28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Minta Dipindah Setelah Lebaran

MEDAN-Puluhan pedagang Pasar Sukaramai kembali mendatangi DPRD Kota Medan. Para pedagang ini meminta kepada Komisi C agar pemindahan kios atau para pedagang dilakukan setelah lebaran. “Kami ingin agar pemindahan pedagang dari lokasi kebakaran dilakukan setelah lebaran, karena di kios penampungan itu kami juga harus bayar sewa, sebab kami bukan pemilik kios,” kata perwakilan pedagang, Hermawati.

Ketua Komisi C DPRD Kota Medan A Hie didampingi Budiman Panjaitan yang menyambut kedatangan para pedagang Sukaramai tersebut berjanji akan memperjuangkan aspirasi pedagang tersebut. Pada kesempatan ini, A Hie juga langsung menghubungi Dirut PD Pasar Benny Sihotang. Dalam percakapan itu disimpulkan bahwa pihak kontraktor sudah menandatangani perjanjian, sehingga lokasi kebakaran itu harus tetap dipagar.

Kemudian, Benny menegaskan dalam sambungan telepon, bahwa para pedagang yang menempati lokasi kebakaran bukanlah pedagang korban kebakaran. Pun demikian, Benny sudah mensosialisasikan kepada pedagang pada Senin (15/4) sore, tentang pentingnya pembangunan pasar tersebut.

Direktur Utama PD Pasar Kota Medan Benny H Sihotang yang dikonfirmasi langsung Sumut Pos, Senin (15/4) mengatakan, para pedagang yang selama ini berjualan di lokasi kebakaran Pasar Sukaramai diminta untuk segera meninggalkan lokasi paling lambat hari ini, Selasa (16/4). Sebab, pihak PD Pasar Kota Medan berencana memagar lokasi ini pada besok, Rabu (17/4) untuk persiapan pembangunan Pasar Sukaramai permanen. “Kalau pedagang tidak mau, kita tetap memasang pagar itu, sehingga tidak bisa lagi jualan di dalam lokasi,” tegas Benny.

Dikatakan Benny, permintaan pedagang untuk pindah setelah lebaran, tidak bisa ditoleransi lagi. Sebab, pembangunan Pasar Sukaramai permanen sudah sangat mendesak dan pihak kontraktor sudah menandatangani kontrak. “Dulu juga, para pedagang meminta waktu tiga minggu dan setelah diberikan, mereka minta setelah lebaran. Saya menilai, para pedagang yang meminta pengunduran waktu itu bukan pedagang sebenarnya, karena semua korban kebakaran sudah sepakat untuk pindah ke kios penampungan itu,” ungkapnya.

Benny bahkan berani menyebutkan bahwa para pedagang yang berjualan di lokasi kebakaran itu 80 persen bukan pedagang asli. Karena itu, setelah dipagar pihaknya akan menunggu selama seminggu untuk melihat reaksi para pedagang. Ditambahkan, kalau adanya protes dari pedagang itu soal biasa, karena sudah biasa dalam setiap pembangunan pasar. “Tapi, kita juga hanya ingin agar Pasar Sukaramai itu secepatnya dibangun, sebab dalam 11 bulan, bangunan itu harus sudah selesai,” paparnya.

Ketua Umum PSMS LPIS ini menjelaskan, menurut data yang mereka miliki, korban kebakaran hanya 431 pedagang. Mengenai adanya klaim bahwa korban kebakaran adalah 622 orang, Benny mengatakan bahwa data itu merupakan hasil verifikasi tim yang terdiri dari PD Pasar, Muspida, Muspika dan asosiasi pedagang sendiri. “Verifikasi sendiri sudah berlangsung 2 tahun, kenapa baru sekarang mereka protes,” tegasnya. (mag-7)

MEDAN-Puluhan pedagang Pasar Sukaramai kembali mendatangi DPRD Kota Medan. Para pedagang ini meminta kepada Komisi C agar pemindahan kios atau para pedagang dilakukan setelah lebaran. “Kami ingin agar pemindahan pedagang dari lokasi kebakaran dilakukan setelah lebaran, karena di kios penampungan itu kami juga harus bayar sewa, sebab kami bukan pemilik kios,” kata perwakilan pedagang, Hermawati.

Ketua Komisi C DPRD Kota Medan A Hie didampingi Budiman Panjaitan yang menyambut kedatangan para pedagang Sukaramai tersebut berjanji akan memperjuangkan aspirasi pedagang tersebut. Pada kesempatan ini, A Hie juga langsung menghubungi Dirut PD Pasar Benny Sihotang. Dalam percakapan itu disimpulkan bahwa pihak kontraktor sudah menandatangani perjanjian, sehingga lokasi kebakaran itu harus tetap dipagar.

Kemudian, Benny menegaskan dalam sambungan telepon, bahwa para pedagang yang menempati lokasi kebakaran bukanlah pedagang korban kebakaran. Pun demikian, Benny sudah mensosialisasikan kepada pedagang pada Senin (15/4) sore, tentang pentingnya pembangunan pasar tersebut.

Direktur Utama PD Pasar Kota Medan Benny H Sihotang yang dikonfirmasi langsung Sumut Pos, Senin (15/4) mengatakan, para pedagang yang selama ini berjualan di lokasi kebakaran Pasar Sukaramai diminta untuk segera meninggalkan lokasi paling lambat hari ini, Selasa (16/4). Sebab, pihak PD Pasar Kota Medan berencana memagar lokasi ini pada besok, Rabu (17/4) untuk persiapan pembangunan Pasar Sukaramai permanen. “Kalau pedagang tidak mau, kita tetap memasang pagar itu, sehingga tidak bisa lagi jualan di dalam lokasi,” tegas Benny.

Dikatakan Benny, permintaan pedagang untuk pindah setelah lebaran, tidak bisa ditoleransi lagi. Sebab, pembangunan Pasar Sukaramai permanen sudah sangat mendesak dan pihak kontraktor sudah menandatangani kontrak. “Dulu juga, para pedagang meminta waktu tiga minggu dan setelah diberikan, mereka minta setelah lebaran. Saya menilai, para pedagang yang meminta pengunduran waktu itu bukan pedagang sebenarnya, karena semua korban kebakaran sudah sepakat untuk pindah ke kios penampungan itu,” ungkapnya.

Benny bahkan berani menyebutkan bahwa para pedagang yang berjualan di lokasi kebakaran itu 80 persen bukan pedagang asli. Karena itu, setelah dipagar pihaknya akan menunggu selama seminggu untuk melihat reaksi para pedagang. Ditambahkan, kalau adanya protes dari pedagang itu soal biasa, karena sudah biasa dalam setiap pembangunan pasar. “Tapi, kita juga hanya ingin agar Pasar Sukaramai itu secepatnya dibangun, sebab dalam 11 bulan, bangunan itu harus sudah selesai,” paparnya.

Ketua Umum PSMS LPIS ini menjelaskan, menurut data yang mereka miliki, korban kebakaran hanya 431 pedagang. Mengenai adanya klaim bahwa korban kebakaran adalah 622 orang, Benny mengatakan bahwa data itu merupakan hasil verifikasi tim yang terdiri dari PD Pasar, Muspida, Muspika dan asosiasi pedagang sendiri. “Verifikasi sendiri sudah berlangsung 2 tahun, kenapa baru sekarang mereka protes,” tegasnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/