27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Kebakaran di Belawan Dipicu Ilegal Tapping, Pertamina Pastikan Pendistribusian dan Stok BBM Aman

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) meminta kepada aparat penegak hukum, kepolisian untuk menindak tegas pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) atau illegal tapping, di pipa milik FT Medan Group-Belawan.

Akibat pencurian tersebut, memicu kebakaran hebat terjadi di pemukiman rumah padat penduduk di Kampung Kurnia, Lingkungan 10 Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Selasa (14/10/2023) siang, sekitar pukul 10.30 WIB.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menjelaskan mengantisipasi tidak terulang pencurian BBM menyebabkan kebakaran, maka diperlukan kesadaran dari warga sekitar terkait bahaya aksi illegal tapping ini. Karena, memicu kebakaran hebat seperti terjadi peristiwa ini.

“Kami memohon dukungan kepada aparat penegak hukum, untuk dapat bertindak tegas dan memproses secara hukum, terhadap pelaku aksi illegal tapping ini, secara serius. Sehingga aksi illegal tapping tidak terjadi lagi,” ungkap Satria kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Akibat kebakaran itu, dilaporkan 10 rumah warga dan dua kandang babi milik warga, hangus terbakar. Penyebab kebakaran diduga kuat karena pencurian BBM dari pipa milik PT Pertamina tersebut.

Dalam kebakaran ini, tidak menimbulkan korban jiwa. Sedangkan, babi di dalam 2 kadang tersebut, berhasil dievakuasi pemiliknya dibantu warga sekitar.

Di lokasi kebakaran tersebut, sudah berulang kali terjadi pencurian dari pipa BBM milik Pertamina, yang melawati kawasan pemukiman rumah yang terbakar itu.

Berdasarkan hasil pemantauan informasi yang didapatkan, di sekitar lokasi kebakaran ditemukan galian atau lobang pipa yang telah di rusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Berdasar informasi dari pihak patroli pipa, ledakan muncul disebabkan oleh menyambarnya api, yang berasal dari para pelaku yang sedang menghidupkan api rokok pada saat sedang melakukan Tapping di areal bawah jembatan tol.

“Kebakaran yang terjadi di ruas jalur pipa di Kampung Kurnia diakibatkan oleh adanya aksi illegal taping terhadap pipa penyalur BBM milik FT Medan Grup PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut,” kata Satria.

Satria mengungkapkan kondisi di lokasi kebakaran, api sudah bisa dipadamkan berkat dukungan tim penanggulangan kebakaran Pertamina bekerjasama dengan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan, telah berhasil memadamkan kebakaran.

“Dan kami, mengapresiasi kepada Tim Damkar Kota Medan yang membantu penanganan kebakaran,” kata Satria.

Atas peristiwa kebakaran itu, Satria memastikan stok BBM di FT Medan Grup dalam kondisi aman dan mencukupi, untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat, terutama wilayah Sumatera Utara.

“Seperti yang diketahui kejadian aksi illegal tapping ini telah terjadi beberapa kali dan telah menjadi fokus perhatian utama, bagi Pertamina dan pemangku kepentingan diantaranya aparat penegak hukum serta pemerintah,” kata Satria.

Atas peristiwa kebakaran tersebut, Pertamina juga memberikan bantuan kepada korban kebakaran, berupa LPG Bright Gas, beras, gula, telur, mi instan, minyak goreng, air mineral, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.

Penyaluran bantuan sembako ke dapur umum tersebut langsung diterima oleh Lurah Belawan Bahari, Daniel Saut Saroha, bersama warga yang terdampak kebakaran di Posko Bantuan Kebakaran.

“Saya ucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Patra Niaga yang sudah sigap dan tanggap terhadap warga dan korban kebakaran lainnya,” kata Daniel.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) meminta kepada aparat penegak hukum, kepolisian untuk menindak tegas pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) atau illegal tapping, di pipa milik FT Medan Group-Belawan.

Akibat pencurian tersebut, memicu kebakaran hebat terjadi di pemukiman rumah padat penduduk di Kampung Kurnia, Lingkungan 10 Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Selasa (14/10/2023) siang, sekitar pukul 10.30 WIB.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menjelaskan mengantisipasi tidak terulang pencurian BBM menyebabkan kebakaran, maka diperlukan kesadaran dari warga sekitar terkait bahaya aksi illegal tapping ini. Karena, memicu kebakaran hebat seperti terjadi peristiwa ini.

“Kami memohon dukungan kepada aparat penegak hukum, untuk dapat bertindak tegas dan memproses secara hukum, terhadap pelaku aksi illegal tapping ini, secara serius. Sehingga aksi illegal tapping tidak terjadi lagi,” ungkap Satria kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Akibat kebakaran itu, dilaporkan 10 rumah warga dan dua kandang babi milik warga, hangus terbakar. Penyebab kebakaran diduga kuat karena pencurian BBM dari pipa milik PT Pertamina tersebut.

Dalam kebakaran ini, tidak menimbulkan korban jiwa. Sedangkan, babi di dalam 2 kadang tersebut, berhasil dievakuasi pemiliknya dibantu warga sekitar.

Di lokasi kebakaran tersebut, sudah berulang kali terjadi pencurian dari pipa BBM milik Pertamina, yang melawati kawasan pemukiman rumah yang terbakar itu.

Berdasarkan hasil pemantauan informasi yang didapatkan, di sekitar lokasi kebakaran ditemukan galian atau lobang pipa yang telah di rusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Berdasar informasi dari pihak patroli pipa, ledakan muncul disebabkan oleh menyambarnya api, yang berasal dari para pelaku yang sedang menghidupkan api rokok pada saat sedang melakukan Tapping di areal bawah jembatan tol.

“Kebakaran yang terjadi di ruas jalur pipa di Kampung Kurnia diakibatkan oleh adanya aksi illegal taping terhadap pipa penyalur BBM milik FT Medan Grup PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut,” kata Satria.

Satria mengungkapkan kondisi di lokasi kebakaran, api sudah bisa dipadamkan berkat dukungan tim penanggulangan kebakaran Pertamina bekerjasama dengan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan, telah berhasil memadamkan kebakaran.

“Dan kami, mengapresiasi kepada Tim Damkar Kota Medan yang membantu penanganan kebakaran,” kata Satria.

Atas peristiwa kebakaran itu, Satria memastikan stok BBM di FT Medan Grup dalam kondisi aman dan mencukupi, untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat, terutama wilayah Sumatera Utara.

“Seperti yang diketahui kejadian aksi illegal tapping ini telah terjadi beberapa kali dan telah menjadi fokus perhatian utama, bagi Pertamina dan pemangku kepentingan diantaranya aparat penegak hukum serta pemerintah,” kata Satria.

Atas peristiwa kebakaran tersebut, Pertamina juga memberikan bantuan kepada korban kebakaran, berupa LPG Bright Gas, beras, gula, telur, mi instan, minyak goreng, air mineral, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.

Penyaluran bantuan sembako ke dapur umum tersebut langsung diterima oleh Lurah Belawan Bahari, Daniel Saut Saroha, bersama warga yang terdampak kebakaran di Posko Bantuan Kebakaran.

“Saya ucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Patra Niaga yang sudah sigap dan tanggap terhadap warga dan korban kebakaran lainnya,” kata Daniel.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/