25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

BBPOM akan Awasi 100 Sarana Penjaja Makanan

MEDAN- Selama Ramadan, Balai Besar Pengawan Obat dan Makanan (BBPOM) targetkan lakukan pengawasan terhadap 100 sarana, yakni supermarket, toko, pusat jajanan dan lainnya.

Bentuk pengawasan dilakukan bersama dengan Pemerintah kota Medan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumut.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Pemeriksaan dan Penyelidikan BBPOM Medan, Setia Murni, saat dikonfirmasi Senin (15/7).

“Kalau khusus BBPOM pribadi kita selalu punya tim untuk melakukan pengawasan terhadap makanan berbuka dan untuk bekerjasama dengan Pemko dan BKP kita lakukan 4 kali dalam sebulan, tanggal 9, 12, 18 dan tanggal 26 akan kita lakukan pengawasan ke ramadhan fair dibeberapa lokasi. Kalau untuk Provsu dalam bentuk sidak belum pasti, tapi kalau ada panggilan kita langsung terjun. Namun kita menargetkan ada 100 sarana yang akan kita periksa,” katanya.

Lanjutnya, dari hasil pengawasan yang dilakukan bersama-sama dengan BKP, dari 14 sarana ini belum ada satupun ditemukan makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Temuan itu sudah diuji melalui sampel di laboratorium.

“Hasil pengawasan kita, semua makanan yang tersedia tidak mengandung bahan berbahaya. Namun kita meminta kepada pelaku usaha untuk mengurangi penggunaan pemanis sakarin, karena walaupun dibolehkan, pemanis sakarin ini akan mengurangi nilai gizi makanan. Kita akan terus melakukan pengawasan hingga menjelang lebaran nanti,” katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Kepala BBPOM di Medan, I Gede Nyoman Suandi akan meningkatkan pengawasan dua kali lipat dibandingkan hari biasanya. “Hari biasa, kita melakukan pengawasan sebanyak 14 kali dalam sebulan namun saat bulan Ramadan menjadi 24 kali. Kami juga mengintensifkan mobil laboratorium di lapangan,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya juga mendistribusikan surat edaran kepada produsen, importir, maupun ritel pangan agar mengawal mutu pangan yang dijual di pasar. “Untuk itu masyarakat juga harus cerdas memilih makanan dan minuman.,” ujarnya.

Terpisah, pengawasan juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Medan. “Kita sudah memeriksa puluhan item penganan di stand Ramadhan Fair. Kita memeriksa apakah jajanan makanan dan minuman yang dijual mengandung bahan berbahaya atau tidak. Kalau kita temukan, kita langsung memberikan teguran kepada pedagangnya agar tidak lagi menjual produk serupa,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita.(put)

MEDAN- Selama Ramadan, Balai Besar Pengawan Obat dan Makanan (BBPOM) targetkan lakukan pengawasan terhadap 100 sarana, yakni supermarket, toko, pusat jajanan dan lainnya.

Bentuk pengawasan dilakukan bersama dengan Pemerintah kota Medan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumut.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Pemeriksaan dan Penyelidikan BBPOM Medan, Setia Murni, saat dikonfirmasi Senin (15/7).

“Kalau khusus BBPOM pribadi kita selalu punya tim untuk melakukan pengawasan terhadap makanan berbuka dan untuk bekerjasama dengan Pemko dan BKP kita lakukan 4 kali dalam sebulan, tanggal 9, 12, 18 dan tanggal 26 akan kita lakukan pengawasan ke ramadhan fair dibeberapa lokasi. Kalau untuk Provsu dalam bentuk sidak belum pasti, tapi kalau ada panggilan kita langsung terjun. Namun kita menargetkan ada 100 sarana yang akan kita periksa,” katanya.

Lanjutnya, dari hasil pengawasan yang dilakukan bersama-sama dengan BKP, dari 14 sarana ini belum ada satupun ditemukan makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Temuan itu sudah diuji melalui sampel di laboratorium.

“Hasil pengawasan kita, semua makanan yang tersedia tidak mengandung bahan berbahaya. Namun kita meminta kepada pelaku usaha untuk mengurangi penggunaan pemanis sakarin, karena walaupun dibolehkan, pemanis sakarin ini akan mengurangi nilai gizi makanan. Kita akan terus melakukan pengawasan hingga menjelang lebaran nanti,” katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Kepala BBPOM di Medan, I Gede Nyoman Suandi akan meningkatkan pengawasan dua kali lipat dibandingkan hari biasanya. “Hari biasa, kita melakukan pengawasan sebanyak 14 kali dalam sebulan namun saat bulan Ramadan menjadi 24 kali. Kami juga mengintensifkan mobil laboratorium di lapangan,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya juga mendistribusikan surat edaran kepada produsen, importir, maupun ritel pangan agar mengawal mutu pangan yang dijual di pasar. “Untuk itu masyarakat juga harus cerdas memilih makanan dan minuman.,” ujarnya.

Terpisah, pengawasan juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Medan. “Kita sudah memeriksa puluhan item penganan di stand Ramadhan Fair. Kita memeriksa apakah jajanan makanan dan minuman yang dijual mengandung bahan berbahaya atau tidak. Kalau kita temukan, kita langsung memberikan teguran kepada pedagangnya agar tidak lagi menjual produk serupa,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita.(put)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/