai menutup pelatihan Tim Pemukul Preman di SPN Sampali, Selasa (14/10) siang.

Eko Hadi Sutedjo menegaskan larangan menggunakan senjata api bagi sipil. Karena itu pihaknya akan serius mencari pemilik senjata yang meletus dalam bentrokan di Diski, Desa Payabakung.

“Dengan menggunakan senpi dalam bentrok itu salah, karena dapat menimbulkan korban. Biar dulu dicari siapa pemiliknya itu, apakah senpi atau tidak,” ujarnya.

“Akan kita tindak tegas, dan pelaku akan dijerat dengan UU Darurat No 12. Untuk itu, kalau memang ada, pelakunya akan kita cari dan tangkap,” sambungnya.

Poldasu bahkan telah memeriksa saksi-saksi untuk memburu pelaku yang menggunakan senpi. Bahkan pihaknya tidak akan mentolerir siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum. “Soal bentrok itu sudah ditangani oleh Polres dan Polsek, dan siapapun yang melanggar hukum akan kita tindak tegas,” ujarnya.

Ditanya, apakah pihaknya merasa kebobolan dengan aksi sekelompok yang menggunakan senpi saat itu, karena hal itu menggambarkan masih maraknya peredaran senpi di Sumut. Eko menuturkan, tidak ada yang merasa kebobolan dalam hal ini, justru Tim Pemukul ini dibentuk untuk mengatasi hal seperti itu.

“Soal penggunaan senpi ilegal ini juga akan menjadi target Polisi Reaksi Cepat (PRC),” tutur jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, warga di kawasan Paya Bakung, tepatnya di Desa Sumber Melati Diski Kec Sunggal Deliserdang dibikin heboh, Senin (13/10). Bentrokan dua massa OKP yang diwarnai suara letusan senjata api membuat masyarakat ketakutan dan mengurung di dalam rumah.

“Tadi tiba-tiba ada 2 mobil berhadap-hadapan di sini, kayak mobil avanza tadi pak, tiba-tiba saja mereka tembak-tembakan Pak, aku langsung sembunyi ke rumah, lebih 4 kali itu kudengar tadi,” ungkapnya, enggan menyebutkan namanya.

Pantauan wartawan di lokasi, beberapa warga yang dimintai keterangan memilih bungkam dan kebanyakan memilih berdiam diri di dalam rumah.(gib/bd)

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo saat berkunjung ke Graha Pena Medan, Rabu (24/9).
FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo saat berkunjung ke Graha Pena Medan, Rabu (24/9).

MEDAN, SUMUTPOS Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo menegaskan akan memburu massa OKP yang menggunakan senjata api dalam bentrokan di sekitar Perumahan Grand Banten atau Cipta Land di Diski, Desa Payabakung, Hamparan Perak, Senin (13/10) sore lalu.

“Kalau memang kelompok tersebut ada yang menggunakan senjata api, kita akan kejar, karena itu salah,” tegasnya usai menutup pelatihan Tim Pemukul Preman di SPN Sampali, Selasa (14/10) siang.

Eko Hadi Sutedjo menegaskan larangan menggunakan senjata api bagi sipil. Karena itu pihaknya akan serius mencari pemilik senjata yang meletus dalam bentrokan di Diski, Desa Payabakung.

“Dengan menggunakan senpi dalam bentrok itu salah, karena dapat menimbulkan korban. Biar dulu dicari siapa pemiliknya itu, apakah senpi atau tidak,” ujarnya.

“Akan kita tindak tegas, dan pelaku akan dijerat dengan UU Darurat No 12. Untuk itu, kalau memang ada, pelakunya akan kita cari dan tangkap,” sambungnya.

Poldasu bahkan telah memeriksa saksi-saksi untuk memburu pelaku yang menggunakan senpi. Bahkan pihaknya tidak akan mentolerir siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum. “Soal bentrok itu sudah ditangani oleh Polres dan Polsek, dan siapapun yang melanggar hukum akan kita tindak tegas,” ujarnya.

Ditanya, apakah pihaknya merasa kebobolan dengan aksi sekelompok yang menggunakan senpi saat itu, karena hal itu menggambarkan masih maraknya peredaran senpi di Sumut. Eko menuturkan, tidak ada yang merasa kebobolan dalam hal ini, justru Tim Pemukul ini dibentuk untuk mengatasi hal seperti itu.

“Soal penggunaan senpi ilegal ini juga akan menjadi target Polisi Reaksi Cepat (PRC),” tutur jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, warga di kawasan Paya Bakung, tepatnya di Desa Sumber Melati Diski Kec Sunggal Deliserdang dibikin heboh, Senin (13/10). Bentrokan dua massa OKP yang diwarnai suara letusan senjata api membuat masyarakat ketakutan dan mengurung di dalam rumah.

“Tadi tiba-tiba ada 2 mobil berhadap-hadapan di sini, kayak mobil avanza tadi pak, tiba-tiba saja mereka tembak-tembakan Pak, aku langsung sembunyi ke rumah, lebih 4 kali itu kudengar tadi,” ungkapnya, enggan menyebutkan namanya.

Pantauan wartawan di lokasi, beberapa warga yang dimintai keterangan memilih bungkam dan kebanyakan memilih berdiam diri di dalam rumah.(gib/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/