26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ditinggal Suami, Nyaris Bunuh Diri

MEDAN- Kecewa karena ditinggal suaminya, Kristina Lumbangaol (32), warga Jalan Perluasan, Kabupaten Simalungun, nyaris bunuh diri di Taman Stadion Teladan. Beruntung aksi bunuh diri ini berhasil digagalkan tiga pelajar SMK Yayasan Dwi Warna Medan yang menyaksikan kejadian itu. Selanjutnya, ketiga pelajar itu membawa Kristina ke Mapolsekta Medan Kota yang kemudian dibawa berobat.

Kepada wartawan Sumut Pos, ibu satu anak ini mengaku stres karena ulah suaminya Jun Lubis (35), yang sudah enam lalu merantau ke Medan. Menurutnya, suaminya ke Medan untuk mencari nafkah sebagai tukang beca di kawasan Percut Sei Tuan. Sementara dirinya, selama ini terus bergantung hidup kepada kedua orangtuanya karena sang suami tak pernah memberinya nafkah.

Selanjutnya, dia memutuskan untuk menyusul suaminya ke Medan. Sebelum berangkat ke Medan, dia sempat menghubungi suaminya melalui telepon dan mereka pun sepakat bertemu Senin (14/11). Sesampainya di Medan, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja dia kembali menghubungi suaminya lewat telepon umum. Namun saat itu yang menerima telepon bukan suaminya, melainkan perempuan yang mengaku istri kedua suaminya. Mendengar perkataan tersebut, dia langsung mematikan telepon dan pergi ke Taman Stadion Teladan. Di sana, dia mengambil sebilah pisau lipat dari tasnya dan langsung menyayat tangan sebelah kirinya. Untung aksi itu diketahui ketiga pelajar yang langsung menolong Kristina.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota AKP S Simaremare saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Kristina adalah korban ketidakadilan suaminya Jun Lubis. Sementara sebilah pisau lipat yang digunakan untuk bunuh itu telah kita amankan,” jelasnya.(mag-10)

MEDAN- Kecewa karena ditinggal suaminya, Kristina Lumbangaol (32), warga Jalan Perluasan, Kabupaten Simalungun, nyaris bunuh diri di Taman Stadion Teladan. Beruntung aksi bunuh diri ini berhasil digagalkan tiga pelajar SMK Yayasan Dwi Warna Medan yang menyaksikan kejadian itu. Selanjutnya, ketiga pelajar itu membawa Kristina ke Mapolsekta Medan Kota yang kemudian dibawa berobat.

Kepada wartawan Sumut Pos, ibu satu anak ini mengaku stres karena ulah suaminya Jun Lubis (35), yang sudah enam lalu merantau ke Medan. Menurutnya, suaminya ke Medan untuk mencari nafkah sebagai tukang beca di kawasan Percut Sei Tuan. Sementara dirinya, selama ini terus bergantung hidup kepada kedua orangtuanya karena sang suami tak pernah memberinya nafkah.

Selanjutnya, dia memutuskan untuk menyusul suaminya ke Medan. Sebelum berangkat ke Medan, dia sempat menghubungi suaminya melalui telepon dan mereka pun sepakat bertemu Senin (14/11). Sesampainya di Medan, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja dia kembali menghubungi suaminya lewat telepon umum. Namun saat itu yang menerima telepon bukan suaminya, melainkan perempuan yang mengaku istri kedua suaminya. Mendengar perkataan tersebut, dia langsung mematikan telepon dan pergi ke Taman Stadion Teladan. Di sana, dia mengambil sebilah pisau lipat dari tasnya dan langsung menyayat tangan sebelah kirinya. Untung aksi itu diketahui ketiga pelajar yang langsung menolong Kristina.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota AKP S Simaremare saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Kristina adalah korban ketidakadilan suaminya Jun Lubis. Sementara sebilah pisau lipat yang digunakan untuk bunuh itu telah kita amankan,” jelasnya.(mag-10)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/