27 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Negara Bantu 700 Juta, Pakaian dan Obat-obatan

Sumut Kalah Cepat dan tak Tanggap

Belum ditetapkannya status Taput sebagai daerah yang mengalami bencana, pihak Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumut pun belum juga mengirimkan bantuan. Kepala BPBD Sumut Salamuddin Daulay mengatakan, ada SOP yang mengatur hal tersebut. Jadi, hingga Rabu (15/6) sore pihaknya belum juga mengirimkan bantuan kepada daerah yang mengalami bencana itu.

“Pemprovsu, Dinsos bersama BPBD baru saja mengirimkan tiga truk berisi bantuan pangan dan pakaian ke sana, beserta empat ton beras. Kita belum mendapatkan data penetapan daerah ini masuk pada tingkat bencana yang seperti apa. Maka, itu adalah bantuan awal,” katanya sekira pukul 15.00 WIB, saat ditemui di Bandara Polonia Medan dengan agenda menerima kedatangan Menko Kesra Agung Laksono yang akan melakukan tinjauan ke Taput.

Hal tersebut menurutnya karena belum adanya laporan dari komando di daerah bencana tersebut. “Jika kita tak mendapatkan laporan, kita belum bisa melakukan tindakan lebih jauh. Namun, kita bersama mentri akan berangkat sore ini ke sana dalam melakukan tinjauan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengaku terkejut dengan kabar yang menyebutkan ratusan rumah di Taput rusak. Pihaknya juga sangat berterimakasih atas respon pemerintah pusat dalam hal ini Menko Kesra yang langsung turun ke lokasi bencana. “Kita sudah menugaskan BKD untuk mendampingi Menko Kesra ke lokasi untuk kemudian memberikan bantuan apa yang dibutuhkan nantinya,” jelasnya.

Gatot juga mengaku belum tahu bahwa banyak rumah di daerah tersebut rusak akibat gempa. “Saya juga kaget begitu diinfokan Menko Kesra akan hadir. Tadi malam saya masih kontak dengan Bupati Taput, Torang, katanya kerusakan tak begitu besar,” ujarnya yang akhirnya mengetahui ada informasi yang menyebutkan ada 165 rumah yang rusak.
Gatot, atas nama Pemprov dan masyarakat Sumut mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya atas musibah ini dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Sementara itu, saat ditemui di bandara Polonia Medan Menko Kesra, Agung Laksono, mengatakan, pihaknya telah mengucurkan dana berjumlah Rp700 juta untuk penanggulangan awal bencana. “Garda terdepan pada masalah bencana seperti ini harusnya memang pemerintah daerah. Dan ini tertuang dalam undang-undang, jadi untuk memastikan hal tersebut kita langsung dan khusus melakukan tinjauan ke sana,” jelasnya sebelum beranjak ke Taput.
Lebih lanjut Agung menerangkan, sebagai pemerintah pusat pihaknya hanya melakukan dorongan untuk pemerintah daerah melakukan penanggulangn dengan cepat dan tanggap. “Kita telah menyalurkan Rp700 juta yang akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakaian di lokasi,” tuturnya.

Ia juga menerangkan, telah berkoordinasi dengan Kemendiknas dan Kemenkes dalam menanggulangi jika bencana tersebut menyebabkan kerusakan di sekolah maupun rumah-rumah warga serta rumah pelayanan kesehatan. “Kita juga mengimbau kepada badan penagnggulangan bencana pusat untuk berkoordinasi dengan BPBD serta Pemerintah daerah untuk menindak lanjuti dan terus melakukan pantauan. Karena Indonesia merupakan daerah yang termasuk dalam jalur ‘Ring of Fire,’ jadi pemerintah daerah memang harus dituntut siap,” tegasnya.

Namun, hingga Agung berangkat menuju lokasi bencana dari Bandara Polonia Medan, pihak yang mewakili pemprovsu tak kunjung hadir. Sementara itu, Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Provinsi Sumatera Utara bergerak cepat melakukan tindakan  tanggap darurat terhadap korban bencana gempa yang melanda Kabupaten Taput.

Kepala Dinkesos Sumut Drs Robertson dalam rilis yang dikirmkan ke redakdi Sumut Pos kemarin, mengatakan bahwa beberapa tindakan terhadap tanggap darurat korban bencana Tapanuli Utara telah dilakukan.  Antara lain, Taruna Siaga Bencana ( Tagana)  sudah  berada dilokasi, segera setelah kejadian bencana pada  14 Juni 2011 yang didatangkan dari Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten terdekat ( Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Toba Samosir).  Dinkesos juga mendirikan dapur umum Tagana di Kecamatan Pahae Jae  satu titik. Kemudian,  dapur umum keluarga sebanyak 50 titik. (saz)

Sumut Kalah Cepat dan tak Tanggap

Belum ditetapkannya status Taput sebagai daerah yang mengalami bencana, pihak Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumut pun belum juga mengirimkan bantuan. Kepala BPBD Sumut Salamuddin Daulay mengatakan, ada SOP yang mengatur hal tersebut. Jadi, hingga Rabu (15/6) sore pihaknya belum juga mengirimkan bantuan kepada daerah yang mengalami bencana itu.

“Pemprovsu, Dinsos bersama BPBD baru saja mengirimkan tiga truk berisi bantuan pangan dan pakaian ke sana, beserta empat ton beras. Kita belum mendapatkan data penetapan daerah ini masuk pada tingkat bencana yang seperti apa. Maka, itu adalah bantuan awal,” katanya sekira pukul 15.00 WIB, saat ditemui di Bandara Polonia Medan dengan agenda menerima kedatangan Menko Kesra Agung Laksono yang akan melakukan tinjauan ke Taput.

Hal tersebut menurutnya karena belum adanya laporan dari komando di daerah bencana tersebut. “Jika kita tak mendapatkan laporan, kita belum bisa melakukan tindakan lebih jauh. Namun, kita bersama mentri akan berangkat sore ini ke sana dalam melakukan tinjauan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengaku terkejut dengan kabar yang menyebutkan ratusan rumah di Taput rusak. Pihaknya juga sangat berterimakasih atas respon pemerintah pusat dalam hal ini Menko Kesra yang langsung turun ke lokasi bencana. “Kita sudah menugaskan BKD untuk mendampingi Menko Kesra ke lokasi untuk kemudian memberikan bantuan apa yang dibutuhkan nantinya,” jelasnya.

Gatot juga mengaku belum tahu bahwa banyak rumah di daerah tersebut rusak akibat gempa. “Saya juga kaget begitu diinfokan Menko Kesra akan hadir. Tadi malam saya masih kontak dengan Bupati Taput, Torang, katanya kerusakan tak begitu besar,” ujarnya yang akhirnya mengetahui ada informasi yang menyebutkan ada 165 rumah yang rusak.
Gatot, atas nama Pemprov dan masyarakat Sumut mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya atas musibah ini dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Sementara itu, saat ditemui di bandara Polonia Medan Menko Kesra, Agung Laksono, mengatakan, pihaknya telah mengucurkan dana berjumlah Rp700 juta untuk penanggulangan awal bencana. “Garda terdepan pada masalah bencana seperti ini harusnya memang pemerintah daerah. Dan ini tertuang dalam undang-undang, jadi untuk memastikan hal tersebut kita langsung dan khusus melakukan tinjauan ke sana,” jelasnya sebelum beranjak ke Taput.
Lebih lanjut Agung menerangkan, sebagai pemerintah pusat pihaknya hanya melakukan dorongan untuk pemerintah daerah melakukan penanggulangn dengan cepat dan tanggap. “Kita telah menyalurkan Rp700 juta yang akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakaian di lokasi,” tuturnya.

Ia juga menerangkan, telah berkoordinasi dengan Kemendiknas dan Kemenkes dalam menanggulangi jika bencana tersebut menyebabkan kerusakan di sekolah maupun rumah-rumah warga serta rumah pelayanan kesehatan. “Kita juga mengimbau kepada badan penagnggulangan bencana pusat untuk berkoordinasi dengan BPBD serta Pemerintah daerah untuk menindak lanjuti dan terus melakukan pantauan. Karena Indonesia merupakan daerah yang termasuk dalam jalur ‘Ring of Fire,’ jadi pemerintah daerah memang harus dituntut siap,” tegasnya.

Namun, hingga Agung berangkat menuju lokasi bencana dari Bandara Polonia Medan, pihak yang mewakili pemprovsu tak kunjung hadir. Sementara itu, Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Provinsi Sumatera Utara bergerak cepat melakukan tindakan  tanggap darurat terhadap korban bencana gempa yang melanda Kabupaten Taput.

Kepala Dinkesos Sumut Drs Robertson dalam rilis yang dikirmkan ke redakdi Sumut Pos kemarin, mengatakan bahwa beberapa tindakan terhadap tanggap darurat korban bencana Tapanuli Utara telah dilakukan.  Antara lain, Taruna Siaga Bencana ( Tagana)  sudah  berada dilokasi, segera setelah kejadian bencana pada  14 Juni 2011 yang didatangkan dari Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten terdekat ( Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Toba Samosir).  Dinkesos juga mendirikan dapur umum Tagana di Kecamatan Pahae Jae  satu titik. Kemudian,  dapur umum keluarga sebanyak 50 titik. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/