MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tionghoa Sumatera Utara (Sumut) peduli akan derita korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesai Tengah (Sulteng). Mereka berkumpul dan sepakat membentuk panitia bersama mewakili sebagian dari komunitas, yayasan, perhimpunan, perkumpulan maupun organisasi komunitas masyarakat Tionghoa.
“Kami dari MITSU (Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sumatera Utara, PSMTI Sumatera Utara, Yayasan Sosial Angsapura, Kompak, Sad Putra Persada, Perkumpulan Hakka, Perhimpunan Teochew, Kuangzhau, Hubei, Hainan, Yayasan Marga seperti Wang, Tan, Lim, Ong, Goh, Zhuang & Yan serta organisasi Tionghoa lainnya yang bergabung, menyatu, dan saling melengkapi, bergandengan tangan untuk meringankan beban, saudara-saudara kita di Palu, Donggala, Mamaju dan Sigi Sulawesi Tengah,” ujar Juswan, dari Perhimpunan MITSU selaku Ketua Panitia Pelaksana yang didampingi Anwar Susanto dari INTI Sumut selaku Bendahara Panitia Pelaksana, Iwan Hartono Alam dari Kompak, Tomi Wistan dari INTI Sumut, Ardjan Leo dari Perhimpunan MITSU/Yasora dan Solihin Chandra dari PSMTI Sumut/Walubi Sumut usai audiensi kepada Kapoldasu (10/10), Gubernur Sumatera Utara dan Pangdam-I/BB (11/10) yang juga dihadiri oleh dr Indra Wahidin dari Walubi
Sumut .
MITSU Peduli Palu INI bertekad untuk senantiasa transparan menyangkut arus bantuan sosial kemanusiaan yang diberikan oleh Masyarakat Tionghoa Sumatera Utara. Dan ini sebagai bentuk empati terhadap korban bencana gempa dan tsunami yang menimpa saudara-saudara kita di Palu, Donggala, Mamaju, dan Sigi, Provinsi Sulteng.
Menurut Juswan, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh masyarakat Tionghoa Sumatera Utara selaku para pemberi bantuan sosial kemanusiaan, akan benar-benar mengkelola secara terbuka dan akuntabel bantuan yang diberikan.
Menurutnya, transparansi bantuan dana sosial kemanusiaan masyarakat Tionghoa Sumatera Utara tersebut akan dilakukan bukan hanya dalam bentuk.
pemberitahuan harian melalui media massa, tetapi juga akan disalurkan kepada saudara-saudara korban gempa dan tsunami di Sulteng melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Utara. Dalam hal ini, smabungnya,
Kapoldasu, Pangdam- I/BB dan Gubernur Sumatera Utara sebagaimana arahan dan petunjuk yang diberikan Forkopimda Sumatera Utara saat audiensi.
Menurut Juswan, sikap terbuka dan dukungan Forkopimda Sumatera Utara tersebut dirasakan perlu, karena menyangkut bantuan dana sosial kemanusiaan dari seluruh Masyakarat Tionghoa Sumatera Utara yang menjadi hak milik dari saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa dan tsunami di Sulteng.
“Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Tionghoa Sumatera Utara
atas bantuannya dan kepada Kapoldasu, Pangdam-I/BB dan Gubernur Sumatera Utara atas dukungannya,” pungkas Juswan. (rel/azw)