MEDAN- Perkembangan zonasi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih bebas dari zona merah (risiko tinggi). Seluruh kabupaten/kota di Sumut masih bertahan pada zona kuning (risiko rendah) penyebaran Covid-19.
Zonasi tersebut berdasarkan data hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko per 10 Oktober 2021. Sebelumnya, berdasarkan data minggu lalu kabupaten/kota di Sumut seluruhnya masuk dalam zona kuning.
Namun demikian, dari hasil zonasi Covid-19 yang disampaikan pada minggu ini, belum terdapat daerah di Sumut masuk dalam zona hijau (tidak ada kasus). Peta zonasi Covid-19 itu, dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoringn
dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.
Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20 persen jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.
Sementara itu, berdasarkan data Kemenkes RI yang disampaikan pada Kamis (14/10), Sumut masih memperoleh penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 yaitu sebanyak 46 orang, sehingga totalnya naik menjadi 105.439 orang dari 105.393 orang. Kemudian, untuk kasus sembuh, penambahannya didapatkan lebih besar yaitu 190 orang, sehingga totalnya menjadi 101.822 orang dari sebelumnya 101.632 orang.
Sedangkan untuk kasus kematian, diperoleh penambahan kasus baru sebanyak 6 orang. Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Sumut naik menjadi 2.868 orang dari 2.862 orang. Melalui data-data tersebut, maka dapat diketahui jumlah penderita atau kasus aktif Covid-19 di Sumut kini tinggal 749 orang.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah mengatakan, di Sumut saat ini sudah tidak ada lagi kabupaten/kota yang berada pada level 3 dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kendati begitu, dia tetap mengingatkan kepada masyarakat agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan karena virus corona hingga kini masih ada. “Mudah-mudahan kondisi ini bisa terus bertahan agar ekonomi bisa kembali bangkit dan masyarakat bisa beraktivitas dengan keadaan sehat,” kata Wagubsu saat meninjau vaksinasi di Lapangan Benteng Medan baru-baru ini.
Walau demikian, dia mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 terjadi pada gelombang ketiga yang di akhir tahun. “Penurunan kasus yang sedang terjadi memang bukan berarti pandemi telah berakhir. Namun, kita berharap untuk gelombang ketiga tidak sampai terjadi, terutama di Provinsi Sumut,” kata Wagubsu yang akrab dipanggil Ijeck.
Menurut dia, sejauh ini pemerintah memang telah menyiapkan segala sesuatu dalam mengantisipasinya, termasuk pelayanan kesehatan hingga tracing. “Selain itu, vaksinasi juga terus digalakkan dengan melibatkan berbagai pihak guna mempercepat tercapainya herd immunity,” tandas Ijeck. (ris)