25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

15 Jamaah Batal Umroh

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Sebanyak 15 orang dari 30 jamaah umroh Al-Fatih Tour and Travel gagal berangkat dari Kualanamu International Airport (KNIA) ke Madina dengan maskapai Saudiaarabia Airlines (SV 2073). Akibatnya, 15 jamaah umroh tersebut melaporkan kejadian ke ruang Airport Duty KNIA.

Mendapatkan pengaduan ini, Manager Airport Duty menengahi persoalan. Indra Lubis selaku Manager Aiport Duty mengungkapkan, gagalnya 15 jamaah umroh dari agen perjalanan Al-Fatih Tour and Travel bertolak ke Madina karena tidak lengkapnya identitas dari para jamaah. Agen perjalanan yang beralamat di Jalan Denai ini diketahui gagal menerbangkan 15 jamaah umroh tersebut pukul 14.00 WIBn
Namun, lanjut Indra, pihak travel Al-Fatih mau mengganti rugi untuk 15 jamaah umroh ini. “Setelah dicek, ternyata para jamaah umroh ini bermasalah didokumennya. Termasuk visa mereka belum keluar,” katanya, Minggu (14/12).

Sayangnya, Indra enggan membeberkan nama-nama jamaah umroh yang gagal berangkat tersebut. “Asal jamaah dari Panyabungan Madina, Aceh, Medan dan Langkat,” ungkapnya.

Seorang keluarga jemaah Umroh, Muhammad Harahap merasa tertipu dan kesal akibat istri dan mertuanya gagal berangkat umroh. Pasalnya, sebelum berangkat, pihaknya mendapatkan kepastian dengan menerima sambungan selular sebanyak 3 kali.

Selain itu, pihaknya juga telah melunasi seluruh biaya keberangkatan umroh sebesar Rp18 juta per orang. “Minggu (14/12) kami sudah ditelpon akan berangkat pukul 10.00 WIB, terus ditelpon lagi pukul 12.00 WIB akhirnya jam 2 siang. Surat pemberitahuan keberangkatan juga,” ungkapnya.

Padahal, pihaknya sudah datang ke bandara dengan perlengkapan umroh. Dengan gagal berangkatnya istri dan mertuanya ini, ia mengaku merasa malu dengan warga lingkungan rumahnya. “Kami berharap pihak terkait supaya menindak agen perjalanan Al-Fatih Tour and Travel ini karena tidak propesional,” ungkapnya.

Sementara, Direktur PT Al-Fatih Gema Insani Tour & Travel H Sutrisno Gatot Susanto LC MM dalam pertemuan di ruang Duty Airprot lantai II KNIA beralasan hal yang sama. Artinya, 15 orang jamaah gagal berangkat tersebut karena persoalan visa yang belum dikeluarkan dari Arab Saudi. “Baru tadi taunya, itupun setelah sampai di bandara,” jelasnya.

Meski demikian, ia tetap bertanggung jawab atas 15 jamaah umroh yang batal bertolak ke Mandina itu. Bentuk tanggung jawab itu, kata dia, dana kerugian jemaah umroh akan dipulangkan seluruhnya. “Dikembalikan dua kali lipat perorang, paling lambat hari Senin (15/12). Sebagai jaminan, saya serahkan satu unit mobil Avanza,” jelas Sutrisno.

Mendengar penjelasan tersebut, meski berat hati 15 jamaah umroh tersebut menyetujui kesapakatannya dengan membubuhi tanda tangan di atas materai. Merekapun beranjak pulang dari KNIA sembari membawa barang masing-masing yang sudah terlihat memakai baju putih.(ted/adz)

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Sebanyak 15 orang dari 30 jamaah umroh Al-Fatih Tour and Travel gagal berangkat dari Kualanamu International Airport (KNIA) ke Madina dengan maskapai Saudiaarabia Airlines (SV 2073). Akibatnya, 15 jamaah umroh tersebut melaporkan kejadian ke ruang Airport Duty KNIA.

Mendapatkan pengaduan ini, Manager Airport Duty menengahi persoalan. Indra Lubis selaku Manager Aiport Duty mengungkapkan, gagalnya 15 jamaah umroh dari agen perjalanan Al-Fatih Tour and Travel bertolak ke Madina karena tidak lengkapnya identitas dari para jamaah. Agen perjalanan yang beralamat di Jalan Denai ini diketahui gagal menerbangkan 15 jamaah umroh tersebut pukul 14.00 WIBn
Namun, lanjut Indra, pihak travel Al-Fatih mau mengganti rugi untuk 15 jamaah umroh ini. “Setelah dicek, ternyata para jamaah umroh ini bermasalah didokumennya. Termasuk visa mereka belum keluar,” katanya, Minggu (14/12).

Sayangnya, Indra enggan membeberkan nama-nama jamaah umroh yang gagal berangkat tersebut. “Asal jamaah dari Panyabungan Madina, Aceh, Medan dan Langkat,” ungkapnya.

Seorang keluarga jemaah Umroh, Muhammad Harahap merasa tertipu dan kesal akibat istri dan mertuanya gagal berangkat umroh. Pasalnya, sebelum berangkat, pihaknya mendapatkan kepastian dengan menerima sambungan selular sebanyak 3 kali.

Selain itu, pihaknya juga telah melunasi seluruh biaya keberangkatan umroh sebesar Rp18 juta per orang. “Minggu (14/12) kami sudah ditelpon akan berangkat pukul 10.00 WIB, terus ditelpon lagi pukul 12.00 WIB akhirnya jam 2 siang. Surat pemberitahuan keberangkatan juga,” ungkapnya.

Padahal, pihaknya sudah datang ke bandara dengan perlengkapan umroh. Dengan gagal berangkatnya istri dan mertuanya ini, ia mengaku merasa malu dengan warga lingkungan rumahnya. “Kami berharap pihak terkait supaya menindak agen perjalanan Al-Fatih Tour and Travel ini karena tidak propesional,” ungkapnya.

Sementara, Direktur PT Al-Fatih Gema Insani Tour & Travel H Sutrisno Gatot Susanto LC MM dalam pertemuan di ruang Duty Airprot lantai II KNIA beralasan hal yang sama. Artinya, 15 orang jamaah gagal berangkat tersebut karena persoalan visa yang belum dikeluarkan dari Arab Saudi. “Baru tadi taunya, itupun setelah sampai di bandara,” jelasnya.

Meski demikian, ia tetap bertanggung jawab atas 15 jamaah umroh yang batal bertolak ke Mandina itu. Bentuk tanggung jawab itu, kata dia, dana kerugian jemaah umroh akan dipulangkan seluruhnya. “Dikembalikan dua kali lipat perorang, paling lambat hari Senin (15/12). Sebagai jaminan, saya serahkan satu unit mobil Avanza,” jelas Sutrisno.

Mendengar penjelasan tersebut, meski berat hati 15 jamaah umroh tersebut menyetujui kesapakatannya dengan membubuhi tanda tangan di atas materai. Merekapun beranjak pulang dari KNIA sembari membawa barang masing-masing yang sudah terlihat memakai baju putih.(ted/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/