30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kenali Gejala Infeksi Covid-19 pada Mata, Muncul Keluhan Mata Merah, Berair, dan Belekan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penularan infeksi Covid-19 disebut bisa menular lewat mata. Penularan virus corona ini sering dikaitkan dengan penyakit konjungtivitis, yaitu penyakit mata yang akan menimbulkan keluhan mata merah, berair, dan belekan.

YOUTUBE: dr Delfi SpM (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran USU mengatakan ada penelitian yang menyebutkan ada penularan Covid-19 melalui mata, lewat streaming video youtube saat ngobrol sehat bersama Prof Delfitri Munir baru-baru ini.

Menurut dr Delfi SpM (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran USU sejumlah penelitian perbandingan telah dilakukan terkait penyebab kematian SARS-Cov (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus) yang terjadi tahun 2003, dan MERS-Cov (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) tahun 2012. Penelitian dilakukan karena penyebab kematiannya cukup tinggi akibat sama-sama dari coronavirus.

“Nah, ternyata dari dua penelitian tersebut penyebab kematian akibat penularan melalui mata belum disampaikan secara jelas. Walaupun dari beberapa laporan penelitian lain dikatakan bahwa gejala awal dari 6 laporan pertama yang meninggal itu, 1 datang dari gangguan konjungtivitis,” ungkap dr Delfi melalui streaming video youtube saat ngobrol sehat bersama Prof Delfitri Munir baru-baru ini.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Pemerintah Tiongkok mewajibkan setiap tenaga kesehatan menggunakan kacamata pelindung dalam menangani pasien Covid-19. Terlebih, dari WHO sendiri ada panduan untuk menggunakan kacamata pelindung atau face shield dan bahkan tidak menyentuh membran mukosa mata.

Kata Delfi, gejala penularan Covid-19 melalui mata yang dialami seperti mata ada yang mengganjal. Mata merah, berair bahkan pedih, sehingga sering dikaitkan dengan gejala penyakit konjungtivitis.

Meski dari beberapa penelitian terkait penyakit mata dan publikasinya masih jarang —karena mungkin tidak mengancam nyawa dibanding dengan penyakit infeksi saluran pernapasan—, tapi belum bisa disangkal bagaimana konjungtivitis itu terjadi pada kasus Covid-19.

“Upaya jika mengalami konjungtivitis saat pandemi ini, maka jangan sering menyentuh membran mukosa mata. Misalnya, mengucek mata (secara langsung dengan kondisi tangan tidak steril atau belum cuci tangan pakai sabun),” sebutnya.

Diungkapkan dia, menurut beberapa penelitian yang dilakukan terkait konjungtivitis yang dikaitkan dengan SARS-Cov maupun MERS-Cov, peneliti sendiri masih bingung dan memang belum terbukti. “Ada beberapa hal yang belum terjawab sampai saat ini, pertama karena terlalu kecil media virus corona yang diambil. Kedua, memang tidak ada coronavirus karena hasilnya negatif. Namun demikian, sampai saat ini belum terjawab secara pasti,” tukasnya.

Prof Delfitri Munir menuturkan, konjungtivitis disebut dapat menjadi tanda seseorang telah terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Maka dari itu, jika mengalami penyakit tersebut sebaiknya periksakan ke dokter agar kondisi dapat dipastikan.

Kasus Baru Covid Meningkat

Sementara itu, kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih terus bertambah. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Senin (15/2), kasus baru terkonfirmasi positif bertambah 134 orang dan sembuh 117 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, 134 kasus baru positif diperoleh dari 11 kabupaten/kota. Sementara ini, total kasusnya 22.999 orang. Jumlah terbanyak diperoleh dari Medan 67 orang dan Deliserdang 41 orang.

“Sedangkan 117 kasus baru yang sembuh didapatkan dari 10 kabupaten/kota dengan akumulasi saat ini 19.758 orang. Angka kesembuhan paling banyak berasal dari Deliserdang 73 orang dan Medan 13 orang,” ungkap Aris, Senin sore.

Terkait angka kematian Covid-19, sambung dia, kembali bertambah 5 kasus baru yaitu dari Medan 1 orang, Pematangsiantar 1 orang, Deliserdang 1 orang, Dairi 1 orang dan Samosir 1 orang. Dengan penambahan tersebut, akumulasinya menjadi 786 orang meninggal. Untuk kasus suspek berbeda, karena berkurang sebanyak 50 kasus dengan akumulasi 642 orang.

“Angka penderita aktif Covid-19 saat ini berjumlah 2.455 orang, meningkat dibanding sehari sebelumnya 2.443 orang. Dari jumlah (2.455 orang) tersebut, 675 orang isolasi di rumah sakit dan 1.780 isolasi mandiri,” ujarnya.

Lebih lajut Aris mengatakan, terkait vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) Sumut, saat ini sudah mencapai 45.100 orang atau 63,5% dari sasaran 71.058 orang. Jumlah ini mencakup 32 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksin dosis 1, sedangkan 1 daerah yang belum melakukan yaitu Nias Barat. Sementara, jumlah nakes yang ditunda vaksin 14.132 orang.

“Jumlah terbanyak nakes divaksin dosis 1 yaitu Medan 15.291 orang dari 18.729 sasaran vaksinasi . Kemudian, Deli Serdang 4.147 dengan sasaran 4.874 orang, Langkat 2.297 orang dari 3.923 orang dan Simalungun 2.089 orang dari 2.293 sasaran vaksinasi,” beber dia.

Ia menambahkan, untuk jumlah nakes yang sudah disuntik dosis 2 sebanyak 10.102 orang. Jumlah ini meliputi 4 daerah yakni Medan 7.065 nakes, Deli Serdang 1.838 nakes, Binjai 711 nakes, dan Simalungun 547 nakes. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penularan infeksi Covid-19 disebut bisa menular lewat mata. Penularan virus corona ini sering dikaitkan dengan penyakit konjungtivitis, yaitu penyakit mata yang akan menimbulkan keluhan mata merah, berair, dan belekan.

YOUTUBE: dr Delfi SpM (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran USU mengatakan ada penelitian yang menyebutkan ada penularan Covid-19 melalui mata, lewat streaming video youtube saat ngobrol sehat bersama Prof Delfitri Munir baru-baru ini.

Menurut dr Delfi SpM (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran USU sejumlah penelitian perbandingan telah dilakukan terkait penyebab kematian SARS-Cov (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus) yang terjadi tahun 2003, dan MERS-Cov (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) tahun 2012. Penelitian dilakukan karena penyebab kematiannya cukup tinggi akibat sama-sama dari coronavirus.

“Nah, ternyata dari dua penelitian tersebut penyebab kematian akibat penularan melalui mata belum disampaikan secara jelas. Walaupun dari beberapa laporan penelitian lain dikatakan bahwa gejala awal dari 6 laporan pertama yang meninggal itu, 1 datang dari gangguan konjungtivitis,” ungkap dr Delfi melalui streaming video youtube saat ngobrol sehat bersama Prof Delfitri Munir baru-baru ini.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Pemerintah Tiongkok mewajibkan setiap tenaga kesehatan menggunakan kacamata pelindung dalam menangani pasien Covid-19. Terlebih, dari WHO sendiri ada panduan untuk menggunakan kacamata pelindung atau face shield dan bahkan tidak menyentuh membran mukosa mata.

Kata Delfi, gejala penularan Covid-19 melalui mata yang dialami seperti mata ada yang mengganjal. Mata merah, berair bahkan pedih, sehingga sering dikaitkan dengan gejala penyakit konjungtivitis.

Meski dari beberapa penelitian terkait penyakit mata dan publikasinya masih jarang —karena mungkin tidak mengancam nyawa dibanding dengan penyakit infeksi saluran pernapasan—, tapi belum bisa disangkal bagaimana konjungtivitis itu terjadi pada kasus Covid-19.

“Upaya jika mengalami konjungtivitis saat pandemi ini, maka jangan sering menyentuh membran mukosa mata. Misalnya, mengucek mata (secara langsung dengan kondisi tangan tidak steril atau belum cuci tangan pakai sabun),” sebutnya.

Diungkapkan dia, menurut beberapa penelitian yang dilakukan terkait konjungtivitis yang dikaitkan dengan SARS-Cov maupun MERS-Cov, peneliti sendiri masih bingung dan memang belum terbukti. “Ada beberapa hal yang belum terjawab sampai saat ini, pertama karena terlalu kecil media virus corona yang diambil. Kedua, memang tidak ada coronavirus karena hasilnya negatif. Namun demikian, sampai saat ini belum terjawab secara pasti,” tukasnya.

Prof Delfitri Munir menuturkan, konjungtivitis disebut dapat menjadi tanda seseorang telah terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Maka dari itu, jika mengalami penyakit tersebut sebaiknya periksakan ke dokter agar kondisi dapat dipastikan.

Kasus Baru Covid Meningkat

Sementara itu, kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih terus bertambah. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Senin (15/2), kasus baru terkonfirmasi positif bertambah 134 orang dan sembuh 117 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, 134 kasus baru positif diperoleh dari 11 kabupaten/kota. Sementara ini, total kasusnya 22.999 orang. Jumlah terbanyak diperoleh dari Medan 67 orang dan Deliserdang 41 orang.

“Sedangkan 117 kasus baru yang sembuh didapatkan dari 10 kabupaten/kota dengan akumulasi saat ini 19.758 orang. Angka kesembuhan paling banyak berasal dari Deliserdang 73 orang dan Medan 13 orang,” ungkap Aris, Senin sore.

Terkait angka kematian Covid-19, sambung dia, kembali bertambah 5 kasus baru yaitu dari Medan 1 orang, Pematangsiantar 1 orang, Deliserdang 1 orang, Dairi 1 orang dan Samosir 1 orang. Dengan penambahan tersebut, akumulasinya menjadi 786 orang meninggal. Untuk kasus suspek berbeda, karena berkurang sebanyak 50 kasus dengan akumulasi 642 orang.

“Angka penderita aktif Covid-19 saat ini berjumlah 2.455 orang, meningkat dibanding sehari sebelumnya 2.443 orang. Dari jumlah (2.455 orang) tersebut, 675 orang isolasi di rumah sakit dan 1.780 isolasi mandiri,” ujarnya.

Lebih lajut Aris mengatakan, terkait vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) Sumut, saat ini sudah mencapai 45.100 orang atau 63,5% dari sasaran 71.058 orang. Jumlah ini mencakup 32 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksin dosis 1, sedangkan 1 daerah yang belum melakukan yaitu Nias Barat. Sementara, jumlah nakes yang ditunda vaksin 14.132 orang.

“Jumlah terbanyak nakes divaksin dosis 1 yaitu Medan 15.291 orang dari 18.729 sasaran vaksinasi . Kemudian, Deli Serdang 4.147 dengan sasaran 4.874 orang, Langkat 2.297 orang dari 3.923 orang dan Simalungun 2.089 orang dari 2.293 sasaran vaksinasi,” beber dia.

Ia menambahkan, untuk jumlah nakes yang sudah disuntik dosis 2 sebanyak 10.102 orang. Jumlah ini meliputi 4 daerah yakni Medan 7.065 nakes, Deli Serdang 1.838 nakes, Binjai 711 nakes, dan Simalungun 547 nakes. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/