Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2012 khususnya di Kota Medan diharapkan bisa berjalan lancar dan menjunjung tinggi nilai kejujuran. Hal ini bertujuan agar diperoleh kualitas siswa yang sesuai dengan harapan. Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan untuk mewujudkan hal tersebut? Berikut petikan wawancara wartawan koran ini Rahmad Sazaly dengan Ketua Dewan Pendidikan Medan Mutsyuhito Solin, Jumat (13/4)
Kejujuran seperti apa yang Anda harapkan dalam pelaksanaan UN ini?
Tentu jujur dalam arti sebenarnya. Tidak berbohong dan tidak menyeleweng. Sebab sikap itu terletak pada diri masing-masing guru dan siswa. Soalnya tidak ada saksi yang melihat dan Tuhan yang mengetahuinya.
Apa sebenarnya makna kejujuran ini?
Penting diterapkan sikap dan perbuatan jujur, karena pada pelaksanaan UN sebelumnya disebut-sebut masih banyak para guru yang mempermudah para siswa dalam mengerjakan soal-soal UN dengan cara memberikan bantuan. Sebaliknya, hal tersebut juga sebenarnya bisa diminimalisir oleh para siswa yang tetap ingin melaksanakan UN dengan jujur.
Lantas apa kaitannya dengan UN berprestasi?
Dengan persentase kelulusan dan nilai UN yang cukup tinggi akan memberikan predikat sendiri kepada daerah tersebut. Karena itu, tentu semua berharap agar para kepala sekolah mampu memberikan persentase kelulusan UN di Kota Medan dengan capaian 100 persen dengan cara meningkatkan pembelajaran khususnya menghadapi UN mendatang.
Apa-apa saja yang harus diikuti dan dipatuhi pihak sekolah agar bisa tercapai UN jujur dan berprestasi itu?
Pihak sekolah harus mematuhi dan menerapkan jadwal yang ada sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Hal-hal kecil itu harus dilihat lagi secara benar dan teliti, jangan lagi masalah jadwal dan pengambilan soal terbengkalai.
Dalam pelaksanaan UN nantinya juga diharapkan siswa tak terkejut dengan kehadiran pihak kepolisian untuk mengawas berjalannya UN secara baik.
Sudah sejauh mana sosialisasi UN yang digelar di Medan?
Dari pengamatan, sosialisasi UN tingkat SMA sudah dilakukan ke 171 sekolah dengan jumlah peserta UN 22.974 siswa, MA diikuti 1.904 siswa dengan 70 sekolah dan delapan sekolah gabungan dan SMK diikuti 16.444 siswa dengan jumlah sekolah 113 dan 126 gabungan. (*)