25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Polair Tingkatkan Pengawasan dan Intelijen

Fachril/sumut pos
BERTUGAS: Ditpolair Polda Sumut saat bertugas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk mewaspadai ancaman pelaku teror memanfaatkan jasa perairan laut sebagai keluar masuk ke luar negeri, Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Sumut melakukan peningkatan pengawasan dan pencegahan melalui intelijen.

Demikianlah dikatakan Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Sumut, AKBP Nagari Siahaan, Jumat (15/3). Selama ini, mereka terus menerapkan penegak hukum di laut dengan melakukan pemantapan pengawasan dan intelejen secara manual dan teknologi.

Mengenai antisipasi untuk mewaspadai terhadap pelaku teror memanfaatkan jalur laut sebagai keluar masuk ke luar negeri, pihaknya memprioritaskan pencegahan dan pengawasan dengan memperkuat data intelejen.

“Kita terus lakukan pengawasan dan patroli. Intinya, peningkatan intelejen menjadi prioritas. Kita juga sudah petakan, dimana kawasan perairan rawan jadi pintu masuk dan keluarnya orang dicuriga,” ungkapnya.

Dalam melakukan pengawasan tersebut, pihaknya melakukan patroli rutin dan berkordinasi atau bersinergi dengan penegak hukum lain. “Untuk memantau keluar dan masuknya kapal dari luar negeri. Kita juga lakukan kordinasi,” beber Nagari.

Selain itu, pihaknya terus mengawasi berbagai jenis kapal yang berlayar di laut. Itu dilakukan, untuk mengecek barang atau orang – orang yang berada di kapal tersebut. Dengan pendataan dan pengawasan penuh, mereka dapat mengidentifikasi orang yang dicurigai.

“Pengawasan ini lebih cenderung kepada kapal nelayan. Untuk kawasan perbatasan, jadi prioritas kita mengecek aktivitas nelayan, agar mampu terdentifikasi barang atau orang dicurigai dari negara luar khususnya Malaysia,” terang Nagari.

Sementara itu, Kepala Imigrasi Belawan, Samuel Toba menjelaskan, mereka tetap mengawasi keluar masuknya antar negara. Pihaknya tetap melakukan pengawasan keluar masuknya warga melalui Pelabuhan Belawan khususnya kepada kapal niaga yang datang dari luar negeri.

“Sistem kerja kita, terus melakukan kordinasi antar negara. Bila ada warga negara Indonesi yang keluar dan masuk ke negara yang kita curigai, maka kita lakukan pengawasan berkordinasi dengan aparat lain,” terang Samuel Toba.

Sejauh ini, kata Samuel, untuk orang asing yang masuk melalui Pelabuhan Belawan umumnya ada bagian dari pekeja kapal niaga, sehingga belum ada indikasi kecurigaan terhadap indikasi melakukan tindakan teror

“Yang jelas, secara data terus kita awasi dan kita cek. Artinya, untuk masuk dan keluarnya warga negara asing atau dalam negeri, terus kita lakukam kordinasi dari asal atau masuknya negara luar tersebut,” pungkas Samuel. (fac/ila)

Fachril/sumut pos
BERTUGAS: Ditpolair Polda Sumut saat bertugas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk mewaspadai ancaman pelaku teror memanfaatkan jasa perairan laut sebagai keluar masuk ke luar negeri, Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Sumut melakukan peningkatan pengawasan dan pencegahan melalui intelijen.

Demikianlah dikatakan Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Sumut, AKBP Nagari Siahaan, Jumat (15/3). Selama ini, mereka terus menerapkan penegak hukum di laut dengan melakukan pemantapan pengawasan dan intelejen secara manual dan teknologi.

Mengenai antisipasi untuk mewaspadai terhadap pelaku teror memanfaatkan jalur laut sebagai keluar masuk ke luar negeri, pihaknya memprioritaskan pencegahan dan pengawasan dengan memperkuat data intelejen.

“Kita terus lakukan pengawasan dan patroli. Intinya, peningkatan intelejen menjadi prioritas. Kita juga sudah petakan, dimana kawasan perairan rawan jadi pintu masuk dan keluarnya orang dicuriga,” ungkapnya.

Dalam melakukan pengawasan tersebut, pihaknya melakukan patroli rutin dan berkordinasi atau bersinergi dengan penegak hukum lain. “Untuk memantau keluar dan masuknya kapal dari luar negeri. Kita juga lakukan kordinasi,” beber Nagari.

Selain itu, pihaknya terus mengawasi berbagai jenis kapal yang berlayar di laut. Itu dilakukan, untuk mengecek barang atau orang – orang yang berada di kapal tersebut. Dengan pendataan dan pengawasan penuh, mereka dapat mengidentifikasi orang yang dicurigai.

“Pengawasan ini lebih cenderung kepada kapal nelayan. Untuk kawasan perbatasan, jadi prioritas kita mengecek aktivitas nelayan, agar mampu terdentifikasi barang atau orang dicurigai dari negara luar khususnya Malaysia,” terang Nagari.

Sementara itu, Kepala Imigrasi Belawan, Samuel Toba menjelaskan, mereka tetap mengawasi keluar masuknya antar negara. Pihaknya tetap melakukan pengawasan keluar masuknya warga melalui Pelabuhan Belawan khususnya kepada kapal niaga yang datang dari luar negeri.

“Sistem kerja kita, terus melakukan kordinasi antar negara. Bila ada warga negara Indonesi yang keluar dan masuk ke negara yang kita curigai, maka kita lakukan pengawasan berkordinasi dengan aparat lain,” terang Samuel Toba.

Sejauh ini, kata Samuel, untuk orang asing yang masuk melalui Pelabuhan Belawan umumnya ada bagian dari pekeja kapal niaga, sehingga belum ada indikasi kecurigaan terhadap indikasi melakukan tindakan teror

“Yang jelas, secara data terus kita awasi dan kita cek. Artinya, untuk masuk dan keluarnya warga negara asing atau dalam negeri, terus kita lakukam kordinasi dari asal atau masuknya negara luar tersebut,” pungkas Samuel. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/