“Dari traffic Silangit ini, membuktikan kalau supply bisa create demand, bukan demand yang create supply. Artinya setelah menjadi bandara internasional, permintaannya sangat tinggi,” ungkapnya.
Saat ini, luas terminal Bandara Silangit adalah 3.054 m2. Bandara ini mempunyai panjang runway 2.650 m × lebar 45 m. Pemerintah berencana mengembangkan terminal bandara hingga 10.000 m2 dan memperpanjang runway menjadi 3.000 meter.
Bandara Silangit sudah dilengkapi terminal berdesain modern. Desain ini tetap mengedepankan kearifan lokal dengan pelayanan standar internasional. Adanya penerapan smart airport juga telah memberikan nilai lebih bagi bandara tersebut.
Sementara, pengamat transportasi Medis Sejahtera Surbakti mengaku pantas mengapresiasi komitmen pemda setempat dan stakeholder terkait bahwa Bandara Silangit siap menampung lonjakan arus mudik Idul Fitri 2018. “Ini tentu sangat positif. Kita patut apresiasi dan sambut antusias bahwa Silangit bisa menampung pergerakan orang dan barang, dari dan menuju kawasan wisata Danau Toba serta Sumut,” katanya.
Ia berharap, pemda setempat dapat menyiapkan moda angkutan menuju bandara dan juga ke sejumlah wilayah di kawasan Danau Toba. “Kalau bisa pada saat waktu tertentu dan jam padat, frekuensinya bisa ditambah. Juga di lokasi-lokasi kenderaan itu berhenti dapat ditata lagi oleh pemda. Sehingga pengunjung nyaman melakukan wisata,” katanya.
Ketua Departemen Teknik Sipil USU ini menambahkan, pemda harus tetap bersinergi dengan pusat terlebih mengenai pengembangan infrastruktur di seputaran wisata Dana Toba. Apalagi mengingat banyak prioritas program dari pemerintah pusat untuk pengembangan kawasan dimaksud.
“Kalau kita lihat, investasi pemerintah saat ini sangat besar untuk infrastruktur. Bahkan ada rencana pembangunan tol laut. Nah terkait perkembangan itu, pemda perlu merespon cepat dengan memperbaiki dermaga-dermaga di kawasan wisata Danau Toba. Sinergitas ini yang perlu disambut cepat,” pungkasnya. (jpc/prn/adz)
“Dari traffic Silangit ini, membuktikan kalau supply bisa create demand, bukan demand yang create supply. Artinya setelah menjadi bandara internasional, permintaannya sangat tinggi,” ungkapnya.
Saat ini, luas terminal Bandara Silangit adalah 3.054 m2. Bandara ini mempunyai panjang runway 2.650 m × lebar 45 m. Pemerintah berencana mengembangkan terminal bandara hingga 10.000 m2 dan memperpanjang runway menjadi 3.000 meter.
Bandara Silangit sudah dilengkapi terminal berdesain modern. Desain ini tetap mengedepankan kearifan lokal dengan pelayanan standar internasional. Adanya penerapan smart airport juga telah memberikan nilai lebih bagi bandara tersebut.
Sementara, pengamat transportasi Medis Sejahtera Surbakti mengaku pantas mengapresiasi komitmen pemda setempat dan stakeholder terkait bahwa Bandara Silangit siap menampung lonjakan arus mudik Idul Fitri 2018. “Ini tentu sangat positif. Kita patut apresiasi dan sambut antusias bahwa Silangit bisa menampung pergerakan orang dan barang, dari dan menuju kawasan wisata Danau Toba serta Sumut,” katanya.
Ia berharap, pemda setempat dapat menyiapkan moda angkutan menuju bandara dan juga ke sejumlah wilayah di kawasan Danau Toba. “Kalau bisa pada saat waktu tertentu dan jam padat, frekuensinya bisa ditambah. Juga di lokasi-lokasi kenderaan itu berhenti dapat ditata lagi oleh pemda. Sehingga pengunjung nyaman melakukan wisata,” katanya.
Ketua Departemen Teknik Sipil USU ini menambahkan, pemda harus tetap bersinergi dengan pusat terlebih mengenai pengembangan infrastruktur di seputaran wisata Dana Toba. Apalagi mengingat banyak prioritas program dari pemerintah pusat untuk pengembangan kawasan dimaksud.
“Kalau kita lihat, investasi pemerintah saat ini sangat besar untuk infrastruktur. Bahkan ada rencana pembangunan tol laut. Nah terkait perkembangan itu, pemda perlu merespon cepat dengan memperbaiki dermaga-dermaga di kawasan wisata Danau Toba. Sinergitas ini yang perlu disambut cepat,” pungkasnya. (jpc/prn/adz)