25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terbuai Janji, Siswi SMP Hamil

POLRESTA MEDAN- Terbuai janji akan dinikahi, Melati (14), bukan nama sebenarnya, rela memberikan kegadisannya kepada pacarnya Anto (16), warga Pasar VII, Padang Bulan, Medan Baru. Namun, setelah Melati hamil, Anto pun ingkar janji, tak bersedia menikahi Melati. Karena ingkar, Melati bersama keluarganya melaporkan Anti ke polisi, Selasa (15/3) sore pukul 15.00 WIB.

Peristiwa itu berawal setelah perkenalan mereka setahun lalu. Kebetulan, jarak rumah keduanya tak terlalu jauh. Melati tinggal di Pasar III, Padang Bulan, sedangkan Anto di Pasar VII, Padang Bulan. Karenanya, mereka sering bertemu dan sepakat menjalin hubungan asmara.

Semakin lama, hubungan keduanya semakin mendalam, hingga Anto nekad membawa Bunga ke sebuah hotel kelas melati di kawasan Padang Bulan, Medan. Di sana Anto merayu Melati agar mau melakukan hubungan layaknya suami istri. Awalnya, permintaan itu ditolak. Namun, setelah dijanjikan akan dinikahi, akhirnya Melati tak kuasa menolak permintaan pujaan hatinya itu.

Bunga yang masih duduk di kelas III SLTP ini pun hanya bisa pasrah saat Anto merenggut kegadisannya. Setelah melampiaskan birahinya, Anto mengantar Bunga kembali kerumahnya.

Ternyata, perbuatan terlarang itu mereka ulangi lagi pada seminggu kemudian. Kali ini, Anti mengajak Melati ke pemandian alam Sembahe. Di sana Anto dan Melati kembali mengulangi perbuatannya hingga beberapa kali.
Karena sudah terlalu sering berhubungan badan, akhirnya Melati hamil. Melati kemudian memberitahukan kehamilannya kepada Anto. Saat itu, Anto dengan enteng menanggapi pengakuan Melati. Karena respon pacarnya kurang mengenakkan hati Melati, dia pun mengadukan hal itu kepada orangtuanya. Ayah Melati mendadak gusar dan langsung mendatangi keluarga Anto. Didampingi keluarganya, awalnya Anto berjanji akan menikahi Melati, namun setelah perut Bunga semakin membesar, Anto malah menolak menikahi Bunga. “Alasan mereka belum cukup umur, jadi ini bagaimana sudah kayak gini,” tukasnya.

Kesal dengan ulah Anto, didampingi keluarga melati kemudian mendatanghi Polresta Medan untuk membuat pengaduan. Sementara, Kanit Judisila Polresta Medan AKP Aaron Siahaan mengaku telah menerima laporan korban. “Kita lidik dulu bos, ok” tegasnya.(mag-8)

POLRESTA MEDAN- Terbuai janji akan dinikahi, Melati (14), bukan nama sebenarnya, rela memberikan kegadisannya kepada pacarnya Anto (16), warga Pasar VII, Padang Bulan, Medan Baru. Namun, setelah Melati hamil, Anto pun ingkar janji, tak bersedia menikahi Melati. Karena ingkar, Melati bersama keluarganya melaporkan Anti ke polisi, Selasa (15/3) sore pukul 15.00 WIB.

Peristiwa itu berawal setelah perkenalan mereka setahun lalu. Kebetulan, jarak rumah keduanya tak terlalu jauh. Melati tinggal di Pasar III, Padang Bulan, sedangkan Anto di Pasar VII, Padang Bulan. Karenanya, mereka sering bertemu dan sepakat menjalin hubungan asmara.

Semakin lama, hubungan keduanya semakin mendalam, hingga Anto nekad membawa Bunga ke sebuah hotel kelas melati di kawasan Padang Bulan, Medan. Di sana Anto merayu Melati agar mau melakukan hubungan layaknya suami istri. Awalnya, permintaan itu ditolak. Namun, setelah dijanjikan akan dinikahi, akhirnya Melati tak kuasa menolak permintaan pujaan hatinya itu.

Bunga yang masih duduk di kelas III SLTP ini pun hanya bisa pasrah saat Anto merenggut kegadisannya. Setelah melampiaskan birahinya, Anto mengantar Bunga kembali kerumahnya.

Ternyata, perbuatan terlarang itu mereka ulangi lagi pada seminggu kemudian. Kali ini, Anti mengajak Melati ke pemandian alam Sembahe. Di sana Anto dan Melati kembali mengulangi perbuatannya hingga beberapa kali.
Karena sudah terlalu sering berhubungan badan, akhirnya Melati hamil. Melati kemudian memberitahukan kehamilannya kepada Anto. Saat itu, Anto dengan enteng menanggapi pengakuan Melati. Karena respon pacarnya kurang mengenakkan hati Melati, dia pun mengadukan hal itu kepada orangtuanya. Ayah Melati mendadak gusar dan langsung mendatangi keluarga Anto. Didampingi keluarganya, awalnya Anto berjanji akan menikahi Melati, namun setelah perut Bunga semakin membesar, Anto malah menolak menikahi Bunga. “Alasan mereka belum cukup umur, jadi ini bagaimana sudah kayak gini,” tukasnya.

Kesal dengan ulah Anto, didampingi keluarga melati kemudian mendatanghi Polresta Medan untuk membuat pengaduan. Sementara, Kanit Judisila Polresta Medan AKP Aaron Siahaan mengaku telah menerima laporan korban. “Kita lidik dulu bos, ok” tegasnya.(mag-8)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/