25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Jembatan Glugur Terganjal Lahan

MEDAN-Terhentinya pembangunan jembatan Glugur yang berada di Jl H Adam Malik, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, disebabkan belum selesainya masalah pembebasan lahan milik warga di sekitar jembatan. Hal itu dikatakan Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri.  “Masalah pembebasan tanah belum selesai. Itu yang menyebabkan pembangunan jembatan terhenti,” ujarnya saat ditemui usai peresmian Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor Medan, Selasa (15/1) siang.  Syaiful mengakui tanah milik warga di sekitar areal jembatan memang bersertifikat. Untuk itu, pihaknya masih mengupayakan agar warga mau membebaskan lahannya dengan nilai ganti rugi yang sudah disiapkan. “Ya, kita masih mengupayakan agar warga mau membebaskan lahan tersebut. Namun sampai sekarang warga belum mau membebaskan tanah mereka,” ungkapnya.

Dia berjanji, secepatnya pembangunan jembatan akan kembali dilanjutkan, itupun jika warga sudah mau membebaskan lahannya. “Ada penolakan, ada pendekatan. Kita akan upayakan agar pembangunan kembali dilanjutkan. Kita usahakan agar Pengadilan yang memutuskan mengenai pembebasan lahan tersebut,” ujar Syaiful.

Soal besaran ganti rugi yang ditawarkan kepada warga, Syaiful tidak mengetahui nilainya. “Mengenai ganti rugi saya tidak tau berapa jumlahnya. Sepertinya gak perlu dijajaki lagi masalah harganya,” pungkas Syaiful.

Sebagaimana diketahui, pembangunan jembatan Glugur di bawah Dinas Bina Marga Kota Medan saat ini masih terhenti, karena sejumlah warga yang memiliki sertifikat resmi kepemilikan tanah belum mau membebaskan tanah mereka.

Lambatnya penyelesaian pembangunan jembatan tersebut akhirnya membuat sejumlah aliansi gerakan berang. Kemarin, puluhan pedemo dari masyarakat dan mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Elemen Rakyat Mahasiswa (Geram) Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi di jembatan Glugur.
Kordinator Aksi, Aswan Nasution mengatakan, mereka menggelar aksi karena masyarakat dan pengguna jalan banyak mengeluh lambatnya penyelesaian pembangunan jembatan Glugur Medan. Menurutnya, pengerjaan jembatan juga tidak memiliki verifikasi yang jelas keabsahan tender proyek yang dikerjakan oleh kontraktor melalui Dinas Bina Marga Kota Medan tersebut.

Dikatakan Aswan, jembatan Glugur telah dihentikan pengerjaannya oleh pihak kontraktor dan Dinas Bina Marga Kota Medan. “Di lokasi jembatan tersebut prasarana fasilitas umumnya dan keadaan jembatannya rusak, bahkan hanya dibatasi seng yang tidak kokoh. Keadaan ini pastinya sangat merugikan masyarakat dan merugikan negara,” katanya. (ial)

MEDAN-Terhentinya pembangunan jembatan Glugur yang berada di Jl H Adam Malik, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, disebabkan belum selesainya masalah pembebasan lahan milik warga di sekitar jembatan. Hal itu dikatakan Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri.  “Masalah pembebasan tanah belum selesai. Itu yang menyebabkan pembangunan jembatan terhenti,” ujarnya saat ditemui usai peresmian Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor Medan, Selasa (15/1) siang.  Syaiful mengakui tanah milik warga di sekitar areal jembatan memang bersertifikat. Untuk itu, pihaknya masih mengupayakan agar warga mau membebaskan lahannya dengan nilai ganti rugi yang sudah disiapkan. “Ya, kita masih mengupayakan agar warga mau membebaskan lahan tersebut. Namun sampai sekarang warga belum mau membebaskan tanah mereka,” ungkapnya.

Dia berjanji, secepatnya pembangunan jembatan akan kembali dilanjutkan, itupun jika warga sudah mau membebaskan lahannya. “Ada penolakan, ada pendekatan. Kita akan upayakan agar pembangunan kembali dilanjutkan. Kita usahakan agar Pengadilan yang memutuskan mengenai pembebasan lahan tersebut,” ujar Syaiful.

Soal besaran ganti rugi yang ditawarkan kepada warga, Syaiful tidak mengetahui nilainya. “Mengenai ganti rugi saya tidak tau berapa jumlahnya. Sepertinya gak perlu dijajaki lagi masalah harganya,” pungkas Syaiful.

Sebagaimana diketahui, pembangunan jembatan Glugur di bawah Dinas Bina Marga Kota Medan saat ini masih terhenti, karena sejumlah warga yang memiliki sertifikat resmi kepemilikan tanah belum mau membebaskan tanah mereka.

Lambatnya penyelesaian pembangunan jembatan tersebut akhirnya membuat sejumlah aliansi gerakan berang. Kemarin, puluhan pedemo dari masyarakat dan mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Elemen Rakyat Mahasiswa (Geram) Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi di jembatan Glugur.
Kordinator Aksi, Aswan Nasution mengatakan, mereka menggelar aksi karena masyarakat dan pengguna jalan banyak mengeluh lambatnya penyelesaian pembangunan jembatan Glugur Medan. Menurutnya, pengerjaan jembatan juga tidak memiliki verifikasi yang jelas keabsahan tender proyek yang dikerjakan oleh kontraktor melalui Dinas Bina Marga Kota Medan tersebut.

Dikatakan Aswan, jembatan Glugur telah dihentikan pengerjaannya oleh pihak kontraktor dan Dinas Bina Marga Kota Medan. “Di lokasi jembatan tersebut prasarana fasilitas umumnya dan keadaan jembatannya rusak, bahkan hanya dibatasi seng yang tidak kokoh. Keadaan ini pastinya sangat merugikan masyarakat dan merugikan negara,” katanya. (ial)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/