26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

34.840 Dosis Vaksin Covid Tiba di Sumut, Masih untuk Nakes

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 34.840 vial atau dosis vaksin Sinovac kembali diterima Provinsi Sumatera Utara, Jumat (15/1). Kebutuhan vaksin sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19 ini, masih diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Sumut. Namun, pendistribusiannya ke kabupaten kota di Sumut masih menunggu instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

Sekdaprovsu, R Sabrina kepada wartawan usai menerima vaksin tersebut mengatakan, sampai saat ini total vaksin yang telah diterima Sumut sebanyak 74.840 dosis. “Vaksin pertama kali yang kita terima itu sebanyak 40 ribu vial. Dan yang kedua ini, 34.840 vial. Jadi untuk jatah Sumut pada gelombang satu ini tercukupi,” kata Sabrina di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan.

Sabrina memastikan, vaksin Sinovac yang telah diterima akan diperuntukkan bagi seluruh nakes yang tersebar di 33 kabupaten dan kota yang ada. Diketahui jumlah nakes di Sumut sebanyak 72.451 orang. “Ini diutamakan untuk nakes kita yang sebanyak 72 ribuan. Tapi tentu saja kita berharap lagi selebihnya, sesuai dengan jadwal-jadwal yang diatur pusat,” tuturnya.

Menurut dia, vaksin yang diterima dengan sisa vaksin yang ada, rencana mulai akan didistribusikan pada Februari 2021. “Secara keseluruhan kabupaten/kota nanti akan kita sebarkan awal Februari, akan mencakup seluruh kabupaten/kota di Sumut,” ujarnya.

Terkait alat pendingin (cold storage) di kabupaten/kota, berdasarkan hasil pengamatan Dinas Kesehatan Sumut di setiap daerah, seluruhnya sudah memadai. “Ada sudah. Sebelumnya sudah lakukan survey awal. Kemudian kita lakukan supervisi supaya di tempat sana ada penyediaan. Karena nanti sia-sia vaksin kita, kalau tidak dipersiapkan saran dan prasarana penyimpanannya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menyampaikan, usai vaksinasi perdana, vaksinasi dilakukan di wilayah Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang). Selanjutnya, akan dilaksanakan di 30 kabupaten/kota di luar Mebidang.

Alwi mengatakan, selain menyiapkan cold storage, pihaknya juga telah melatih tenaga vaksinator sebanyak 1.500 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Pemprov juga telah berkoordinasi dengan kabupaten/kota mengenai kesiapan vaksinasi.

Dikatakan Alwi, tidak hanya memberikan vaksin, tenaga medis juga harus siap apabila terjadi kejadian ikutan dan reaksi simpang (KIPI). Adapun beberapa reaksi yang kemungkinan akan terjadi antara lain, nyeri, demam dan lain sebagainya. Namun hal tersebut masih wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. “Selain itu, kesiapan seperti, logistik vaksinator dan pendukung pelaksanaan vaksinasi juga sudah disiapkan,” ujar Alwi.

Usai diterima, vaksin kemudian dibawa ke Gudang Farmasi Dinkes Sumut di Jalan Thamrin Medan oleh sejumlah personel Brimob bersenjata. Sebelumnya, personel Brimob mengawal ketat distribusi vaksin mulai dari Bandara Kualanamu Internasional, hingga Posko Satgas Covid-19 Sumut di Jalan Sudirman Medan.

Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono mengatakan, ada 23 personel Brimob yang dikerahkan dengan dibantu personel Ditlantas dan Ditpamobvit Polda Sumut. “Kita terima sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah kita cek, kita langsung bergerak ke rumah dinas gubernur yang diterima Sekda Pemprovsu dan setelah itu langsung ke tempat penyimpanan. Selama proses pengawalan tidak ada mendapatkan hambatan yang berarti,” ujar Heriyono di Gudang Farmasi Dinkes Sumut.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinkes Sumut, Sri Suriani Purnamawati menyampaikan, untuk alokasi dan distribusi 34.840 vial vaksin tersebut masih menunggu instruksi dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI. “Masih menungg, karena pemberian vaksin ini kan (dilakukan) dua kali,” kata Sri saat ditemui di kantornya, kemarin.

Sri mengatakan, dengan tambahan vaksin tersebut, totalnya Sumut telah menerima 74.840 vial. Sebelumnya, pada tahap satu termin satu telah menerima 40.000 vial pada Selasa (5/1), dan sudah didistribusikan 34.060 vial ke Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang). “Sisanya (5.940 vial) masih disimpan digudang dan juga 34.840 vial yang baru diterima,” kata Sri.

enurut Sri, alokasi 74.840 vial tahap satu ini diperuntukkan kepada sekitar 37 ribu sumber daya manusia kesehatan (SDMK). Artinya, per orang diberikan 2 vaksin. “Jangkauan vaksinasi bagi SDMK telah melebar, sehingga bukan hanya ditujukan bagi tenaga kesehata saja melainkan juga ditambah SDM yang bekerja di bidang kesehatan. Namun, hingga saat ini proses pendataan masih terus dilakukan dan jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah,” ujar dia.

Ia menambahkan, para SDMK nantinya kalau memenuhi kriteria akan menerima vaksin dan mendapatkan SMS. Sebab data yang masuk sejauh ini masih data awal. “Apabila (SDMK) ternyata memiliki komorbid, nanti akan terseleksi dan tidak akan mendapatkan SMS,” pungkas Sri. (prn/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 34.840 vial atau dosis vaksin Sinovac kembali diterima Provinsi Sumatera Utara, Jumat (15/1). Kebutuhan vaksin sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19 ini, masih diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Sumut. Namun, pendistribusiannya ke kabupaten kota di Sumut masih menunggu instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

Sekdaprovsu, R Sabrina kepada wartawan usai menerima vaksin tersebut mengatakan, sampai saat ini total vaksin yang telah diterima Sumut sebanyak 74.840 dosis. “Vaksin pertama kali yang kita terima itu sebanyak 40 ribu vial. Dan yang kedua ini, 34.840 vial. Jadi untuk jatah Sumut pada gelombang satu ini tercukupi,” kata Sabrina di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan.

Sabrina memastikan, vaksin Sinovac yang telah diterima akan diperuntukkan bagi seluruh nakes yang tersebar di 33 kabupaten dan kota yang ada. Diketahui jumlah nakes di Sumut sebanyak 72.451 orang. “Ini diutamakan untuk nakes kita yang sebanyak 72 ribuan. Tapi tentu saja kita berharap lagi selebihnya, sesuai dengan jadwal-jadwal yang diatur pusat,” tuturnya.

Menurut dia, vaksin yang diterima dengan sisa vaksin yang ada, rencana mulai akan didistribusikan pada Februari 2021. “Secara keseluruhan kabupaten/kota nanti akan kita sebarkan awal Februari, akan mencakup seluruh kabupaten/kota di Sumut,” ujarnya.

Terkait alat pendingin (cold storage) di kabupaten/kota, berdasarkan hasil pengamatan Dinas Kesehatan Sumut di setiap daerah, seluruhnya sudah memadai. “Ada sudah. Sebelumnya sudah lakukan survey awal. Kemudian kita lakukan supervisi supaya di tempat sana ada penyediaan. Karena nanti sia-sia vaksin kita, kalau tidak dipersiapkan saran dan prasarana penyimpanannya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menyampaikan, usai vaksinasi perdana, vaksinasi dilakukan di wilayah Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang). Selanjutnya, akan dilaksanakan di 30 kabupaten/kota di luar Mebidang.

Alwi mengatakan, selain menyiapkan cold storage, pihaknya juga telah melatih tenaga vaksinator sebanyak 1.500 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Pemprov juga telah berkoordinasi dengan kabupaten/kota mengenai kesiapan vaksinasi.

Dikatakan Alwi, tidak hanya memberikan vaksin, tenaga medis juga harus siap apabila terjadi kejadian ikutan dan reaksi simpang (KIPI). Adapun beberapa reaksi yang kemungkinan akan terjadi antara lain, nyeri, demam dan lain sebagainya. Namun hal tersebut masih wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. “Selain itu, kesiapan seperti, logistik vaksinator dan pendukung pelaksanaan vaksinasi juga sudah disiapkan,” ujar Alwi.

Usai diterima, vaksin kemudian dibawa ke Gudang Farmasi Dinkes Sumut di Jalan Thamrin Medan oleh sejumlah personel Brimob bersenjata. Sebelumnya, personel Brimob mengawal ketat distribusi vaksin mulai dari Bandara Kualanamu Internasional, hingga Posko Satgas Covid-19 Sumut di Jalan Sudirman Medan.

Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono mengatakan, ada 23 personel Brimob yang dikerahkan dengan dibantu personel Ditlantas dan Ditpamobvit Polda Sumut. “Kita terima sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah kita cek, kita langsung bergerak ke rumah dinas gubernur yang diterima Sekda Pemprovsu dan setelah itu langsung ke tempat penyimpanan. Selama proses pengawalan tidak ada mendapatkan hambatan yang berarti,” ujar Heriyono di Gudang Farmasi Dinkes Sumut.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinkes Sumut, Sri Suriani Purnamawati menyampaikan, untuk alokasi dan distribusi 34.840 vial vaksin tersebut masih menunggu instruksi dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI. “Masih menungg, karena pemberian vaksin ini kan (dilakukan) dua kali,” kata Sri saat ditemui di kantornya, kemarin.

Sri mengatakan, dengan tambahan vaksin tersebut, totalnya Sumut telah menerima 74.840 vial. Sebelumnya, pada tahap satu termin satu telah menerima 40.000 vial pada Selasa (5/1), dan sudah didistribusikan 34.060 vial ke Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang). “Sisanya (5.940 vial) masih disimpan digudang dan juga 34.840 vial yang baru diterima,” kata Sri.

enurut Sri, alokasi 74.840 vial tahap satu ini diperuntukkan kepada sekitar 37 ribu sumber daya manusia kesehatan (SDMK). Artinya, per orang diberikan 2 vaksin. “Jangkauan vaksinasi bagi SDMK telah melebar, sehingga bukan hanya ditujukan bagi tenaga kesehata saja melainkan juga ditambah SDM yang bekerja di bidang kesehatan. Namun, hingga saat ini proses pendataan masih terus dilakukan dan jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah,” ujar dia.

Ia menambahkan, para SDMK nantinya kalau memenuhi kriteria akan menerima vaksin dan mendapatkan SMS. Sebab data yang masuk sejauh ini masih data awal. “Apabila (SDMK) ternyata memiliki komorbid, nanti akan terseleksi dan tidak akan mendapatkan SMS,” pungkas Sri. (prn/ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/