26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ternak Ayam Ganggu Ekosistem Lingkungan

MEDAN- Tim Yayasan Hayati Indonesia, melakukan kunjungan ke Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, meninjau lokasi budidaya tanaman unggul berupa pohon induk berbagai bibit tanaman yang sedang dikembangkan di kawasan tersebut, kemarin (14/11).

Dalam tinjauan itu, Tim Yayasan Hayati Indonesia menemukan adanya pencemaran lingkungan diduga berasal dari peternakan ayam di kawasan tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Hayati Indonesia Marwan Ashari Harahap, maraknya peternakan ayam di kawasan budidaya tanaman unggul, sangat berpotensi merusak ekosistem lingkungan.

“Keberadaan budidaya tanaman unggul berupa pohon induk yang ada di kawasan Desa Nogo Rejo harus dilindungi, dipertahankan dan dilestarikan keberadaan, karena kawasan tersebut merupakan asset daerah Sumut yang sangat penting bagi kemajuan dan peningkatan budidaya tanaman pertanian dan perkebunan di pentas nasional dan global,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Yayasan Hayati Indonesia meminta Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, serta pihak terkait lainnya, untuk segera menutup usaha peternakan ayam ilegal yang ada di Desa Nogo Rejo, apalagi sekarang ini sedang giat-giatnya membuka lahan peternakan baru yang disinyalir tanpa izin berpotensi.

, yang sewaktu-waktu dapat menilbulkan dampak terhadap lingkungan dan bertambahnya populasi lalat yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat setempat.

Marwan Ashari yang juga Sekretaris Umum Waspada Green Club (WGC) mengatakan, menjamurnya peternakan yang tidak memperhatikan kaedah pelestarian lingkungan, akan mengancam kelestarian budidaya tanaman unggul yang berada di kawasan Nogo Rejo, karena lalat-lalat dan hama yang muncul dari limbah peternakan mulai menyerang bibit tanaman unggul di kawasan tersebut. (uma)

MEDAN- Tim Yayasan Hayati Indonesia, melakukan kunjungan ke Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, meninjau lokasi budidaya tanaman unggul berupa pohon induk berbagai bibit tanaman yang sedang dikembangkan di kawasan tersebut, kemarin (14/11).

Dalam tinjauan itu, Tim Yayasan Hayati Indonesia menemukan adanya pencemaran lingkungan diduga berasal dari peternakan ayam di kawasan tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Hayati Indonesia Marwan Ashari Harahap, maraknya peternakan ayam di kawasan budidaya tanaman unggul, sangat berpotensi merusak ekosistem lingkungan.

“Keberadaan budidaya tanaman unggul berupa pohon induk yang ada di kawasan Desa Nogo Rejo harus dilindungi, dipertahankan dan dilestarikan keberadaan, karena kawasan tersebut merupakan asset daerah Sumut yang sangat penting bagi kemajuan dan peningkatan budidaya tanaman pertanian dan perkebunan di pentas nasional dan global,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Yayasan Hayati Indonesia meminta Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, serta pihak terkait lainnya, untuk segera menutup usaha peternakan ayam ilegal yang ada di Desa Nogo Rejo, apalagi sekarang ini sedang giat-giatnya membuka lahan peternakan baru yang disinyalir tanpa izin berpotensi.

, yang sewaktu-waktu dapat menilbulkan dampak terhadap lingkungan dan bertambahnya populasi lalat yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat setempat.

Marwan Ashari yang juga Sekretaris Umum Waspada Green Club (WGC) mengatakan, menjamurnya peternakan yang tidak memperhatikan kaedah pelestarian lingkungan, akan mengancam kelestarian budidaya tanaman unggul yang berada di kawasan Nogo Rejo, karena lalat-lalat dan hama yang muncul dari limbah peternakan mulai menyerang bibit tanaman unggul di kawasan tersebut. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/