27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Gatot Setelah 1982…

September 1982 adalah pertama kali Gatot Pujo Nugroho menginjakkan kaki di Sumut. Padahal, pada masa itu dirinya hanya mengenal Medan, bukan Sumut. Pengenalan tersebut pun bukan hal yang baik didengarnya. Melainkan sebuah kisah yang kasar dan tidak menarik.

“Saya datang pertama kali karena adanya ikatan dinas. Sebagai pengajar di Politeknik,” ungkap pria kelahiran Magelang (Jawa Tengah) 11 Juni 1965 ini.

Dijelaskannya, pada 1982, ada 6 pembangunan politeknik. 4 di Jawa, kemudian di Palembang dan Medan. Berjalannya waktu, dia menyadari bahwa Sumut memiliki keistimewaan. Letak strategi dan sumber alamnya sangat luar biasa. Secara tidak langsung itu pula yang meningkatkan rasa percaya dirinya untuk mengembangkan Sumut. “Pada saat saya menjadi pengajar. Saya selalu mengingatkan untuk meningkatkan tridarma kampus. Sehingga, selain teori mahasiswa bisa meningkatkan jiwa mandiri kewirausahaannya,” lanjutnya.

Dalam ajang Pilgubsu ini adalah yang kedua kali diikutinya. Dan nasib baik melindunginya karena dia mampu memenangi hati masyarakat Sumut. Terbukti, tahun ini, dia mampu memenangi Pilgubsu dari berbagai lembaga survei dan hitung cepat. Padahal, bila dilihat kebelakang, dirinya tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin. “Kalau berharap tidak. Tetapi, semasa muda, pernah terlintas untuk menjadi pemimpin. Tepatnya, saat ada pemilihan Bupati Magelang dan pada saat itu saya ada proyek pembangunan jalan,” tambahnya.

Akhirnya, keterlibatannya dalam dunia politik, membuat dirinya memahami tentang politik. Kini, bila perhitungan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, membenarkan hasil hitung cepat dari berbagai lembaga tersebut maka Gatot akan memimpin Sumut 5 tahun ke depan. Banyak yang ingin dilakukannya agar masyarakat mengerti dan mengetahui bahwa Sumut sangat berpotensi akan pertumbuhan pembangunan dan perekonomian.
“Saya hanya ingin fokus pada konsolidasi koordinasi. Maksudnya, komunikasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten bisa saling terjaga. Sehingga, kendala yang dihadapi dapat diatasi bersama, dan pembangunan semakin cepat,” ujarnya.

Konsolidasi ini nantinya bisa menjadi jembatan, untuk membuka jalan kerjasama antara akademik, pengusaha, dan pemerintah. “Fokus pembangunan sebuah daerah itu, berasal dari 3 faktor tersebut,” lanjutnya.

Dengan konsolidasi ini, dirinya berharap semua pihak mampu bekerja sama. Karena tidak dipungkiri, luas Sumut yang terdiri dari 33 Kabupaten Kota, dan beragamnya budaya, adat, dan agama, komunikasi yang baik akan mengikat persatuan antara semua elemen di Sumut.

“Saya juga ingin fokus pada perbaikan infrastruktur. Karena infrastruktur ini memiliki multiplayer effect. Dimana, perekonomian dari berbagai daerah akan terbantu,” ungkap pria yang pernah menjadi pengusaha ini.

Salah satu infrastruktur yang akan menjadi fokus ayah dari 5 putri ini adalah pembangunan jalan. Dana APBD pun akan dimaksimalkan untuk mencapai jalan yang mulus yang membuat masyarakat tidak merasa keberatan dan mengeluh dengan jalan yang berlubang.

Setahun Dua Kali Dilantik Jadi Gubernur

Dengan kemenangan ini, Gatot bakal dilantik menjadi gubernur Sumut dua kali dalam waktu setahun. Pasalnya, pengangkatannya dari plt gubernur menjadi gubernur definitif belum dilakukan, sementara dia memenangkan Pilgubsu Sumut 2013, setidaknya berdasarkan perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga.

Mendagri Gamawan Fauzi pun siap melantik Gatot dua kali. Melalui Jubir Kemendagri, Reydonnyzar Moenek, pihak kemendagri tidak mempersoalkan jika nantinya Gatot harus dilantik dua kali, untuk jabatan yang sama.

“Ya nggak masalah. Ini nanti kan Kepresnya berbeda,” ujar Donny, panggilan akrabnya, kepada koran ini kemarin (7/3).

Dijelaskan, Kepres yang sudah dilantongi Gatot saat ini adalah Kepres pengangkatannya sebagai gubernur Sumut definitif, dari jabatan lamanya sebagai plt gubernur. Nah, untuk pelantikan ini, Gatot akan menghabiskan masa jabatan dari Juni 2008 hingga Juni 2013.

Sementara, lanjut Donny, jika memang hasil resmi nantinya Gatot yang menang di pilgub Sumut 2013, Kepres pengangkatan pengesahannya sebagai gubernur Sumut terpilih untuk masa bhakti Juni 2013 hingga Juni 2018.

“Jadi, sebagai Plt tetap harus dilantik dulu menjadi gubernur definitif, soal nanti memang terpilih kembali, ya nanti dilantik lagi untuk masa jabatan hingga Juni 2018,” terang pria yang saat ini merangkap sebagai staf ahli mendagri bidang politik, hukum, dan hubungan antarlembaga, itu.

Dengan demikian, pelantikan dua kali kepada Gatot ini paling lama hanya berselang dua bulan. Pelantikannya dari plt menjadi gubernur definitif kemungkinan besar dilakukan Maret ini juga. Sedang pelantikannya sebagai gubernu terpilih hasil pilgub 2013, dilakukan Juni 2013. (ram/sam)

September 1982 adalah pertama kali Gatot Pujo Nugroho menginjakkan kaki di Sumut. Padahal, pada masa itu dirinya hanya mengenal Medan, bukan Sumut. Pengenalan tersebut pun bukan hal yang baik didengarnya. Melainkan sebuah kisah yang kasar dan tidak menarik.

“Saya datang pertama kali karena adanya ikatan dinas. Sebagai pengajar di Politeknik,” ungkap pria kelahiran Magelang (Jawa Tengah) 11 Juni 1965 ini.

Dijelaskannya, pada 1982, ada 6 pembangunan politeknik. 4 di Jawa, kemudian di Palembang dan Medan. Berjalannya waktu, dia menyadari bahwa Sumut memiliki keistimewaan. Letak strategi dan sumber alamnya sangat luar biasa. Secara tidak langsung itu pula yang meningkatkan rasa percaya dirinya untuk mengembangkan Sumut. “Pada saat saya menjadi pengajar. Saya selalu mengingatkan untuk meningkatkan tridarma kampus. Sehingga, selain teori mahasiswa bisa meningkatkan jiwa mandiri kewirausahaannya,” lanjutnya.

Dalam ajang Pilgubsu ini adalah yang kedua kali diikutinya. Dan nasib baik melindunginya karena dia mampu memenangi hati masyarakat Sumut. Terbukti, tahun ini, dia mampu memenangi Pilgubsu dari berbagai lembaga survei dan hitung cepat. Padahal, bila dilihat kebelakang, dirinya tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin. “Kalau berharap tidak. Tetapi, semasa muda, pernah terlintas untuk menjadi pemimpin. Tepatnya, saat ada pemilihan Bupati Magelang dan pada saat itu saya ada proyek pembangunan jalan,” tambahnya.

Akhirnya, keterlibatannya dalam dunia politik, membuat dirinya memahami tentang politik. Kini, bila perhitungan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, membenarkan hasil hitung cepat dari berbagai lembaga tersebut maka Gatot akan memimpin Sumut 5 tahun ke depan. Banyak yang ingin dilakukannya agar masyarakat mengerti dan mengetahui bahwa Sumut sangat berpotensi akan pertumbuhan pembangunan dan perekonomian.
“Saya hanya ingin fokus pada konsolidasi koordinasi. Maksudnya, komunikasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten bisa saling terjaga. Sehingga, kendala yang dihadapi dapat diatasi bersama, dan pembangunan semakin cepat,” ujarnya.

Konsolidasi ini nantinya bisa menjadi jembatan, untuk membuka jalan kerjasama antara akademik, pengusaha, dan pemerintah. “Fokus pembangunan sebuah daerah itu, berasal dari 3 faktor tersebut,” lanjutnya.

Dengan konsolidasi ini, dirinya berharap semua pihak mampu bekerja sama. Karena tidak dipungkiri, luas Sumut yang terdiri dari 33 Kabupaten Kota, dan beragamnya budaya, adat, dan agama, komunikasi yang baik akan mengikat persatuan antara semua elemen di Sumut.

“Saya juga ingin fokus pada perbaikan infrastruktur. Karena infrastruktur ini memiliki multiplayer effect. Dimana, perekonomian dari berbagai daerah akan terbantu,” ungkap pria yang pernah menjadi pengusaha ini.

Salah satu infrastruktur yang akan menjadi fokus ayah dari 5 putri ini adalah pembangunan jalan. Dana APBD pun akan dimaksimalkan untuk mencapai jalan yang mulus yang membuat masyarakat tidak merasa keberatan dan mengeluh dengan jalan yang berlubang.

Setahun Dua Kali Dilantik Jadi Gubernur

Dengan kemenangan ini, Gatot bakal dilantik menjadi gubernur Sumut dua kali dalam waktu setahun. Pasalnya, pengangkatannya dari plt gubernur menjadi gubernur definitif belum dilakukan, sementara dia memenangkan Pilgubsu Sumut 2013, setidaknya berdasarkan perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga.

Mendagri Gamawan Fauzi pun siap melantik Gatot dua kali. Melalui Jubir Kemendagri, Reydonnyzar Moenek, pihak kemendagri tidak mempersoalkan jika nantinya Gatot harus dilantik dua kali, untuk jabatan yang sama.

“Ya nggak masalah. Ini nanti kan Kepresnya berbeda,” ujar Donny, panggilan akrabnya, kepada koran ini kemarin (7/3).

Dijelaskan, Kepres yang sudah dilantongi Gatot saat ini adalah Kepres pengangkatannya sebagai gubernur Sumut definitif, dari jabatan lamanya sebagai plt gubernur. Nah, untuk pelantikan ini, Gatot akan menghabiskan masa jabatan dari Juni 2008 hingga Juni 2013.

Sementara, lanjut Donny, jika memang hasil resmi nantinya Gatot yang menang di pilgub Sumut 2013, Kepres pengangkatan pengesahannya sebagai gubernur Sumut terpilih untuk masa bhakti Juni 2013 hingga Juni 2018.

“Jadi, sebagai Plt tetap harus dilantik dulu menjadi gubernur definitif, soal nanti memang terpilih kembali, ya nanti dilantik lagi untuk masa jabatan hingga Juni 2018,” terang pria yang saat ini merangkap sebagai staf ahli mendagri bidang politik, hukum, dan hubungan antarlembaga, itu.

Dengan demikian, pelantikan dua kali kepada Gatot ini paling lama hanya berselang dua bulan. Pelantikannya dari plt menjadi gubernur definitif kemungkinan besar dilakukan Maret ini juga. Sedang pelantikannya sebagai gubernu terpilih hasil pilgub 2013, dilakukan Juni 2013. (ram/sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/